Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan dari NTT
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan
Flores Terkini - 4 Sep 2025, 20:40 WIB Penulis: Toney Tukan Editor: Ade Riberu Kompol Kosmas Kaju Gae, putra Ngada yang menjadi perhatian publik usai sidang etik. /Facebook.com | NTT Menyala Daftar Isi Sanksi dan Respons Publik Dukungan dan Perhatian dari NTT Ikada Kupang Tolak Radikalisme dan Intoleransi

FLORESTERKINI.COM, NTT – Pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Kosmas Kaju Gae memantik respons dari masyarakat Ngada,  Flores, dan beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hingga Kamis, 4 September 2025, pukul 18.20 WITA, terpantau petisi daring yang digagas Mercy Jasinta di Change.org itu telah mengumpulkan sebanyak 93.291 tanda tangan. Kompol Kosmas, putra Laja-Ngada, dikenal telah mengabdikan puluhan tahun hidupnya untuk kepolisian.

Banyak warga masih mengingat kiprahnya saat demonstrasi besar di Jakarta, di mana ia berada di garis depan membantu menenangkan situasi.

Dalam sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP), Kompol Kosmas menyampaikan bahwa ia tidak memiliki niat melindas Affan Kurniawan pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam.

“Dengan kejadian atau peristiwa ini, bukan menjadi niat sungguh-sungguh demi Tuhan, bukan ada niat untuk membuat orang celaka,” ujarnya, dikutip dari ANTARA News, Kamis, 4 September 2025.

Sanksi dan Respons Publik Petisi ini menyoroti pandangan sebagian warga yang merasa sanksi PTDH cukup berat dibanding masa pengabdian Kompol Kosmas. Masyarakat berharap setiap sanksi dijalankan secara proporsional, dengan memperhatikan mekanisme internal Polri. B

Polri juga menjadi perhatian publik. Banyak warga bertanya-tanya mengenai transparansi dan mekanisme keputusan yang diambil.

Dukungan dan Perhatian dari NTT Dukungan datang tidak hanya dari Ngada, tetapi juga dari berbagai daerah di NTT. Publik menekankan bahwa keputusan PTDH bisa berdampak pada moral anggota Polri lainnya, khususnya putra-putri NTT yang bertugas jauh dari kampung halaman.

Ribuan dukungan muncul dari keluarga, sahabat, hingga warga biasa. Di media sosial, masyarakat menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap keputusan internal Polri.

“Doa-doa dan tanda tangan kami menjadi saksi bahwa Kompol Kosmas tetap menjadi perhatian kami,” tegas penggagas petisi.

Ikada Kupang Tolak Radikalisme dan Intoleransi

Selain kasus Kompol Kosmas, masyarakat NTT juga menunjukkan kepedulian terhadap nilai-nilai sosial dan toleransi. Salah satunya melalui Ikatan Keluarga Ngada (Ikada) Kupang yang menegaskan sikap menolak radikalisme dan intoleransi.

“Kami Ikada Kupang, sebagai bagian dari NTT dan pencinta toleransi, menyatakan sikap menolak radikalisme dan intoleransi masuk ke NTT yang kita cintai ini,” ujar Ketua Ikada Kupang, Dr. Sipri Radho Toly, dikutip dari video yang beredar di media sosial.

Kasus ini juga memunculkan diskusi terkait mekanisme disiplin internal Polri. Akademisi dan pengamat menekankan pentingnya sanksi yang proporsional dan mekanisme banding yang jelas. Hal tersebut dimaksudkan agar setiap keputusan internal dapat dipahami publik, serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi mengenai transparansi serta mekanisme disiplin internal Polri.***

https://floresterkini.pikiran-rakyat...i-ntt?page=all



Lima Pernyataan Sikap Keluarga Ngada di Kupang, Tolak PTDH Kompol Cosmas Kaju
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan
Tayang: Kamis, 4 September 2025 21:46 WITA
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat fotoLima Pernyataan Sikap Keluarga Ngada di Kupang, Tolak PTDH Kompol Cosmas Kaju
POS-KUPANG.COM/HO
SERAHKAN - Perwakilan Ikada Kupang saat menyerahkan pernyataan sikap kepada pejabat di Mapolda NTT. Kamis, (4/9/2025)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ikatan Keluarga Ngada (Ikada) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae dari institusi Kepolisian.

Pada, Kamis (4/9/2025) Ikada Kupang mendatangi Mapolda NTT untuk menyerahkan pernyataan sikap. Sebelumnya, Ikada Kupang telah membuat ritual adat sebagai simbol penolakan itu.


Adapun Cosmas Kaju merupakan Danyon Brimob yang kendaraan rantis melanggar Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online atau ojol sewaktu demonstrasi di Jakarta, pekan lalu.

Berikut pernyataan sikap Ikada Kupang yang ditandatangani, Dr. Sipri R. Toly, mengatasnamakan keluarga besar Ikada Kupang:

1. Menolak dengan keras Putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat kepada Kompol Kosmas Kaju Gae.

2. Menolak dengan keras mekanisme persidangan kode etik yang terkesan terlalu cepat dan mempertanyakan kualitas pembuktiannya.

3. Kompol Cosmas Kaju Gae, bukan bertindak sebagai komandan yang berada dalam Mobil
Rantis, melainkan sedang dalam upaya menyelamatkan diri dari amukan massa yang mulai anarkis.

