- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Istilah Londo tentang koempoel gebouw


TS
priakuta
Istilah Londo tentang koempoel gebouw
Kumpul Kebo Jaman Belanda Biasa Saja?
Tahukah kamu kalau istilah “kumpul kebo” itu dulu adalah istilah yang netral dan sama sekali nggak ada hubungannya dengan kerbau? 🐃
Asalnya dari bahasa Belanda: koempoel gebouw. Artinya? Tinggal bersama dalam satu bangunan.
Tapi lidah lokal memelintir gebouw jadi kebo. Dari kata netral, pelan-pelan berubah jadi label sosial penuh stigma.
Sejarahnya pun menarik. Di masa kolonial, pejabat Belanda banyak yang “koempoel gebouw” dengan perempuan lokal. lebih murah dan praktis daripada membawa istri dari Eropa. Dari Van Imhoff sampai De Klerk, praktik ini bukan rahasia.
Di sinilah komunikasi memainkan peran. Menurut teori framing, bahasa membentuk cara kita menilai. Label kumpul kebo berubah dari netral menjadi negatif, dari pilihan hidup jadi perbuatan hina’
Jadi, jangan remehkan kekuatan kata. Ia bisa mengabadikan stigma, bahkan ratusan tahun setelah kolonialisme pergi.
berikut bahasa lainnya :
banyak sekali istilah Belanda yang “nyangkut” di bahasa Indonesia, biasanya lewat masa kolonial. Ada yang masih dipakai sehari-hari, ada juga yang sudah terasa kuno atau bergeser makna. Contohnya:
- Kompini / Kompeni ← Compagnie → maksudnya dulu VOC (perusahaan dagang Belanda).
- Kantor ← Kantoor → tempat kerja.
-Gratis ← Gratis → tanpa biaya.
-Ongkos ← Onkosten → biaya.
-Notaris ← Notaris → pejabat hukum.
-Kartu ← Kaart → lembaran untuk main atau identitas.
-Rok ← Rok → pakaian bawahan wanita.
-Jendela ← Raam / Venster → ada pengaruh Belanda meski juga bercampur Portugis.
-Knalpot ← dari Knal (ledakan) + Pot (tabung).
-Asbak ← Asbak (wadah abu rokok).
Meja ← Tafel (tapi lewat Portugis/Belanda).
Sepur ← Spoor (rel / kereta).
Setrap ← Straf (hukuman).
Polisi ← Politie.
Resleting ← Ritsluiting.
Gudang ← Magazijn → awalnya “magazin”.
Kulkas ← Koelkast (lemari pendingin).
Handuk ← Handdoek.
Tas ← Tas.
Boneka ← Boekan / Poppen (ada campur pengaruh lain).
Spanduk ← Spandoek (kain rentang).
Klakson ← Claxon.
Lucunya, banyak istilah Belanda di Indonesia justru lebih “awet” ketimbang di Belanda sekarang, karena di sana bahasa terus berubah, sedangkan di sini kita membekukannya di masa kolonial
ada yang tau lainnya mau tambahkan ?
Tahukah kamu kalau istilah “kumpul kebo” itu dulu adalah istilah yang netral dan sama sekali nggak ada hubungannya dengan kerbau? 🐃
Asalnya dari bahasa Belanda: koempoel gebouw. Artinya? Tinggal bersama dalam satu bangunan.
Tapi lidah lokal memelintir gebouw jadi kebo. Dari kata netral, pelan-pelan berubah jadi label sosial penuh stigma.
Sejarahnya pun menarik. Di masa kolonial, pejabat Belanda banyak yang “koempoel gebouw” dengan perempuan lokal. lebih murah dan praktis daripada membawa istri dari Eropa. Dari Van Imhoff sampai De Klerk, praktik ini bukan rahasia.
Di sinilah komunikasi memainkan peran. Menurut teori framing, bahasa membentuk cara kita menilai. Label kumpul kebo berubah dari netral menjadi negatif, dari pilihan hidup jadi perbuatan hina’
Jadi, jangan remehkan kekuatan kata. Ia bisa mengabadikan stigma, bahkan ratusan tahun setelah kolonialisme pergi.
berikut bahasa lainnya :
banyak sekali istilah Belanda yang “nyangkut” di bahasa Indonesia, biasanya lewat masa kolonial. Ada yang masih dipakai sehari-hari, ada juga yang sudah terasa kuno atau bergeser makna. Contohnya:
- Kompini / Kompeni ← Compagnie → maksudnya dulu VOC (perusahaan dagang Belanda).
- Kantor ← Kantoor → tempat kerja.
-Gratis ← Gratis → tanpa biaya.
-Ongkos ← Onkosten → biaya.
-Notaris ← Notaris → pejabat hukum.
-Kartu ← Kaart → lembaran untuk main atau identitas.
-Rok ← Rok → pakaian bawahan wanita.
-Jendela ← Raam / Venster → ada pengaruh Belanda meski juga bercampur Portugis.
-Knalpot ← dari Knal (ledakan) + Pot (tabung).
-Asbak ← Asbak (wadah abu rokok).
Meja ← Tafel (tapi lewat Portugis/Belanda).
Sepur ← Spoor (rel / kereta).
Setrap ← Straf (hukuman).
Polisi ← Politie.
Resleting ← Ritsluiting.
Gudang ← Magazijn → awalnya “magazin”.
Kulkas ← Koelkast (lemari pendingin).
Handuk ← Handdoek.
Tas ← Tas.
Boneka ← Boekan / Poppen (ada campur pengaruh lain).
Spanduk ← Spandoek (kain rentang).
Klakson ← Claxon.
Lucunya, banyak istilah Belanda di Indonesia justru lebih “awet” ketimbang di Belanda sekarang, karena di sana bahasa terus berubah, sedangkan di sini kita membekukannya di masa kolonial
ada yang tau lainnya mau tambahkan ?
Diubah oleh priakuta 11-09-2025 10:42




yuki26 dan creativeslen783 memberi reputasi
2
425
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan