Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Ferry Irwandi dan Kapuspen TNI Sudah Saling Minta Maaf, Kini Hadapi Gusti Ayu
Ferry Irwandi dan Kapuspen TNI Sudah Saling Minta Maaf, Kini Hadapi Tudingan Gusti Ayu, Bongkar WAG
Ferry Irwandi dan Kapuspen TNI Sudah Saling Minta Maaf, Kini Hadapi Gusti Ayu
Tayang: Sabtu, 13 September 2025 18:53 WIB
Editor: Budi Sam Law Malau
zoom-inlihat fotoFerry Irwandi dan Kapuspen TNI Sudah Saling Minta Maaf, Kini Hadapi Tudingan Gusti Ayu, Bongkar WAG
Istimewa
FERRY TNI DAMAI - Konten kreator yang juga CEO Malaka Project Ferry Irwandi mengungkapkan urusannya dengan pihak TNI sudah selesai, di mana Ferry Irwandi sudah berkomunikasi langsung dengan Kapuspen TNI Freddy Ardianzah dan saling minta maaf. Sementara urusan Ferry dengan grafolog GustI Ayu Dewi tampaknya belum selesai.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Konten kreator yang juga CEO Malaka Project Ferry Irwandi mengungkapkan urusannya dengan pihak TNI sudah selesai.

Di mana Ferry Irwandi sudah berkomunikasi langsung dengan Kapuspen TNI Freddy Ardianzah dan saling minta maaf.

Hal itu diungkapkan Ferry Irwandi lewat postingan gambar berisi pernyataannya di akun Instagramnya @irwandiferry, Sabtu (13/9/20225).

"Update: Saya sudah dihubungi via telpon dengan Kapuspen TNI bapak Brigjen TNI (Marinir) Freddy Ardianzah. Terjadi diaolog antara saya dan beliau, yang intinya ada banyak kesalahpahaman di antara situasi ini," kata Ferry Irwandi.

Menurut Ferry Irwandi dirinya dan Brigjen Freddy sudah saling minta maaf.

"Beliau meminta maaf atas situasi yang terjadi pada saya dan yang harus saya hadapi, begitu juga sebaliknya, saya juga sudah meminta maaf atas situasi yang terjadi pada tubuh TNI saat ini," kata Ferry.

"Banyak prajurit yang memang sangat mencintai negara ini, dan melindungi warga negaranya saat ini, saya masih percaya itu," tambah Ferry.

Jadi kata Fery tidak akan ada proses hukum ke depannya yang akan dilakukan TNI terhadap dirinya.

"Jadi kenkawan sudah tidak ada tindak lanjut hukum apapun ke depannya terhadap saya, saya terimakasih atas dukungan teman-teman semua, mari kita fokus ke tuntutan, kenkawan kita yang masih ditangkap dan teman-teman kita yang masih belum tahu nasibnya dimana. Saling jaga! Jaga Warga!" ujarnya.

Dalam narasinya di postingan gambar berisi pernyatannya itu, Ferry juga mengungkapkan hal yang sama.

"Urusan saya dan TNI udah selesai teman-teman. Mari sekarang kita fokus mengawal dan menjaga tuntutan. Tuntutan saudara kita di serikat buruh, di serikat ojol, 17+8, aliansi ekonom, aliansi mahasiswa, dan berbagai tuntutan lain," kata Ferry.

"Seperti yang sudah saya sampaikan, masih banyak kenkawan kita yang ditangkap, masih ada yang hilang, masih ada yang belum mendapatkan keadilan. Mari saling jaga, jaga warga! Sementara itu dulu, saya upayakan akan terus berkabar jika ada perkembangan terbaru. Salam! Hidup supremasi sipil!," katanya.

Urusan dengan Gusti Ayu

Meski urusannya dengan TNI sudah selesai, Ferry Irwandi tampaknya masih berseteru dengan grafolog sekaligus pengamat perilaku Gusti Ayu Dewi.

Ferry Irwandi tidak terima dirinya dituding telah melakukan fitnah terhadap TNI dan memanipulasi video viral untuk memojokkan TNI.

Tudingan itu dilemparkan grafolog sekaligus pengamat perilaku Gusti Ayu Dewi, yang meminta Ferry Irwandi melakukan klarifikasi ke publik.

Gerah dengan tudingan Gusti Ayu, Ferry Irwandi lalu membongkar isi WhatsApp Grup (WAG) Gusti Ayu Dewi bersama 'orang besar' yakni para pejabat serta komisaris, yang ingin menjatuhkan dirinya.

Menurut Ferry Irwandi, di dalam WAG tersebut terungkap jelas bahwa Gusti Ayu sejak awal memang ingin menjatuhkan dan membungkam dirinya.

Dalam postingan di akun Instagramnya @irwandiferry, Sabtu (13/9/2025), Ferry Irwandi mengunggah tangkapan layar sebagian isi WAG dimana ada postingan foto senjata api atau pistol yang disandingkan dengan bungkus rokok.

"Gede bingitz, kalau saya sukanya yang kecil2 muat di kantong," kata pengunggah foto di WAG tersebut.

"Waduh ngeri," timpal salah satu anggota WAG yang namanya ditutupi.

"Biar dikira lighter sama orang," kata anggota WAG lain bernama Hairi Oran.....

Dalam unggahan isi WAG lainnya, Ferry menampilkan tangkapan layar dimana Gusti Ayu Dewi mengatakan bahwa ia dekat dengan FPI dan di negara setengah kacau selalu ada versi atau sosok seperti Ferry Irwandi.

"Kalau anak-anak FPI mah sohib ma I wkwwk," kata Gusti Ayu di WAG tersebut.

"guys, gini deh, di setiap negara yang setengah kacau," tambah Gusti.

"selalu ada versi Ferry Irwandinya," kata dia.

"dan spt dr Strange, aku sudah lihat, jutaan kemungkinan ke depan," katanya.

"paling bagus, untuk Indonesia, kalau dia di nip sekarang," kata Gusti.

Dalam narasi di unggahannya itu, menurut Ferry, masih banyak ratusan chat lain di WAG dimana ada Gusti Ayu, yang ingin menjatuhkan dirinya.

"Karena sudah diizinkan membahas, daripada lama nunggu stasisun tv, kita mulai dari sini dulu aja ya, karena yang pertama mau diklarifikasi foto ini hahaha, mau bilang ai? Mau bilang foto palsu? @gustiajudewi anda dan partner anda hairi yang selalu make akun @anakjaksel.ai udah ketebak kok movenya, udah kita analisis dari sumbernya," tulis Ferry Irwandi.

"Aparat mungkin bisa diperiksa itu senjata api asli atau enggak, coba tanya @gustiajudewi dan pak hairi. bapak-bapak bernama hairi ini dr strange ternyata, mana nyatut nama kelompok fpi seenaknya lagi," tambah Ferry.

"@gustiajudewi masih mau dibahas lagi gak chat lain? Saran saya sih kalau anda lapor ke hukum ya, biar jelas, saya mungkin bisa dipenjara karena membuka chat berisikan kepemilikan senjata api ilegal, ya sudah," ujar Ferry.

Ferry memastikan masih banyak chat lain di WAG berbeda yang bisa membuat kejutan.

"Cuma ini? Oh tentu tidak, masih ada ratusan chat lain di 2 grup yang berbeda, termasuk chat video ai dpr, chat editornya, chat soal operasi jilbab pink, masih banyak lagi, Ditunggu ya responnya," kata Ferry sembari menyematkan emoticon senyum.

Ferry Wanti-wanti Gusti

Di postingan IG sebelumnya Ferry juga tampak gerah dengan Gusti Ayu Dewi dan menanyakan soal apakah ia harus membuka isi WAG nya.

"Ini manusia @gustiajudewi setelah semua rencana framming busuknya gagal, masih aja gak nyerah, silahkan lu slide kanan, lu bisa baca sendiri, kalau ternyata @sahabatdavelaksono sudah mengubah omongannya, ya itu gak menegasi dia pernah mengatakan hal sebelumnya, sampe sekarang tidak ada permintaan maaf, harusnya anak kecil paham ini," katanya.

"Sekarang giliran saya yang nanya @gustiajudewi tolong dijawab, bisa anda sebutkan nama grup dan isi grup tempat anda berkoar-koar ingin menjatuhkan saya dan para komisaris serta pejabat di dalamnya? Saya tunggu responnya secepatnya," kata Ferry.

"Mau anda yang buka atau saya yang buka? Jujur saya tidak punya ketakutan apapun sekarang, termasuk foto pistol yang saya dapat dari teman saya di grup itu," kata Ferry.

Pada postingan selanjutnya, Ferry memposting pernyataannya dalam bentuk gambar.

"@gustiajudewi jangan berpikir kabur dengan bilang gw fitnah atau framming. Gak ada lagi yang gw takutkan semua chat grup itu masih gw pegang, lua mau ngancam gw ke polisi? ke tentara? Monggo," kata Ferry.

"Lu tahu kalau nama grup, isi grup dan chat grup itu dilihat jutaan orang, apa yang bakal terjadi. Lu ganggu hidup gw berhari-hari, kali ini lu jual, gw beli," ujar Ferry.

Baca juga: Dituding Fitnah TNI, CEO Malaka Project Ferry Irwandi Bongkar Isi WhatsApp Grup Gusti Ayu

Dalam narasi di postingan gambar berisi pernyataa itu Ferry menegaskan agar Gusti Ayu tidak usah basa-basa lagi.

Di kolom komentar postingan ini dialog memanas antara Ferry dan Gusti Ayu juga terjadi.

"Teruntuk @gustiajudewi sudah jangan basa-basi lagi. Siapapun yang mau podcast langsung mempertemukan saya dengan @gustiajudewi saya terima dan saya pasti membicarakan semua isi chat dia di grup itu.

Terima kasih, udah jangan lari, mau lapor polisi juga gak masalah, sekalian kita buka semuanya di pengadilan

Anda punya relasi kuasa dan sumber daya, jangan play victim, sangat bertolak belakang dengan isi chat anda di grup itu

Termasuk upaya “menelpon” host acara live TV

Jangan lupa senjata api yang dipamerkan di chat itu juga akan saya buka

Terima kasih," kata Ferry.

Gusti Ayu membalas dan meminta Ferry jangan memelintir masalah, seolah-olah menyerang pribadinya.

Gusti mengaku hanya menyoroti narasi provokatif Ferry Irwandi.

"Silakan, saya tidak lari. Tapi jangan diplintir seolah-olah saya menyerang pribadi Anda. Yang saya soroti adalah narasi provokatif Anda di ruang publik, karena itu bisa memicu keresahan. Fakta hukumnya → sampai hari ini tidak ada laporan TNI terhadap Anda, jadi klaim kriminalisasi belum ada bukti. Semua orang berhak mengkritisi sikap publik, termasuk saya," kata Gusti Ayu.

"Oh ya.. ditunggu jawabannya. Pejabat yg kamu maksud apakah @anakjaksel.ai," tambah Gusti Ayu.

Gusti Tuding Ferry Fitnah dan Bisa Bikin Chaos Negara

Sebelumnya grafolog dan pengamat perilaku Gusti Aju Dewi membongkar fakta bahwa CEO Malaka Project Ferry Irwandi sudah melakukan manipulasi atas video viral adanya anggota TNI yang ditangkap anggota Brimob saat demo rusuh di Palembang, beberapa waktu lalu.

Manipulasi kata Gusti Aju, dilakukan Ferry Irwandi dengan menambah kalimat pada video asli, saat berbicara di acara Rakyat Bersuara di Inews TV, bertajuk Aksi Massa, Siapa Berada di Baliknya? Selasa (2/9/2025) lalu.

Padahal kata Gusti, Brimob Palembang sudah mengklarifikasi hal itu karena salah tangkap.