4. Kami memandang bahwa, ke tujuh anggota Brimob yang berada di dalam mobil rantis
adalah orang-orang yang di korbankan atas tekanan publik terhadap peristiwa aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI.

5. Menuntut pertanggungjawaban jajaran petinggi Polri selaku komandan yang memerintahkan melakukan pengamanan gedung DPR Rl, agar bersikap gentlemen dan berdiri di garis terdepan dalam membela seluruh anak buahnya. (fan)


https://kupang.tribunnews.com/provin...l-cosmas-kaju.


122 Ribu Orang Tandatangani Petisi Penolakan Pemecatan Kosmas
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan
Suasana ritual adat keluarga Ngada dari Kompol Kosmas di Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Kupang, IDN Times - Keluarga Kompol Kosmas Kaju Gae menyatakan penolakan atas pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap perwira polisi ini. Ikatan Keluarga Ngada (IKADA) di Kupang pun menggelar ritual adat dan membuat petisi online guna menolak pemecatan terhadap Kompol Kosmas. Saat ini, lebih dari 122 ribu orang sudah menandatangani penolakan terhadap pemecatan Kosmas.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Kosmas sendiri adalah Komandan Batalyon C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob Polda Metro Jaya. Ia kelahiran Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kosmas menjadi sorotan publik karena berada dalam mobil taktis Brimob yang menewaskan Affan Kurniawan, seorang ojek online yang berada di lokasi demonstrasi pada malam 28 Agustus 2025.

1. Bikin ritual adat
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan
Suasana ritual adat keluarga Ngada dari Kompol Kosmas di Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Ikada di Kupang menyampaikan penolakan mereka itu kepada pejabat di Polda NTT juga kepada Gubernur NTT. Sebelum menyatakan penolakan, para anggota Ikada Kupang berkumpul di salah satu anggotanya di Jalan Bajawa, Kelurahan Oepoi, Kota Kupang, Kamis (4/9/2025).


Mereka menggelar upacara adat Zia Ura Ngana atau Mate Ngana. Sesepuh dari keluarga itu menggunakan bahasa daerah sambil melemparkan beras dari teras rumah ke seekor anak babi yang ditahan di halaman. Seorang lainnya l membelah kepala babi yang masih hidup itu hingga mati. Ritual ini dipercaya dapat mendukung apa yang mereka perjuangkan.

Pantauan di lokasi, para sesepuh, para orangtua, mahasiswa asal Ngada di Kupang, ikut dalam ritual singkat itu. Jalannya ritual ini pun jadi tontonan warga sekitar.

2. Surati Presiden dan Kapolri
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan
Ikatan Keluarga Ngada di Kupang membela Kompol Kosmas yang lindas Affan. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Ketua Ikada di Kupang, Siprianus Radho Toly, usai ritual itu menyebut mereka telah membuat 5 poin pernyataan sikap atas pemecatan Kompol Kosmas. Selanjutnya akan dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kita surati Presiden Prabowo tentang ini. Pernyataan sikap kami ini akan diteruskan dari Kapolda NTT kepada Kapolri untuk memperhatikan 5 poin pernyataan sikap kami tadi," kata dia.

Poin pernyataan sikap ini meliputi penolakan pemecatan; mempertanyakan kualitas sidang yang terlalu cepat; mempertegas Kompol Kosmas bukan sebagai komandan dalam rantis tersebut; menilai tujuh personel ini jadi korban tekanan publik; dan menuntut petinggi Polri turut bertanggungjawab selaku pemberi komando.

3. Petisi ditandatangani lebih dari 122 ribu orang
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae Nyaris Raup Ratusan Ribu Dukungan
Tangkapan layar petisi online menentang pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae. (Dok Istimewa)
Petisi online menentang pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae juga sudah beredar, Kamis pagi (4/9/2025). Saat ini telah ditandatangani oleh 122.558 orang pada pukul 21.00 WITA. Pembuat petisi ini, Mercy Jasinta, selaku keluarga dan warga Ngada menyebut Kompol Kosmas adalah putra Laja – Ngada.

Petisi ini menuntut bentuk sanksi lain yang lebih manusiawi, lebih proporsional, tanpa harus meruntuhkan karier dan nama baik seorang putra daerah yang sudah puluhan tahun mengabdi.

"Kami tidak menutup mata bahwa ada peristiwa yang kini menjadi sorotan publik. Namun, kami meyakini bahwa hukuman pemecatan adalah sanksi yang terlalu berat dan tidak sebanding dengan seluruh pengabdian yang telah beliau berikan," tulisnya.
https://ntb.idntimes.com/news/ntb/12...1-r5b6r-3t0jqr

Desakan penolakan sangat besar dari NTT

Desakan penolakan pemecatan oleh masyarakat NTT. Ratusan ribu orang banyak banget berarti soiidaritasnya besar. Bukan cuma orang Ngada, tapi Flores, Timor, dan Sumba.

Tapi kalau nggak dipecat komandan rantisnya dan hanya hukuman lain, demonstrasi keadilan terus terjadi.






Diubah oleh mabdulkarim 04-09-2025 21:32
ojol.jayaAvatar border
SunDaimondAvatar border
SunDaimond dan ojol.jaya memberi reputasi
2
623
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan