Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Militer Organisasi Papua Merdeka Tepis Tuduhan Menerima Senjata dari Australia
Juru Bicara Sayap Militer Organisasi Papua Merdeka Tepis Tuduhan Menerima Senjata dari Australia
Militer Organisasi Papua Merdeka Tepis Tuduhan Menerima Senjata dari Australia

ODIYAIWUU.com
13 September 2025

Polisi Federal Australia saat menangkap warga negara Australia yang dituduh mengirim senjata secara ilegal kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). Sumber foto: bbc.com
26 Total Pengunjung , 26 Pengunjung Hari Ini
JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Polisi Federal Australia, Sabtu (13/9) menangkap dua orang warga negara Australia. Keduanya dituduh mengirim senjata secara ilegal kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

TPNPB adalah sayap militer OPM yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat lepas dari Indonesia. Beberapa waktu lalu kelompok ini mencuat berada di balik peristiwa penculikan Captain Phillip Mark Mehrtens, pilot asal Selandia Baru yang disandera selama 592 hari di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan sebelum akhirnya Mehrtens dibebaskan September 2024.

Juru Bicara Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) TPNPB OPM Sebby Sambom menepis tuduhan pernah menerima pasokan senjata dari warga negeri Kanguru. Tuduhan itu disebut tidak berdasar karena TPNPB OPM memiliki protokol ketat.

Kami di pengendali Markas Pusat Komando Nasional TPNPB mempunyai protokol ketat. Kami belum pernah terima senjata dari warga negara Australia. Jadi. kami anggap tuduhan itu tidak berdasar,” ujar Sebby Sambom melalui keterangan resmi yang diperoleh dari Jayapura, Papua, Sabtu (13/9).

Sebby Sambon juga menegaskan, TPNPB juga secara resmi belum mengetahui tentang bantuan senjata dari warga negara Australia. Aparat keamanan Australia bekerja sama dengan aparat Selandia Baru melakukan penyelidikan antiterorisme selama dua tahun.

Aparat keamanan Australia dan Selandia Baru sebelumnya mengklaim telah menemukan bukti yang diduga menghubungkan seorang pria dari negara bagian Queensland dan seorang pria dari negara bagian New South Wales dengan aktivitas perdagangan senjata di Papua Barat. (*
https://www.odiyaiwuu.com/juru-bicar...ari-australia/



Dua pria Australia ditangkap atas tuduhan memasok senjata api ke TPNPB-OPM
Militer Organisasi Papua Merdeka Tepis Tuduhan Menerima Senjata dari Australia
Salah seorang pria ditangkap kepolisian Australia atas tuduhan memasok senjata api ke TPNPB-OPM.Sumber gambar,Kepolisian Federal Australia
Keterangan gambar,Salah seorang pria ditangkap kepolisian Australia atas tuduhan memasok senjata api ke TPNPB-OPM.
7 jam yang lalu
Kepolisian Australia menangkap dan mendakwa dua pria asal Australia yang diduga memasok senjata api dan peralatan militer dari Australia ke Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), kelompok di balik peristiwa penculikan pilot Selandia Baru bernama Phillip Mehrtens.

Mehrtens disandera pada Februari 2023 setelah mendaratkan pesawat kecil di Bandara Paro, Papua Barat. Dia ditawan selama 592 hari, lalu dibebaskan pada September tahun lalu.

Melalui penyelidikan antiterorisme selama dua tahun, aparat Australia dan Selandia Baru mengklaim menemukan bukti yang diduga menghubungkan seorang pria dari Negara Bagian Queensland dan seorang pria dari Negara Bagian New South Wales dengan aktivitas perdagangan senjata.
Militer Organisasi Papua Merdeka Tepis Tuduhan Menerima Senjata dari Australia
Phillip Mehrtens disandera TPNPB-OPM selama 592 hari.Sumber gambar,TPNPB-OPM
Keterangan gambar,Phillip Mehrtens disandera TPNPB-OPM selama 592 hari.
Kedua pria itu menghadapi berbagai tuduhan, termasuk konspirasi mengekspor senjata dan suku cadang senjata api, penyediaan senjata secara ilegal, dan konspirasi untuk mengekspor barang Tingkat 2, yang ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara.

Namun, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menegaskan pihaknya tidak pernah menerima senjata dari warga Australia.

Investigasi internasional ini dipimpin oleh Tim Gabungan Antiterorisme Queensland, yang terdiri dari Kepolisian Federal Australia (AFP), Kepolisian Queensland (QPS), dan Organisasi Intelijen Keamanan Australia, bekerja sama dengan Kepolisian Selandia Baru.
Militer Organisasi Papua Merdeka Tepis Tuduhan Menerima Senjata dari Australia
Salah satu barang yang disita Kepolisian Federal Australia dari kedua pria.Sumber gambar,Kepolisian Federal Australia
Keterangan gambar,Salah satu barang yang disita Kepolisian Federal Australia dari kedua pria.
Kedua pria tersebut ditangkap setelah aparat mendapat surat perintah penggeledahan untuk merazia rumah mereka pada November 2024. Di sana, aparat Australia mengklaim menyita beberapa barang, termasuk 13,6 kilogram logam merkuri.

Pria yang bermukim di Queensland juga didakwa memiliki bahan peledak tanpa izin.

Adapun pria yang bermukim di New South Wales menghadapi dakwaan konspirasi mengekspor senjata dan suku cadang senjata api, penyediaan senjata ilegal, dan kepemilikan zat yang dikendalikan.

Kedua pria tersebut telah dibebaskan dengan jaminan dan dijadwalkan hadir di Pengadilan Magistrat Brisbane pada 17 Oktober.

Asisten Komisaris Kepolisian Federal Australia (AFP), Stephen Nutt, mengatakan bahwa pihaknya "tidak menoleransi segala bentuk kekerasan atau kejahatan senjata api".

"Siapa pun yang terlibat dalam perdagangan senjata ilegal dari Australia dengan tujuan menyerahkannya ke tangan kelompok internasional harus diperingatkan — AFP dan mitra kami berdedikasi untuk mencegah perdagangan senjata ilegal," ujarnya sebagaimana dikutip media ABC Australia.

Pejabat Asisten Komisaris Kepolisian Negara Bagian Queensland, Heath Hutchings, mengatakan bahwa investigasi tersebut dimungkinkan berkat kemitraan lokal, nasional, dan internasional.

"Operasi ini mengirimkan pesan yang jelas: mereka yang mencari keuntungan dari perdagangan senjata api ilegal akan diidentifikasi dan dituntut," ujarnya.

Pejabat Wakil Komisaris Kepolisian Selandia Baru, Mike Pannett, mengakui kompleksitas investigasi lintas batas dan pentingnya kerja sama.

"Meskipun kami senang Mehrtens dibebaskan dan dapat kembali ke keluarganya, bekerja sama dengan kepolisian Australia merupakan bagian penting dalam melindungi komunitas kami di Selandia Baru," ujarnya.

Apa komentar TPNPB?
Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, menyanggah pernyataan bahwa kedua pria yang ditangkap di Australia memasok senjata ke TPNPB.

"TPNPB di Komando Nasional mempunyai protokol. Jadi kami di Manajemen Pengendali Markas Pusat belum pernah terima senjata dari warga negara Australia. Jadi kami anggap tuduhan itu tidak berdasar. Karena kami secara official belum ketahui tentang bantuan senjata dari warga negara Australia," sebutnya dalam pesan kepada wartawan.
https://www.bbc.com/indonesia/articl...s/cd07npv2drpo


Suplai senjata dari Australia ditangkap oleh aparat sana
itu duit dari mana?


MemoryExpressAvatar border
MemoryExpress memberi reputasi
1
210
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan