Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Tewasnya Iko Mahasiswa Unnes, Disebut Kecelakaan, Sempat Mengigau: Jangan Pukuli Saya
Kejanggalan Tewasnya Iko Mahasiswa Unnes, Disebut Kecelakaan, Sempat Mengigau: Jangan Pukuli Saya
[img]https://asset-2.tribunnews.com/newsmaker/foto/bank/images/Iko-Juliant-Junior-mahasiswa-Fakultas-Hukum-Universitas-Negeri-Semarang-Unnes-meninggal.jpg/img]
Tayang: Selasa, 2 September 2025 16:00 WIB
Editor: ninda iswara
zoom-inlihat fotoKejanggalan Tewasnya Iko Mahasiswa Unnes, Disebut Kecelakaan, Sempat Mengigau: Jangan Pukuli Saya
Dok. FH Unnes | Istimewa
MAHASISWA MENINGGAL - Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah angkatan 2024 meninggal dunia. Iko meninggal dunia penuh dengan kejanggalan. Versi polisi menyebut, Iko meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jalan Dr Cipto Semarang pada Minggu 31 Agustus 2025 pukul 02.30 WIB. Namun, keluarga masih diliputi pertanyaan karena korban meninggal dunia dalam kondisi penuh luka lebam di wajah.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar duka datang dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Seorang mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2024, Iko Juliant Junior, dilaporkan meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Namun, alih-alih hanya ditangisi sebagai kecelakaan biasa, kepergian Iko justru menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Menurut keterangan pihak kepolisian, Iko tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Peristiwa itu disebut terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB di Jalan Dr. Cipto, Semarang.

Pernyataan ini tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan (STP) dari Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang, yang ditandatangani oleh Aiptu Hardiyanto.

Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa kendaraan dan Surat Izin Mengemudi (SIM) milik Iko telah diamankan oleh pihak berwenang.

Namun, kejanggalan mulai muncul setelah keluarga korban melihat kondisi jenazah.

Di bagian wajah Iko, terlihat sejumlah lebam yang menimbulkan keraguan terhadap penyebab kematiannya.

Keluarga pun baru mendapatkan informasi kecelakaan saat Iko sudah berada di rumah sakit, dan tak lama kemudian, nyawanya dinyatakan tak tertolong sekitar pukul 15.30 WIB di hari yang sama.

Saat ini, kepolisian mengaku masih terus mendalami peristiwa yang merenggut nyawa pemuda itu.

"Masih kami dalami," ujar Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Novita Candra, saat dikonfirmasi pada Senin malam, 1 September 2025, sebagaimana dikutip dari Tribunjateng.com.

Sementara itu, Pusat Bantuan Hukum Ikatan Alumni (PBH IKA) FH Unnes menilai bahwa kematian Iko sangat janggal.

Anggota PBH IKA Alumni FH Unnes, Naufal Sebastian mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan di lapangan.

Salah satunya adalah korban diantar oleh petugas Brimob Polda Jateng ke RSUP dr Kariadi Semarang dalam kondisi kritis pada Minggu (31/8/2025) sekira pukul 11.00 WIB.

Korban disebut mengalami kecelakaan pada pukul 02.30 WIB sesuai keterangan dalam STP Satlantas Polrestabes Semarang.

Dengan demikian, terdapat jeda waktu cukup lama, hampir mencapai 10 jam.

Di sisi lain, saat mendampingi sang anak, ibu korban sempat mendengar Iko mengigau dengan kalimat “ampun Pak, tolong Pak, jangan pukulin saya lagi” sebanyak tiga kali.

"Iko mengucapkan kalimat yang sama hingga 3 kali."

"Sambil memegangi tangan anaknya, Ibunda Iko berbisik lirih dimaafkan, dimaafkan, dimaafkan," papar Naufal.

Naufal menuturkan, berdasarkan foto yang diambil sebelum pemakaman, terlihat adanya luka pada bagian kepala serta sobekan di bibir jenazah Iko.

Belum diketahui apakah ada luka lain yang terdapat di tubuh Iko, lantaran jenazah sudah dimakamkan pada Senin (1/9/2025).

Pihaknya tengah mengupayakan untuk mengungkap kejanggalan tersebut.

"Kejanggalan-kejanggalan itu yang sedang kami coba ungkap," paparnya.

Tewasnya Iko Mahasiswa Unnes, Disebut Kecelakaan, Sempat Mengigau: Jangan Pukuli Saya
SOSOK MAHASISWA - Sosok Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Unnes yang tewas penuh kejanggalan. Foto diunduh dari X dan Instagram. (Instagram @fhunnes dan X @IkoJuliant59998)
Kronologi versi Alumni

Pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, Iko berpamitan kepada sang ibu untuk pergi ke kampus mengenakan pakaian dinas harian (PDH) DPM serta membawa ransel biru yang berisi jas almamater.

Sekitar pukul 23.00 WIB, Iko sempat pulang ke rumah dan kemudian ia dijemput oleh temannya untuk pergi ke Jalan Pahlawan Semarang.

Ia juga mengirim pesan kepada teman lain melalui WhatsApp yang menyatakan bahwa ia hendak ke Polda Jateng untuk menjemput rekan-rekannya yang ditahan oleh pihak kepolisian.

"Pada saat itu, Iko masih memakai baju PDH DPM FH Unnes dan membawa tas ransel warna biru berisi jaket almamater," kata Naufal.

Namun setelah itu tidak ada kabar dari Iko.

Tiba-tiba keluarga mendapatkan informasi bahwa Iko dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang.

Berdasarkan keterangan Satpam rumah sakit, kata Naufal, Iko diantar oleh petugas Brimob Polda Jateng dalam kondisi kritis.

Hal itu juga terekam pada pada Minggu (31/8/2025) sekira pukul 11.00 WIB.

Menurut keterangan dokter, Iko Juliant Junior mengalami kerusakan pada organ limpa disertai pendarahan parah.

Dokter kemudian merekomendasikan agar segera dilakukan tindakan operasi.

"Ibu Iko pun menyetujui operasi itu dilakukan," terangnya.

Naufal melanjutkan, selepas operasi tersebut selesai, Iko ditemani ibunya.

Dari keterangan ibunya, Iko sempat mengigau dengan kalimat “ampun Pak, tolong Pak, jangan pukulin saya lagi”.

"Iko mengucapkan kalimat yang sama hingga 3 kali," bebernya.

Namun, Iko dinyatakan meninggal pada Minggu (31/8/2025) sekira pukul 15.30 WIB.

Naufal mengungkapkan, dari keterangan pihak kepolisian, Iko mengalami kecelakaan di Jalan Dr Cipto Semarang.

Hingga saat ini, motor Iko masih berada di Polda Jateng.

Sedangkan barang-barang pribadi milik Iko seperti tas ransel berwarna biru berisi jas almamater dan handphone tidak diketahui keberadaannya.

"Hanya baju PDH DPM yang dikembalikan ke pihak keluarga dalam kondisi robek," terangnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terlebih dahulu terkait informasi tersebut.

Rekan satu angkatan Ferdy Sambo di Akademi Kepolisian (Akpol) itu mempersilakan keluarga korban untuk melaporkan ke pihak kepolisian.

"Biar ada penyelidikan atas informasi tersebut," paparnya.

https://newsmaker.tribunnews.com/202...saya?page=all.

Korban demo dari mahasiswa


aldonisticAvatar border
jennifersanj640Avatar border
lubizersAvatar border
lubizers dan 5 lainnya memberi reputasi
6
661
54
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan