#BUBARKANDPR

Presiden tidak bisa membubarkan DPR.
DPR hanya bisa dibubarkan oleh MPR! Isi orang-orang MPR pun adalah anggota DPR dan DPD, dan hanya lewat perubahan UUD 45 yang prosesnya rumit dan panjang.

Tapi ini Simulasi jika DPR benar benar dibubarkan.


"SIMULASI KETIKA DPR DIBUBARKAN!"

Hari H Pembubaran

1. Presiden mengumumkan pembubaran DPR RI
2. Indonesia Terkejut: Ada gelombang kaget yang menimbulkan pro dan kontrak
3. Sebagian Rakyat bersukacita merayakan kemenangan. Namun beberapa akan mulai berpikir tentang demokrasi Indonesia
4. Partai Politik protes dan ngamuk, karena "ladang cuan" mereka dibumihanguskan.

1 - 3 Bulan Pertama

1. Kekuasaan Eksekutif Melonjak
Presiden bisa membuat aturan Perpu tanpa pengawasan (yang merupakan tugas DPR)

2. Legislasi Macet
Ga ada RUU baru, cuman keputusan-keputusan eksekutif

3. Ekonomi Bergoncang
Pasar Saham dipastikana turun, Investor Asing mikir 100x

4. Gerakan Rakyat
Pasti ada demo lagi. Kubu Pro Demokrasi dan Kubu Anti DPR

____

6 Bulan - 1 Tahun

1. Skenario Otoriter
Presiden dapat mengatur tanpa pengawasan DPR, mirip sistem "Demokrasi Terpimpin"

2. Skenario Peralihan
MPR atau Lembaga Baru mulai ambil alih dan pasti lahir sistem politik alternatif

3. Skenario Chaos
Partai Politik dengan uang dan kekuasaan mereka, akan turun ke jalan. Terjadi konflik Horizontal

____

5 tahun kemudian

1. Jika stabil di bawah eksekutif, maka Indonesia jadi negara dengan sistem semi diktaktor

2. Jika Chaos, maka lahir revolusi politik baru, sistem baru yang lebih horizontal (cth: Dewan Rakyat bukan dari partai, tapi berbasis daerah)

3. Jika Kompromi, maka terbentuk DPR RI versi baru (pastinya lahir dari hasil kompromi, misalnya ada transparansi, larangan rangkap jabatan, dan banyak hal penting yang menomorsatukan rakyat)

______

Kesimpulan

#BubarkanDPR bisa menjadi sebuah KRISIS BESAR

Sisi Positif: Rakyat senang sementara, karena simbol oligarki yang memuakkan itu musnah

Sisi Negatif: Demokrasi menjadi lumpuh, jika Presiden terbuai, maka bisa menjadi negara diktaktor, kekuasaan eksekutif tanpa pengawasan.

Ujungnya hanya ada 2 kemungkinan, Otoritarianisme atau lahirnya sistem politik yang baru.