Kaskus

Entertainment

ayomembacaAvatar border
TS
ayomembaca
Abad Kegelapan Eropa Adalah Abad Keemasan Muslim
Abad Kegelapan Eropa Adalah Abad Keemasan Muslim

Quote:
.


Kemajuan peradaban Islam pada masa ini didorong oleh:
Keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan dari berbagai budaya.
Dukungan penguasa terhadap pendidikan dan penelitian.
Toleransi dan inklusivitas.
- Hal ini selanjutnya bisa menjadi pelajaran berharga bagi dunia modern untuk tidak jatuh ke dalam "kegelapan" baru akibat tertutup terhadap pengetahuan dan perbedaan
.


Abad kegelapan yang dimaksud dalam sejarah Eropa, yaitu periode dari jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 Masehi hingga sekitar abad ke-15, merupakan masa di mana peradaban di sebagian besar Eropa mengalami kemunduran. Selama periode ini, Eropa mengalami penurunan signifikan dalam hal ekonomi, politik, dan budaya. Sebaliknya, pada periode yang sama, peradaban Islam justru memasuki abad keemasannya.



Setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat, Eropa terpecah menjadi berbagai kerajaan kecil yang sering kali berperang satu sama lain. Sistem feodal yang muncul kemudian mengakibatkan fragmentasi kekuasaan dan hilangnya otoritas pusat yang kuat. Kota-kota yang dulunya ramai menjadi sepi, dan jaringan perdagangan yang dibangun oleh Romawi runtuh.


Pengetahuan dari masa Yunani dan Romawi kuno banyak yang hilang atau terlupakan. Pendidikan menjadi terbatas dan dikuasai oleh gereja, yang fokus utamanya adalah pada teologi, bukan ilmu pengetahuan sekuler. Akibatnya, inovasi ilmiah dan teknologi stagnan, dan masyarakat Eropa hidup dalam kondisi yang bisa dibilang primitif dibandingkan dengan peradaban sebelumnya.

Kebangkitan Peradaban Islam
Berbeda dengan Eropa, dunia Islam justru mengalami kemajuan pesat. Dimulai pada abad ke-7 Masehi, setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Islam menyebar dengan cepat dan berhasil mendirikan kekhalifahan yang membentang dari Spanyol hingga India. Kekhalifahan ini, terutama di bawah dinasti Abbasiyah di Baghdad, menjadi pusat ilmu pengetahuan, seni, dan perdagangan.

Abad Kegelapan Eropa Adalah Abad Keemasan Muslim
Pusat-pusat pembelajaran seperti Baitul Hikmah (House of Wisdom) di Baghdad menjadi magnet bagi para cendekiawan dari berbagai latar belakang, termasuk dari Persia, Yunani, dan India. Mereka menerjemahkan dan mengomentari karya-karya kuno dari peradaban lain, terutama dari filsuf Yunani seperti Aristoteles dan Plato. Dengan demikian, pengetahuan yang hilang di Eropa justru dilestarikan dan dikembangkan oleh para sarjana Muslim.

Para cendekiawan Muslim tidak hanya menerjemahkan, tetapi juga melakukan penelitian dan inovasi baru. Kontribusi mereka sangat signifikan dalam berbagai bidang

Matematika: Penemuan aljabar oleh Al-Khawarizmi dan pengenalan angka nol ke Eropa.

Kedokteran: Ibnu Sina menulis Al-Qanun fi at-Tibb (The Canon of Medicine), yang menjadi buku teks kedokteran standar di Eropa selama berabad-abad.

Astronomi: Para astronom Muslim membangun observatorium dan membuat peta bintang yang lebih akurat.

Filsafat: Filsuf seperti Ibnu Rusyd (Averroes) berusaha menyelaraskan filsafat Yunani dengan ajaran Islam, yang kemudian memengaruhi pemikiran Barat.

Perdagangan juga berkembang pesat di dunia Islam, menghubungkan Eropa, Afrika, dan Asia melalui jalur darat dan laut. Kota-kota seperti Baghdad, Kordoba, dan Kairo menjadi pusat-pusat komersial dan budaya yang makmur.

Pada saat Eropa mengalami periode yang sering disebut sebagai "abad kegelapan" akibat runtuhnya Kekaisaran Romawi dan stagnasi peradaban, dunia Islam justru berada di puncak kejayaannya. Umat Muslim berhasil membangun peradaban yang cemerlang, di mana ilmu pengetahuan, seni, dan perdagangan berkembang pesat.

Pencapaian luar biasa ini bukan hanya menguntungkan dunia Islam, tetapi juga menjadi fondasi bagi Renaisans di Eropa. Ketika kontak antara Eropa dan dunia Islam meningkat, terutama melalui Perang Salib dan perdagangan, pengetahuan dari peradaban Muslim mulai mengalir ke Eropa, membangkitkan kembali semangat keilmuan dan membuka jalan bagi era pencerahan di Benua Biru. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ketika Romawi tumbang, peradaban Muslim bangkit dan memainkan peran penting dalam melestarikan serta memajukan pengetahuan umat manusia.

Pertanyaan ini menyentuh topik yang sangat menarik dalam sejarah dunia, khususnya periode transisi dari dominasi Kekaisaran Romawi ke kebangkitan peradaban Islam. Mari kita bahas secara lebih mendalam.


# Apa yang Dimaksud dengan "Abad Kegelapan" (Dark Ages)?
- Istilah "Abad Kegelapan" (Dark Ages) awalnya digunakan oleh sejarawan Eropa untuk merujuk pada periode Abad Pertengahan Awal (sekitar abad ke-5 hingga ke-10 M) di Eropa, setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat.
*Pada masa ini, Eropa mengalami

🔽
- Kemunduran intelektual dan budaya Banyak ilmu pengetahuan, sastra, dan seni klasik yang terabaikan.
- Fragmentasi politik: Eropa terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang sering berperang.
- Kemunduran ekonomi dan urbanisasi: Perdagangan menurun, dan kota-kota menyusut.
- Namun, penting dicatat bahwa istilah "Abad Kegelapan" sekarang dianggap problematic dan Eurosentris, karena mengabaikan perkembangan penting di luar Eropa, khususnya di dunia Islam.

#Kebangkitan Dunia Islam sebagai "Abad Keemasan"
- Sementara Eropa mengalami kemunduran, dunia Islam justru mengalami masa kejayaan ilmu pengetahuan, budaya, dan ekonomi yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Islam (abad ke-8 hingga ke-14 M)
*Faktor-faktor pendorong kebangkitan Islam:
- Penaklukan dan penyatuan wilayah: Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah berhasil membangun kekaisaran yang membentang dari Spanyol hingga India.
- Translasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Khalifah-khalifah seperti Al-Ma'mun (Abbasiyah) mendirikan Baitul Hikmah di Baghdad, yang menjadi pusat penerjemahan karya-karya Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab.
- Kemajuan dalam sains, matematika, kedokteran, dan filsafat. Ilmuwan seperti Ibnu Sina (Avicenna), Al-Khwarizmi (aljabar), Ibnu Haytham (optik), dan Al-Razi (kedokteran) memberikan kontribusi besar yang menjadi dasar Renaisans Eropa.
- toleransi relatif Di bawah kekhalifahan Islam, non-Muslim (Yahudi dan Kristen) sering diizinkan untuk berpartisipasi dalam kehidupan intelektual dan ekonomi.

⬇️⬇️

Keruntuhan Romawi dan Kebangkitan Islam
- kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) memang melemah setelah penaklukan Islam, khususnya setelah kehilangan wilayah seperti Suriah, Mesir, dan Afrika Utara.
- Namun, keruntuhan Romawi Barat (abad ke-5) lebih disebabkan oleh faktor internal (korupsi, invasi barbar, dll.) daripada kebangkitan Islam.
- Kebangkitan Islam justru mewarisi dan melestarikan banyak pengetahuan dari peradaban Romawi/Yunani, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut.

#
- Dari perspektif global, istilah "Abad Kegelapan" tidak sepenuhnya akurat:
- Dunia Islam sedang dalam puncak kejayaannya
- peradaban lain juga berkembang, seperti Tiongkok di bawah Dinasti Tang dan Song, serta peradaban India.
- Jadi, "kegelapan" hanya terjadi di Eropa, sementara di belahan dunia lain justru terjadi "pencerahan".

Sebagai Kesimpulan akhir bahwa periode yang sering disebut sebagai "Abad Kegelapan" di Eropa justru merupakan "Abad Keemasan" bagi umat Muslim. Kebangkitan Islam tidak hanya disebabkan oleh keruntuhan Romawi, tetapi juga oleh kemampuan peradaban Islam untuk mewarisi, mengembangkan, dan menyebarkan pengetahuan dari peradaban sebelumnya. Ini adalah contoh bagaimana peradaban yang terbuka, inklusif, dan mendukung ilmu pengetahuan dapat mencapai kejayaan.
bang.toyipAvatar border
sedikitkurusAvatar border
ARSheccaAvatar border
ARShecca dan 4 lainnya memberi reputasi
5
997
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan