Seberapa parah infeksi akibat gigitan manusia?

oleh Indra Cahya VanleonDiterbitkan 14 September 2025, 21:30 WIB

Liputan6.com, Ankara- Seorang pemilik toko tua di Turki viral usai nyaris kehilangan lengan kirinya karena infeksi parah akibat gigitan manusia saat perampokan.

Kasus yang bikin heboh ini sebenarnya terjadi tahun lalu, namun baru ramai terungkap setelah dimuat dalam jurnal medis oleh dokter yang menanganinya.

Peristiwa itu terjadi awal 2024 di Usudar, Istanbul. Dua pria bertopeng masuk ke toko setelah jam tutup dengan niat merampok, dilansir dari Oddity Central, Sabtu (13/9/2025).

Pemilik toko berusia 60 tahun itu berusaha melawan. Dalam pergumulan, ia berhasil menahan salah satu pencuri, namun pria itu menggigit tangannya dengan keras agar bisa lolos.

Kesakitan, pemilik toko terpaksa melepasnya. Kedua pencuri pun melarikan diri dan hingga kini masih buron.

Awalnya, sang korban hanya berobat ke klinik lokal dan dipulangkan setelah mendapat perawatan.

Namun tak lama kemudian, kondisinya memburuk. Ia mengalami demam dan tubuh gemetar.

Saat dirawat di Sultan Abdulhamid Han Training and Research Hospital, dokter menyatakan infeksi pada tangannya disebabkan oleh gigitan pencuri.

Infeksi terus menyebar hingga dua minggu kemudian, membuat lengannya bengkak dua kali lipat dan berubah warna.

Dokter khawatir amputasi menjadi jalan terakhir jika kondisinya tak segera membaik.

Diselamatkan Terapi Oksigen

Tim medis kemudian mencoba terapi oksigen hiperbarik, metode yang membantu mempercepat penyembuhan luka, terutama yang terinfeksi.

Dalam waktu seminggu, kondisinya mulai membaik.

Setelah pembersihan luka dan pengangkatan jaringan mati, lengan pria itu berhasil diselamatkan.

Tiga bulan fisioterapi membuat fungsi lengannya pulih sepenuhnya.

Dokter yang merawat pasien, dr. Yavuz Aslan, menjelaskan betapa berbahayanya infeksi akibat gigitan manusia.

"Bakteri dari mulut manusia bisa menimbulkan masalah serius ketika menembus jaringan bawah kulit. Dalam kasus ini, ukuran tangan pasien membengkak sangat besar hingga memperumit pemulihan," ujarnya kepada Demiroren News Agency (DHA).

Kasus ini kini didokumentasikan dalam literatur medis untuk menegaskan betapa seriusnya infeksi akibat gigitan manusia.

Sang pemilik toko sendiri belakangan kembali menghadapi perampokan, namun kali ini tanpa insiden gigitan.

sumber