Namun kata Gusti, Ferry Irwandi justru memanipulasi video itu sehingga seperti memprovokasi massa untuk melawan TNI.

Hal itu diungkapkan Gusti dalam podcast di channel YouTube Bukan Kaleng Kaleng dan di akun Instagramnya @gustiajudewi, lewat postingan gambar berisi pernyataannya dan narasinya.

Sebelumnya video viral penangkapan anggota TNI oleh Brimob ditayangkan atau diputar dalam acara di Inews TV atas permintaan Ferry.

Dalam video tampak seorang anggota TNI ditangkap anggota Brimob karena dituduh ikut rusuh.

Kemudian anggota Brimob yang memegang sang anggota TNI menanyakan dari kesatuan mana.

"Kamu anggota mana kamu?" kata suara dalam video.

"Kavaleri" jawab anggota TNI.

"Kavaleri ikut rusuh Kavaleri di Palembang. Saya laporin Panglima TNI dikau," jawab sang anggota Brimob.

"Aku ndak ada melok (-bahasa Palembang artinya: aku tidak ikut)," bantah si anggota TNI.

Usai video selesai diputar dalam acara itu, Ferry Irwandi langsung menjelaskan ulang suara dialog di dalam video.

"Kapolri Kapolri ini ikut rusuh Kapolri saya laporin Panglima TNI. Terus dia bilang si orangnya, bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini. Anyway," kata Ferry yang langsung mengalihkan fokus ke pembicaraan soal terkait aksi demo rusuh lain.

Menurut Gusti, kesalahan Ferry sangat jelas.

Yakni pernyataan Kavaleri digantinya menjadi Kapolri.

Untuk hal ini kata Gusti, Ferry mengaku salah dengar.

Namun kesalahan atau manipulasi kedua, menurutnya sangat fatal.

Di mana Ferry menambahkan seakan-akan ada pernyataan anggota TNI bahwa yang ikut demo rusuh bukan cuma dia saja, tapi banyak anggota TNI.

"Kesalahannya jelas, Ferry menambahkan kalimat yang tidak ada di video asli. Yaitu: 'Bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini'," papar Gusti.

Penambahan kalimat palsu ini, menurut Gusti Aju, bukan hal kecil.

"Kalau salah dengar itu kan tidak menambahkan. Tapi kalau kata-kata itu enggak ada kemudian disebut ada itu kan sudah penambahan. Itu sudah 100 persen disinformasi, sudah fitnah," kata Gusti Aju.

Mennurutnuya disinformasi sangat berbahaya karena bisa membuat negara kacau.

"Disinformasi = Bahaya, Bikin Chaos Negara," kata Gusti di akun Ignya.

"Itu menggiring opini publik seolah-olah TNI adalah dalang kerusuhan massa. Artinya, Ferry sengaja membenturkan rakyat dengan TNI" ujar Gusti Aju.

Yang lebih berbahaya, tambah Gusti, karena Ferry menolak klarifikasi, video bohong itu terus diputar berulang-ulang di medsos.

"Dan akhirnya bisa dianggap benar oleh rakyat," ujar Gusti.

Menurut Gusri, Ilmu Psikologi Komunikasi sudah membuktikan fenomena ini.

"Di mana dikenal sebagai The illusory truth effect (Hasher et al., 1977; Fazio et al., 2015)" tulis Gusti.

Illusory truth effect, jelas Gusti adalah efek psikologi ketika orang menjadi percaya sama kebohongan, cuma karena kebohongan itu diulang-ulang terus.

"Pertama kali dibuktikan tahun 1977 lewat riset di Villanova University and Temple University," tambah Gusti.

"Jadi, kalau Ferry benar-benar tidak punya maksud memecah belah bangsa, kenapa dia menolak klarifikasi?" tanya Gusti.

Menurut Gusti dia sudah meminta Ferry sebanyak 13 kali untuk klarifikasi.

"13 kali Saya Minta Klarifikasi, Ferry Irwandi Menolak. Kalau Bukan untuk Memecah Belah Bangsa, Kenapa Takut Klarifikasi?' tanya Gusti.

Menurut Gusti menolak klarifikasi sama dengan membiarkan kebohongan dipercaya rakyat dan tujuan tercapai:

"Provokasi, kebencian → konflik → kerusuhan → REVOLUSI untuk menggulingkan pemerintah. Jika benar demikian maka .. Apa yang terjadi bukan sekadar salah ucap melainkan FITNAH yang terencana dan sangat berbahaya bagi bangsa," papar Gusti.

"Repost jika kalian masuk dalam BARISAN WARAS. Saya berjuang untuk Sila ke-3 Pancasila : Persatuan Indonesia" ujarnya.

Gusti juga mengatakan disinformasi yang diciptakan Ferry ini sangat berbahaya.

Bahkan menurut Gusti atas permintaannya agar Ferry melakukan klarifikasi, Ferry justru mengancam dirinya.

"Disinformasi = Bahaya, Bikin Chaos Negara. Kalau Benar, tidak menambah kalimat dari video asli TNI-Polri dengan sengaja), tinggal Klarifikasi Aja kan? Kok Malah Ngancam saya?," kata Gusti.

Menurut Gusti, ia tidak sedang ribut personal dengan siapapun tapi menyoroti perilaku berbahaya.

"Saya tidak sedang ribut personal dengan siapapun. Yang saya soroti adalah perilaku berbahaya: menyebarkan disinformasi, fitnah, dan kebencian," katanya.

"Kalau dibiarkan, ini akan terus memecah rakyat melawan aparat, bahkan melawan negara. Itu bukan demokrasi, tapi tirani," ujar Gusti.

Gusti mengatakan kritik sehat harusnya pakai data dan klarifikasi.

"Provokasi justru menebar permusuhan dan membahayakan bangsa. Mari sama-sama jaga ruang publik. Stop disinformasi, stop fitnah, stop kebencian," kata Gusti.

Saat ditanya mengapa Ferry melakukan semua itu, Gusti Aju menjelaskan bahwa sesuatu yang tidak bisa dibuktikan adalah gosip.

Sehingga ia tidak mau terlalu jauh ke sana.

"Kecuali saya ada tulisan tangan Ferry. Kalau gak ada kan jadi gosip," katanya.

Namun yang menjadi fokus Gusti Aju adalah perilaku-perilaku yang bisa menimbulkan provokasi massa.

"Dan sekarang negara kita itu sedang panas gitu. Dengan adanya provokasi-provokasi itu, akhirnya pertanyaan gue adalah ini mau di bawa ke mana? Mau memperjuangkan apa? Kalau mau memperjuangkan aspirasi enggak perlu dong ada provokasi-provokasi emosional," kata Gusti.

Gusti juga melihat pola yang dilakukan Ferry di postingan media sosialnya tentang keadaan dirinya usai tampil di acara Inews TV.

"Pola-pola ini yang gua lihat. 'Wish Me Luck' 'Doain gue ya' 'Eh gua udah sampai rumah dengan aman ya'. Ini kan seperti potongan-potongan puzzle ya. Bahwa dia mengungkap apa kata-kata TNI meskipun salah gitu ya, enggak 100 persen benar," katanya.

Hal itu katanya menjadi sebuah framing, meski tanpa ada kata-kata eksplisit daru Ferry.

"Seolah-olah Ferry diancam oleh siapa gitu kan. Dia habis memberikan pernyataan kebetulan ada video tentang TNI. Terus kemudian update kondisinya Nah, ini ke mana arahnya?" kata Gusti.

Sebab menurut Gusti, pola yang dimainkan Ferry bisa menimbulkan kemarahan masyarakat.

"Ini kan akhirnya bisa menimbulkan kemarahan masyarakat.

Sehingga katanya berpotensi terjadi benturan antara massa dan TNi.

https://wartakota.tribunnews.com/nas...goog_rewarded.
Masalah selanjutnya


creativeslen783Avatar border
creativeslen783 memberi reputasi
1
856
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan