Redaksi Rakyatmaluku - News
Senin, 1 September 2025 14:04 PM
Komentar Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Ratusan massa aksi menggelar demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku, Senin (1/9/2025), dengan membawa sejumlah atribut, termasuk bendera bergambar tengkorak khas serial animasi One Piece.

Massa aksi berasal dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku, Cipayung Plus Maluku, serta Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNU) Maluku. Mereka datang dengan membawa bendera, poster, dan spanduk sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah.

Selain bendera merah putih, massa juga mengibarkan bendera hitam dengan simbol tengkorak yang identik dengan kelompok bajak laut dalam serial One Piece.

“Kami datang untuk menyampaikan aspirasi kami,” teriak salah seorang orator melalui pengeras suara.

Aksi berlangsung damai hingga berita ini diturunkan. (MON)
https://rakyatmaluku.fajar.co.id/202...i-dprd-maluku/



Usai Mapolda, Kini Ratusan Masa Duduki Kantor DPRD Maluku

Tayang: Senin, 1 September 2025 14:52 WIT
Penulis: Maula Pelu | Editor: Ode Alfin Risanto
zoom-inlihat fotoUsai Mapolda, Kini Ratusan Masa Duduki Kantor DPRD Maluku
Tribunambon/maula
DEMOSTRASI- Masa duduki Kantor DPRD Maluku, Senin (1/9/2025), sekitar pukul (13.30 WIT).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Usai menggelar unjuk rasa di Mapolda Maluku, Ratusan masa aksi dari berbagai elemen mahasiswa di Kota Ambon, melanjutkan Demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Krang Panjang, Senin (1/9/2025) siang.

Dari Pantuan TribunAmbon.com di lapangan, sebelum duduki kantor DPRD sekitar pukul 13.30 WIT, mereka sempat tertahan didepan gerbang yang ditutup rapat.

Hal tersebut memicu aksi dorong mendorong.

Namun ketegangan itu tidak berlangsung lama, masa berhasil diredam dengan pendekatan persuasif.

Aksi mereka juga dijaga ketat personil TNI dan Polri.

bahkan ketua beserta jajaran DPRD Provinsi Maluku turut mendengar aspirasi pendemo.

Demo kali ini masa aksi membawa berbagai isu yang terjadi baik di daerah maupun nasional.

DEMOSTRASI- Masa duduki Kantor DPRD Maluku, Senin (1/9/2025), sekitar pukul (13.30 WIT).

Ada berbagai poster yang dibawah, salah satunya yang menjadi perhatian tersendiri ialah “Bubarkan DPR”.

Selain itu juga “Polisi Pembunuh Rakyat”.

Diberitakan sebelumnya, aksi ini merupakan bagian dari gelombang protes yang bergulir secara serentak di berbagai kota di Indonesia.

Semua berawal dari satu keresahan yang sama, ketidakadilan.

Peristiwa dimulai dari aksi demonstrasi 25 Agustus 2025 menolak gaji dan tunjangan anggota DPR, lalu demo 28 Agustus 2025 tuntutan hak buruh, dan demo 29 Agustus 2025 bergeser ke tuntutan keadilan atas Affan dengan elemen reformasi Polri.

Di beberapa daerah demo ricuh.

Lebih parah situasi pendemo, saat kematian seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri yang  memicu gelombang protes nasional. (*)


https://ambon.tribunnews.com/ambon/9...r-dprd-maluku.

Revolusi di DPRD Maluku, Pendemo: Bubarkan DPR!

Oleh: Corneles Matinahoruw
Editor: Philip Sekewael
01 Sep 2025 - 12:22
Ambon
whatsapp sharing buttonfacebook sharing buttontwitter sharing buttonsharethis sharing button
Revolusi di DPRD Maluku, Pendemo: Bubarkan DPR!
Aksi demo di DPRD Maluku, teriak bubarkan DPR, Senin (1/9/2025). (foto : nelson/rri)
    Dengarkan Berita
KBRN, Ambon: Aksi demonstran berlanjut di pelataran Gedung DPRD Maluku, Senin (1/9/2025).

Massa aksi mencapai ribuan orang ini, dengan gerak cepat masuk lelantaran gedung DPRD Maluku, sambil membawa ban untuk dibakar. Teriakan "Revolusi bubarkan DPR" warnai jalannya aksi tersebut.

Pantauan media ini, para pendemo dikawal ketat aparat TNI/Polri. Mereka dikawal ketat.

"Bubarkan DPR," teriak mereka. "Revolusi" sambung mereka dalam aksi itu.

Hingg saat ini, massa aksi masih terus berorasi. Dihadapan mereka selain TNI/Polri, juga terlihat para anggota DPRD Maluku, dan ketua DPRD, Bemhur Watubun. Jug nampak Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.

https://rri.co.id/daerah/1808154/rev...o-bubarkan-dpr

Gerakan massa di Ambon