- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Presiden ULMWP Benny Wenda: Papua Barat Siap Pisah Dari Kerajaan yang Sekarat Ini


TS
mabdulkarim
Presiden ULMWP Benny Wenda: Papua Barat Siap Pisah Dari Kerajaan yang Sekarat Ini
Presiden ULMWP Benny Wenda: Papua Barat Siap Pisah Dari Kerajaan yang Sekarat Ini

Tayang: Rabu, 3 September 2025 09:45 WIT
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoPresiden ULMWP Benny Wenda: Papua Barat Siap Pisah Dari Kerajaan yang Sekarat Ini
Tribun-Papua.com/Noel Wenda
DEMONSTRASI DI WAMENA - Massa bergerak menuju kantor DPR Papua Pegununga untuk menyampaikan aspirasi dalam aksi damai di Wamena, Selasa (02/09/2025).
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM,WAMENA - Presiden United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, menyatakan bahwa Papua Barat siap berpisah dari Indonesia yang menurutnya sedang berada di ambang keruntuhan akibat gelombang protes besar-besaran di berbagai daerah.
Dalam pernyataannya, melalui pesan Whatsappnya kepada Tribun-Papua.com, Benny Wenda menilai situasi di Indonesia kian tidak terkendali setelah muncul demonstrasi menentang korupsi, kesulitan ekonomi, dan kekerasan aparat.
“Papua Barat siap berpisah dari kerajaan yang sekarat ini,” ujarnya, Selasa, (02/09/2025).
Wenda menyoroti konflik yang kini tidak hanya melibatkan masyarakat dengan TNI, tetapi juga DPR yang disebut gagal merepresentasikan rakyat.
Ia mempertanyakan legitimasi pemerintah Indonesia untuk menguasai Papua Barat setelah enam dekade pendudukan.
Protes di Jakarta belakangan dipicu oleh insiden penembakan seorang sopir taksi oleh aparat Brimob.
Baca juga: Kejari Yapen Gelar Upacara Harlah ke-80, Ini Pesan Jaksa Agung
Menurut Wenda, tindakan represif aparat ini sudah lama dialami masyarakat Papua Barat, termasuk peristiwa pembantaian di Wamena tahun 2023 serta eksekusi terhadap sejumlah warga sipil Papua, di antaranya Tobias Silak, Charles Kogoya, Yosia Keiya, dan seorang anak berusia 13 tahun, Ronaldus Duwitau.
Di sisi lain, aksi penolakan juga berlangsung di Sorong terkait rencana pemindahan empat tahanan politik Papua ke Makassar.
Wenda mendesak pemerintah Indonesia menghentikan langkah tersebut dan membebaskan aktivis Sayang Mandabayan bersama suaminya, Yan Manggaprouw, serta belasan aktivis lain yang ditangkap.
Wenda menuding Presiden Prabowo Subianto mempercepat kerusakan lingkungan dan sosial di Papua melalui program transmigrasi, militerisasi, serta pembangunan industri di Merauke, Raja Ampat, dan Intan Jaya.
“Ia baru setahun berkuasa, tetapi Indonesia sudah berada di ambang kehancuran,” kata Wenda.
Meski mendukung aksi anti-pemerintah di Indonesia, Wenda menegaskan perjuangan rakyat Papua Barat berbeda.
“Kami berjuang untuk pembebasan Papua Barat, bukan memperbaiki demokrasi Indonesia,” tegasnya.
ULMWP pun menyerukan dukungan dari Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dan Melanesian Spearhead Group (MSG) guna memberikan jaminan bagi keselamatan rakyat Papua Barat.
“Kami bangsa Melanesia dan Pasifik, demi keamanan kami membutuhkan suara di forum-forum politik tersebut,” imbuhnya.
Menutup pernyataannya, Wenda meminta rakyat Papua Barat di Jakarta maupun daerah lain di Indonesia bersiap untuk kembali ke tanah asal. Ia mengingatkan momentum reformasi 1998 yang menggulingkan Presiden Soeharto dan membuka jalan bagi kemerdekaan Timor Leste.
“ULMWP siap mengambil alih kepemimpinan ketika penjajah pergi. Rakyat Papua Barat siap mengurus urusan mereka sendiri,” tandasnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/news/11...goog_rewarded.
ULMWP kepemimpinan Benny Wenda ditolak TPNPB Sebby Sabom dan Goliah...

Tayang: Rabu, 3 September 2025 09:45 WIT
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoPresiden ULMWP Benny Wenda: Papua Barat Siap Pisah Dari Kerajaan yang Sekarat Ini
Tribun-Papua.com/Noel Wenda
DEMONSTRASI DI WAMENA - Massa bergerak menuju kantor DPR Papua Pegununga untuk menyampaikan aspirasi dalam aksi damai di Wamena, Selasa (02/09/2025).
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM,WAMENA - Presiden United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, menyatakan bahwa Papua Barat siap berpisah dari Indonesia yang menurutnya sedang berada di ambang keruntuhan akibat gelombang protes besar-besaran di berbagai daerah.
Dalam pernyataannya, melalui pesan Whatsappnya kepada Tribun-Papua.com, Benny Wenda menilai situasi di Indonesia kian tidak terkendali setelah muncul demonstrasi menentang korupsi, kesulitan ekonomi, dan kekerasan aparat.
“Papua Barat siap berpisah dari kerajaan yang sekarat ini,” ujarnya, Selasa, (02/09/2025).
Wenda menyoroti konflik yang kini tidak hanya melibatkan masyarakat dengan TNI, tetapi juga DPR yang disebut gagal merepresentasikan rakyat.
Ia mempertanyakan legitimasi pemerintah Indonesia untuk menguasai Papua Barat setelah enam dekade pendudukan.
Protes di Jakarta belakangan dipicu oleh insiden penembakan seorang sopir taksi oleh aparat Brimob.
Baca juga: Kejari Yapen Gelar Upacara Harlah ke-80, Ini Pesan Jaksa Agung
Menurut Wenda, tindakan represif aparat ini sudah lama dialami masyarakat Papua Barat, termasuk peristiwa pembantaian di Wamena tahun 2023 serta eksekusi terhadap sejumlah warga sipil Papua, di antaranya Tobias Silak, Charles Kogoya, Yosia Keiya, dan seorang anak berusia 13 tahun, Ronaldus Duwitau.
Di sisi lain, aksi penolakan juga berlangsung di Sorong terkait rencana pemindahan empat tahanan politik Papua ke Makassar.
Wenda mendesak pemerintah Indonesia menghentikan langkah tersebut dan membebaskan aktivis Sayang Mandabayan bersama suaminya, Yan Manggaprouw, serta belasan aktivis lain yang ditangkap.
Wenda menuding Presiden Prabowo Subianto mempercepat kerusakan lingkungan dan sosial di Papua melalui program transmigrasi, militerisasi, serta pembangunan industri di Merauke, Raja Ampat, dan Intan Jaya.
“Ia baru setahun berkuasa, tetapi Indonesia sudah berada di ambang kehancuran,” kata Wenda.
Meski mendukung aksi anti-pemerintah di Indonesia, Wenda menegaskan perjuangan rakyat Papua Barat berbeda.
“Kami berjuang untuk pembebasan Papua Barat, bukan memperbaiki demokrasi Indonesia,” tegasnya.
ULMWP pun menyerukan dukungan dari Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dan Melanesian Spearhead Group (MSG) guna memberikan jaminan bagi keselamatan rakyat Papua Barat.
“Kami bangsa Melanesia dan Pasifik, demi keamanan kami membutuhkan suara di forum-forum politik tersebut,” imbuhnya.
Menutup pernyataannya, Wenda meminta rakyat Papua Barat di Jakarta maupun daerah lain di Indonesia bersiap untuk kembali ke tanah asal. Ia mengingatkan momentum reformasi 1998 yang menggulingkan Presiden Soeharto dan membuka jalan bagi kemerdekaan Timor Leste.
“ULMWP siap mengambil alih kepemimpinan ketika penjajah pergi. Rakyat Papua Barat siap mengurus urusan mereka sendiri,” tandasnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/news/11...goog_rewarded.
ULMWP kepemimpinan Benny Wenda ditolak TPNPB Sebby Sabom dan Goliah...
0
308
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan