Polisi mengatakan tidak mencurigai adanya kecurangan setelah enam kandidat AfD meninggal dunia menjelang pemilihan umum lokal di negara bagian North Rhine-Westphalia.

Enam kandidat dari partai sayap kanan AfD di Jerman telah meninggal dalam beberapa minggu terakhir menjelang pemilihan umum lokal di negara bagian North Rhine Westphalia.

Polisi mengatakan tidak ada indikasi adanya kecurangan dalam kematian tersebut, yang telah menimbulkan spekulasi di antara para pendukung partai tersebut di media sosial.

Lebih dari 20.000 kandidat akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum pada tanggal 14 September di seluruh negara bagian yang berpenduduk 18 juta jiwa ini.

Meskipun polisi mengesampingkan keadaan yang mencurigakan, pensiunan ekonom Stefan Homburg mengklaim dalam sebuah posting di X bahwa jumlah kematian para kandidat "secara statistik hampir tidak mungkin". Postingannya kemudian di-retweet oleh salah satu pemimpin AfD, Alice Weidel, sementara pendukung AfD dan miliarder Elon Musk merespons tweet tersebut dengan tanda seru.

Kementerian Dalam Negeri negara bagian tersebut telah menunjukkan bahwa kandidat dari partai-partai lain telah meninggal dunia pada minggu-minggu menjelang pemungutan suara.

Rekan pemimpin AfD di North Rhine Westphalia, Kay Gottschalk, mengakui rumor tersebut pada hari Selasa, dengan mengatakan: "Apa yang saya miliki di depan saya hanyalah informasi parsial yang tidak mendukung kecurigaan ini untuk saat ini".

Gottschalk mengatakan kepada Politico's Berlin Playbook Podcast bahwa partainya ingin agar kasus-kasus tersebut diselidiki, "tanpa harus segera masuk ke wilayah teori konspirasi". Ia mengatakan bahwa partainya harus menangani situasi ini dengan hati-hati, demi menghormati anggota keluarga mereka yang meninggal.

Polisi Jerman mengatakan kepada kantor berita DPA bahwa kematian tersebut merupakan akibat dari sebab-sebab alamiah atau tidak diungkap karena alasan privasi.

AfD yang anti-migran telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir untuk menjadi oposisi utama Jerman, berada di posisi kedua dalam pemilihan umum pada bulan Februari dengan 20,8 persen suara.

Badan mata-mata dalam negeri Jerman menyatakan partai ini sebagai "ekstremis" pada bulan Mei, berdasarkan laporan setebal 1.100 halaman. Ini merupakan langkah yang memungkinkan badan tersebut untuk menggunakan metode rahasia untuk memantau partai tersebut, termasuk merekrut informan rahasia dan menyadap komunikasi.

Seorang anggota AfD yang terkenal, Björn Höcke, dihukum karena menggunakan slogan Nazi pada sebuah acara tahun lalu.

Pada bulan Juni, laporan lain dari lembaga tersebut menyatakan bahwa jumlah ekstremis sayap kanan di partai tersebut telah meningkat 77 persen pada tahun 2025, mencapai sekitar 20.000 orang.

Kematian para kandidat membuat surat suara baru harus dibuat dan dicetak ulang, dan beberapa pemilih melalui pos harus memberikan suara ulang.

SUMBER: INDEPENDENT

Jadi inget kasus pemilu Meksiko terakhir itu