Nah, pas Forum Guru Besar ITBdi Bandung, 18 September 2025, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bilang sekarang adalah momen emas buat dorong ekonomi. Pemerintah udah siapin Paket Ekonomi 2025 plus program penyerapan tenaga kerja: ada 8 program yang langsung digeber tahun ini, 4 program lanjut di 2026, dan 5 program andalan buat buka lapangan kerja baru.

Dan bener aja, ekonomi kita lagi lumayan cakep:
📊 Kuartal II-2025 tumbuh 5,12%
💸 Inflasi aman di 2,31%
🏭 PMI manufaktur di level ekspansi 51,5 (artinya industri makin pede)
📈 IHSG lagi on fire
📦 Neraca dagang surplus 63 bulan non-stop!

Di luar negeri, pemerintah juga nggak tinggal diam. Tarif dagang sama AS dipangkas, kesepakatan IEU-CEPA bikin 98,61% tarif Eropa dibuka, aksesi OECD dipercepat, bahkan RI siap gabung CPTPP biar ekspor makin luas ke Kanada, Meksiko, Inggris, sampai Peru. 🌍

Airlangga juga ingetin kalau kunci pertumbuhan ada di teknologi. Makanya, hilirisasi pasir silika digas buat dukung energi terbarukan dan semikonduktor. Kampus-kampus diajak ikut terlibat, khususnya bikin desain chip biar kita nggak cuma jadi penonton di industri global.

Plus, pemerintah lagi manfaatin momen reformasi struktural sebagai pit stop buat benahin regulasi, buang inefisiensi, dan bikin roadmap pembangunan yang lebih jelas. Tujuannya biar kebijakan yang keluar bener-bener bikin ekonomi makin ngebut. 🏁

Dan jangan lupa, ekonomi digital juga jadi andalan baru. Indonesia jadi motor penggerak ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang katanya bakal jadi framework digital pertama di dunia! Kalau sukses, ini bakal bikin ekonomi digital ASEAN (dan Indonesia) melesat lebih kenceng. 💻⚡

Sumber