- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Dan Terjadi Lagi, Kapal Perang Rusia Kena Entup Drone Ukraina di Laut Azov


TS
si.matamalaikat
Dan Terjadi Lagi, Kapal Perang Rusia Kena Entup Drone Ukraina di Laut Azov
Quote:
Pada 28 Agustus 2025, Dinas Intelijen Militer Ukraina (GUR) merilis video serangan terhadap korvet Buyan-M (Project 21631), sebuah kapal yang punya kemampuan meluncurkan rudal jelajah Kalibr. Selama operasi, drone dari unit "Prymary" dilaporkan melumpuhkan sistem radar kapal dengan serangan drone presisi, sementara pasukan GUR menyerang peluncur rudalnya secara langsung juga memakai drone. Serangan dilakukan di Laut Azov.
Kapal yang diserang tersebut beroperasi di Teluk Temryuk, dalam jangkauan potensi peluncuran rudal Kalibr terhadap Ukraina. Akibat serangan tersebut, Kyiv mengatakan, korvet mengalami kerusakan parah dan terpaksa mundur dari zona patroli tempurnya. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari klaim Ukraina.
Jika terkonfirmasi, insiden ini akan menjadi pukulan telak bagi kehadiran Angkatan Laut Rusia di wilayah Laut Hitam dan Azov, tempat beberapa aset bernilai tinggi sebelumnya menjadi sasaran drone dan rudal Ukraina. Ini juga jadi serangan pertama terhadap korvet Buyan-M.
Tidak disebutkan jenis drone yang dipakai menyerang kapal, tapi media Ukraina, yakni Defence Express, menyebut serangan kemungkinan memakai drone Rubaka/UJ-26 Bober. Kedua drone kamikaze ini punya jangkauan serang di atas 300 km. Untuk Rubaka, pada fase akhir (terminal) memanfaatkan koneksi Starlink.
Quote:
Dari video yang dirilis GUR, tidak tampak ada upaya kru kapal untuk menembak jatuh drone kamikaze Ukraina yang mendekat. Meskipun kapal terlihat bermanuver aktif, yang menandakan kru mengetahui kapal mereka sedang ditargetkan.
Sebagai informasi bagi Agan, korvet Buyan-M memiliki aset pertahanan udara yang memadai. Sistem tersebut adalah AK-630M2 Duet. AK-630M2 Duet diciptakan di Rusia pada akhir tahun 2000-an dengan menggabungkan dua meriam AO-18 enam laras.
Menurut rencana, sistem ini dirancang untuk menghancurkan tidak hanya drone, tetapi juga rudal jelajah, helikopter, dan pesawat. Namun, video tersebut tidak menunjukkan adanya tembakan dari AK 630-M2 Duet. Selain senjata yang dimaksud, senjata pertahanan udara lainnya adalah dua senapan Gatling enam laras 30 mm dan dua peluncur MANPAD Igla 3M-47 Gibka.
Quote:
Menurut analisis dari Naval News, kelemahan dari Buyan-M terletak di sistem pertahanan udaranya yang disebut belum maksimal. Kapal produksi terakhir dari Kelas Buyan-M dulu rencabaya akan dipasangi sistem pertahan udara Pantsir-M, tapi hal tersebut batal terlaksana.
Sulit untuk menjelaskan mengapa Buyan-M tidak menembak drone yang mendekat, sementara awak kapal jelas-jelas merespon ancaman dengan bermanuver. Kemungkinan keterbatasannya terletak pada kemampuan radar pengawasan dan kendali tembakan untuk melacak ancaman tersebut, meskipun sistem ini juga dilengkapi dengan sistem penargetan optik. Masalahnya juga bisa terkait dengan sistem kendali tembakan itu sendiri. Bagaimanapun, sistem pertahanan udara kapal telah gagal.
Kelas Buyan-M dikembangkan dari varian korvet Kelas Buyan, versi terbaru dibuat lebih besar untuk bisa meluncurkan rudal Kalibr. Bobot Buyan-M 950 ton dan panjang 74,1 meter, bukan 61,8 meter. Meskipun dimensinya besar, kapal masih bisa melintasi sungai dan kanal, di bawah jembatan, di pintu air, dan konstruksi hidroteknik lainnya, yang antara lain digunakan Rusia ketika memindahkan kapal dari selatan negara itu ke Laut Baltik.
Quote:
Kurangnya kemampuan pertahanan udara kapal Buyan-M merupakan masalah serius, karena korvet-korvet ini merupakan inti dari Armada Laut Hitam dan Armada Kaspia, yang mencakup tujuh kapal serupa, beserta empat kapal lainnya yang bertugas di Armada Baltik. Selain Buyan-M, kapal pendarat Ivan Gren dan Pyotr Morgunov juga dilengkapi dengan sistem AK-630M2 Duet.
Serangan drone Ukraina yang merusak radar korvet Rusia, khususnya sistem MR-352 Positiv, membuat kapal tersebut praktis "buta." Radar ini bertanggung jawab untuk mendeteksi target laut dan udara. Memperbaiki peralatan semacam itu merupakan proses yang panjang. Di sisi lain, dari serangan terbaru ini, menunjukan jika senjata yang lebih murah seperti drone kembali memainkan peran penting dalam perang laut modern.
Referensi Tulisan: Defence Express& Naval News
Sumber Foto: sudah tertera






ndyrockandroll dan 3 lainnya memberi reputasi
4
772
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan