- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aliansi Perempuan Desak Prabowo Tarik TNI-Polri dari Pengamanan Demo


TS
mabdulkarim
Aliansi Perempuan Desak Prabowo Tarik TNI-Polri dari Pengamanan Demo

03 Sep 2025, 13:58 WIB
Santi Dewi
Aliansi Perempuan Indonesia
Aliansi Perempuan Indonesia yang menaungi sejumlah organisasi yang fokus di isu perempuan, membacakan sikap mereka dalam aksi damai di depan gerbang utama DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025). (IDNTimes/Santi Dewi)
Jakarta, IDN Times - Aliansi Perempuan Indonesia (API) yang menaungi sejumlah organisasi yang fokus di isu perempuan, membacakan sikap mereka dalam aksi damai di depan gerbang utama DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025).
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Salah satu tuntutannya mereka adalah meminta Presiden Prabowo Subianto segera menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, selama menggelar aksi unjuk rasa.
"Termasuk menarik mundur personel TNI-Polri,[/b[" ujar perwakilan API siang ini.
Mereka juga mendesak Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menarik personel TNI yang dilibatkan bersama personel kepolisian, untuk menangani keamanan serta ketertiban masyarakat.
[b]"Kapolri, Jenderal Listyo Sigit agar segera mundur dari jabatannya. Kami menuntut kepolisian untuk membebaskan seluruh masyarakat yang ditangkap tanpa syarat sekarang juga!" seru mereka.
API juga menuntut Prabowo agar menghentikan praktik kriminalisasi terhadap rakyat, mulai dari aktivis, jurnalis, dan pendamping hukum. Mereka kembali menyuarakan agar ribuan orang yang masih ditahan di seluruh Indonesia pasca-demo, agar dibebaskan tanpa syarat.
"Prabowo agar mengembalikan militer ke barak dan menghentikan segala bentuk keterlibatan TNI dalam urusan sipil," tutur mereka.
Terakhir, API mendorong pemerintahan Prabowo menjamin hak konstitusional untuk berkumpul, berserikat dan menyampaikan protes di ruang publik tanpa intimidasi dan kekerasan.
"Aliansi perempuan Indonesia adalah konsolidasi politik yang diinisiasi oleh organisasi dan pergerakan perempuan serta beragam masyarakat sipil," katanya seraya menyebut aspirasi tersebut bukan untuk kelompok tertentu saja.
Sebelumnya, peserta demo melakukan cap tangan dengan cat warna merah muda dan hijau ke spanduk berisi deretan tindak kejahatan yang dilakukan rezim Prabowo.
https://www.idntimes.com/news/indone...0-x3pbn-hvwyyq
Bawa Poster 17+8, Pendemo di Depan DPR Gaungkan Hentikan Kekerasan Negara

Angka 17+8 merujuk pada gerakan yang merangkum tuntutan rakyat setelah gelombang demonstrasi sejak 25 Agustus lalu.
3 September 2025 | 14.57 WIB
Unjuk rasa dari Aliansi Perempuan Indonesia membentangkan bendera One Piece di depan kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 3 September 2025. Tempo/Amston Probel
POSTER bertuliskan Stop Police Brutality dengan angka 17+8 tampak diangkat tinggi di tengah aksi Aliansi Perempuan Indonesia (API) di depan Gerbang Utama DPR RI, Rabu, 3 September 2025. Poster itu muncul di antara massa berbaju pink yang membawa sapu lidi, menegaskan pesan utama aksi: hentikan kekerasan negara.
Angka 17+8 merujuk pada gerakan yang merangkum tuntutan rakyat setelah gelombang demonstrasi sejak 25 Agustus lalu. Dalam aksi kali ini, simbol itu melebur dengan enam tuntutan API yang menolak pelibatan TNI di ruang sipil, menuntut pengunduran Kapolri, hingga pembebasan seluruh tahanan demonstran tanpa syarat.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Aksi berlangsung di bawah terik matahari siang. Ratusan orang berdiri di depan pagar DPR dengan teriakan yang ritmis. Poster 17+8 menonjol di barisan depan.
Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat merupakan rangkuman dari pelbagai tuntutan rakyat yang menjadi diskursus populer di media sosial. Pemengaruh seperti Andovi Da Lopez, Salsa Erwin, dan Jerome Polin adalah nama-nama yang menghimpun pelbagai tuntutan ini.
Andovi mengatakan, isi 17+8 Tuntutan Rakyat disusun bersama Jerome Polin dan Salsa Erwin dalam beberapa hari terakhir. "Kami buat satu messages yang tuntutannya bisa didengar semua orang," kata Andovi di depan Kompleks Parlemen Senayan, pada Senin, 1 September 2025.
Berikut adalah tuntutan 17+8:
Tugas Presiden Prabowo Subianto
1. Gerakan ini menuntut Prabowo untuk menarik TNI dari pengamanan sipil dan memastikan tidak ada kriminalisasi terhadap demonstran;
2. Bentuk Tim Investigasi Independen kasus tewasnya Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun seluruh korban kekerasan aparat sepanjang demonstrasi 28-30 Agustus lalu dengan mandat yang jelas dan transparan.
Tugas untuk DPR
3. Gerakan ini menuntut DPR untuk membekukan kenaikan gaji/tunjangan anggota Dewan, serta membatalkan rencana pemberian fasilitas baru termasuk tunjangan pensiun;
4. Publikasikan transparansi anggaran mulai dari gaji, tunjangan rumah, fasilitas DPR, dan lainnya;
5. Mendorong Badan Kehormatan DPR memeriksa anggota yang bermasalah, termasuk meminta KPK untuk menyelidikinya.
Tugas untuk ketua umum partai politik
6. Para Ketua Umum partai politik harus memecah atau menjatuhkan sanksi tegas kepada para kader yang tidak etis dan telah memicu kemarahan publik;
7. Mengumumkan komitmen partai untuk berpihak kepada rakyat di tengah situasi krisis;
8. Libatkan kader dalam ruang dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil.
Tugas Polri
9. Gerakan ini mendesak Polri untuk membebaskan seluruh demonstran yang ditahan;
10. Menghentikan tindakan kekerasan dan menaati SOP pengendalian massa yang sudah tersedia;
11. Tangkap dan proses hukum secara transparan anggota dan komandan yang melakukan, serta memerintahkan tindakan kekerasan dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM);
12. TNI diminta untuk kembali ke barak dan menghentikan tindak kekerasan terhadap masyarakat sipil;
13. Tegakkan disiplin internal agar prajurit tak mengambil alih tugas Polri;
14. Berkomitmen untuk tidak memasuki ruang sipil selama krisis demokrasi.
Tugas Kementerian Sektor Ekonomi
15. Gerakan ini menuntut pemastian upah layak bagi seluruh angkatan kerja (termasuk namun tidak terbatas pada guru, ojek online, tenaga kesehatan, dan mitra ojek online) di seluruh Indonesia;
16. Ambil langkah darurat untuk mencegan PHK massal dan melindungi buruh kontrak;
17. Buka dialog dengan serikat buruh untuk solusi upah minimum dan outsourcing.
Tujuh belas tuntutan ini memiliki tenggat waktu hingga lusa, 5 September 2025.
Kemudian, Prabowo juga harus mendegar dan merealisasikan 8 tuntutan rakyat yang diberi tenggat waktu hingga 1 tahun lamanya. Tuntutan itu antara lain:
1. Bersihkan dan reformasi DPR besar-besaran;
2. Reformasi partai politik dan kuatkan pengawasan eksekutif;
3. Susun rencana reformasi perpajakan yang lebih adil;
4. Sahkan dan tegakkan UU Perampasan Aset Koruptor;
5. Reformasi kepemimpinaan dan sistem di kepolisian agar profesional dan humanis;
6. Kembalikan TNI ke barak tanpa pengecualian;
7. Perkuat Komnas HAM dan lembaga pengawas independen;
8. Tinjau ulang kebijakan sektor ekonomi dan ketenagakerjaan.
https://www.tempo.co/politik/bawa-po...negara-2066197
seruan penarikan TNI semakin kencang oleh demonstran
0
216
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan