- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penjarahan Rumah Pejabat Menggila, Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi Target Berikutnya


TS
mabdulkarim
Penjarahan Rumah Pejabat Menggila, Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi Target Berikutnya
Penjarahan Rumah Pejabat Menggila, Ahmad Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi Bisa Jadi Target Berikutnya

Muhammad Nursam - Nasional
Minggu, 31 Agustus 2025 14:47 PM
Komentar Bagikan
Ahmad Khozinudin
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ahmad Khozinudin, buka suara terkait viralnya penjarahan rumah sejumlah pejabat dan selebritis usai gelombang aksi massa semakin tak terkendali.
Ia menilai situasi yang terjadi mencerminkan kemarahan publik yang sudah tak terbendung.
Dikatakan Ahmad, warganet kini tidak lagi fokus pada demo di gedung DPR atau kantor polisi.
“Sosial media ramai, bukan lagi mengabarkan demo ke gedung DPR atau kantor Polisi. Hari ini, video viral hilir mudik mengabarkan sejumlah penjarahan di rumah pejabat publik,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (31/8/2025).
Pengacara Roy Suryo ini menyebut, rumah Ahmad Sahroni menjadi lokasi pertama yang diserbu massa. Barang-barang mewah politisi yang dikenal sebagai Crazy Rich Priok itu dijarah habis.
"Sejumlah aset milik ‘Crazy Rich’ Priok dijarah. Dari jam mahal Richard Mill, tas mewah Luis Vitton, hingga Robot Iron Man,” bebernya.
Tak hanya itu, Ahmad menambahkan, brankas berisi uang rupiah hingga mata uang asing pun dihamburkan dan dibagi kepada massa.
Mobil-mobil mewah Sahroni ikut dirusak. Bahkan, ada yang nekat berenang di kolam renang rumah anggota DPR dari NasDem tersebut.
Lebih jauh, ia menyinggung hal yang menurutnya memalukan, yakni penjarahan koleksi pribadi yang bersifat sensitif.
"Ada yang menjarah sejumlah CD Porno koleksi Anggora Dewan dari Nasdem ini. Bahkan, ijazah ‘tolol’ kebanggaannya, dengan nilai mayoritas 6 (mewah) turut dijarah dan dipamerkan kepada publik,” sindirnya.
Ahmad mengatakan, Sahroni marah besar setelah mengetahui rumahnya ludes dijarah. Namun, ia meyakini bila Sahroni tidak kabur, nyawanya pun bisa ikut terancam.
“Dari tempat kabur, Sahroni marah-marah gak karuan. Marah, karena barangnya dijarah. Padahal, klo dia tidak kabur, kuat dugaan nyawa Sahroni pun bakal ‘dijarah’ massa,” tegasnya.
Peristiwa serupa, lanjut Ahmad, juga menimpa rumah Eko Patrio. Kediaman anggota DPR dari PAN itu hancur berantakan.
"Rumah yang menjadi simbol kemewahan sekaligus kesombongan Aleg PAN ini, turut diluluhlantakkan. Nyaris tak bersisa, kecuali lantai, dinding dan langit-langit rumah yang tak bisa dijarah,” kata Ahmad.
Tidak berhenti di situ, rumah Uya Kuya pun tak luput dari amukan massa. Semua harta benda diangkut hingga hewan peliharaan ikut raib.
“Semua diangkut, hingga kucing Uya Kuya juga dibawa massa,” ungkap Ahmad.
Ia menambahkan, Uya Kuya hanya bisa pasrah menyaksikan rumahnya hancur melalui media sosial.
“Mau melawan? Siapa yang mau dilawan? Berani melawan massa yang jumlahnya tak bisa dihitung?” timpalnya.
Sastrawan politik ini juga mengungkap, kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro menjadi sasaran. Ia menyindir ironi situasi ini.
"Ustadzah yang memberikan nasehat, dibalik harta kita ada hak orang lain, kini wejangan dan tausiah itu dipraktikan oleh massa. Dibalik harta Ibu Menteri Kekurangan, ada hak rakyat, maka massa mengesahkan UU perampasan aset, untuk mengambil hak rakyat dari harta pejabat. Tak terkecuali rumah Sri Mulyani,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad memprediksi rumah siapa lagi yang akan jadi target berikutnya.
"Entah, rumah siapa lagi yang menjadi target. Kabarnya, rumah Jokowi di Solo hari ini juga akan didemo. Mungkin saja, kembali berujung penjarahan,” terangnya.
Ia menyoroti reaksi publik di media sosial yang justru mendukung aksi ini.
“Anehnya, mayoritas Netizen berkomentar bangga dan bahagia. Bangga, pada keberanian massa yang mengesahkan RUU perampasan aset, yang tak kunjung disahkan oleh DPR. Bahagia, menyaksikan kekayaan wakil rakyat diambil kembali secara paksa oleh rakyat,” tandasnya.
Ahmad bilang, massa terlihat begitu percaya diri dan tanpa rasa takut saat menjarah.
“Saat menjarah, massa terlihat gembira dan bersuka cita. Tak ada sedikitpun wajah takut. Anggota TNI yang ada di TKP, hanya bisa angkat tangan. Anggota Polisi? Apa lagi,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)
https://fajar.co.id/2025/08/31/penja...tnya/?page=all
TNI dan Polisi Berjaga di Jalan Masuk Rumah Jokowi di Solo

verified-round
31 Agustus 2025 10:48 WIB
TNI berjaga di rumah Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo, Jateng, Minggu (31/8/2025). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah anggota TNI dan polisi berjaga di sekitar rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/8).
Pantauan kumparan pukul 10.00 WIB, aparat gabungan TNI dan Polri berseragam berjaga di akses masuk jalan menuju rumah Jokowi. Sementara di pintu masuk kediaman dijaga Paspampres.
Warga yang biasanya datang ke rumah Jokowi untuk berfoto tak terlihat.

TNI berjaga di rumah Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo, Jateng, Minggu (31/8/2025). Foto: Dok. Istimewa
Adapun Jokowi berdasarkan informasi dihimpun berada di Medan, rumah Kahiyang Ayu, sejak Senin (26/8). Belum diketahui kapan ia pulang.
Di media sosial juga beredar kabar massa yang menamakan diri Aliansi Rakyat Indonesia (ARI) akan mendemo rumah Jokowi hari ini, Minggu (31/8). Mereka menuntut Jokowi ditangkap dan diadili. Belum ada konfirmasi terkait demo tersebut.
https://kumparan.com/kumparannews/tn...lII1RsJGi/full
65 Pelaku Anarkis di Solo Warga Luar Daerah

Decrease Font Increase Font darkmode
Solo: Polresta Solo menangkap 65 pelaku demo anarkis yang beraksi Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Sebelumnya 15 pelaku anarkis juga diamankan pada Sabtu dini hari.
Total sebanyak 80 orang ditangkap karena diduga terlibat tindak perusakan fasilitas umum hingga pembakaran Gedung Setwan DPRD Kota Solo. Kapolresta Solo, Kombes Catur Cahyono Wibowo mengatakan mayoritas pelaku bukan warga Solo.
“Sebagian besar bukan warga Solo. Mereka datang ke sini hanya untuk bikin rusuh. Ada yang masih pelajar, ada pula yang sudah tidak sekolah," kata Catur di Solo, Minggu, 31 Agustus 2025.
Catur menjelaskan Polresta Solo memastikan bakal menindak tegas pelaku yang terbukti melanggar hukum, termasuk membawa senjata tajam. Namun, bagi para pelajar yang hanya ikut-ikutan, kepolisian menghadirkan pihak sekolah dan orang tua untuk memberi pembinaan.
"Kelompok yang kami sebut bernama anarko ini sengaja ingin membuat Kota Solo tidak aman dengan cara memprovokasi warga agar ikut merusak fasilitas umum," jelas Catur.
https://www.metrotvnews.com/read/kM6...ga-luar-daerah
Semoga Solo aman saja secara pergerakan penjarah waktu malam.
mereka yang menyerang bukan warga setempat.

Muhammad Nursam - Nasional
Minggu, 31 Agustus 2025 14:47 PM
Komentar Bagikan
Ahmad Khozinudin
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ahmad Khozinudin, buka suara terkait viralnya penjarahan rumah sejumlah pejabat dan selebritis usai gelombang aksi massa semakin tak terkendali.
Ia menilai situasi yang terjadi mencerminkan kemarahan publik yang sudah tak terbendung.
Dikatakan Ahmad, warganet kini tidak lagi fokus pada demo di gedung DPR atau kantor polisi.
“Sosial media ramai, bukan lagi mengabarkan demo ke gedung DPR atau kantor Polisi. Hari ini, video viral hilir mudik mengabarkan sejumlah penjarahan di rumah pejabat publik,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (31/8/2025).
Pengacara Roy Suryo ini menyebut, rumah Ahmad Sahroni menjadi lokasi pertama yang diserbu massa. Barang-barang mewah politisi yang dikenal sebagai Crazy Rich Priok itu dijarah habis.
"Sejumlah aset milik ‘Crazy Rich’ Priok dijarah. Dari jam mahal Richard Mill, tas mewah Luis Vitton, hingga Robot Iron Man,” bebernya.
Tak hanya itu, Ahmad menambahkan, brankas berisi uang rupiah hingga mata uang asing pun dihamburkan dan dibagi kepada massa.
Mobil-mobil mewah Sahroni ikut dirusak. Bahkan, ada yang nekat berenang di kolam renang rumah anggota DPR dari NasDem tersebut.
Lebih jauh, ia menyinggung hal yang menurutnya memalukan, yakni penjarahan koleksi pribadi yang bersifat sensitif.
"Ada yang menjarah sejumlah CD Porno koleksi Anggora Dewan dari Nasdem ini. Bahkan, ijazah ‘tolol’ kebanggaannya, dengan nilai mayoritas 6 (mewah) turut dijarah dan dipamerkan kepada publik,” sindirnya.
Ahmad mengatakan, Sahroni marah besar setelah mengetahui rumahnya ludes dijarah. Namun, ia meyakini bila Sahroni tidak kabur, nyawanya pun bisa ikut terancam.
“Dari tempat kabur, Sahroni marah-marah gak karuan. Marah, karena barangnya dijarah. Padahal, klo dia tidak kabur, kuat dugaan nyawa Sahroni pun bakal ‘dijarah’ massa,” tegasnya.
Peristiwa serupa, lanjut Ahmad, juga menimpa rumah Eko Patrio. Kediaman anggota DPR dari PAN itu hancur berantakan.
"Rumah yang menjadi simbol kemewahan sekaligus kesombongan Aleg PAN ini, turut diluluhlantakkan. Nyaris tak bersisa, kecuali lantai, dinding dan langit-langit rumah yang tak bisa dijarah,” kata Ahmad.
Tidak berhenti di situ, rumah Uya Kuya pun tak luput dari amukan massa. Semua harta benda diangkut hingga hewan peliharaan ikut raib.
“Semua diangkut, hingga kucing Uya Kuya juga dibawa massa,” ungkap Ahmad.
Ia menambahkan, Uya Kuya hanya bisa pasrah menyaksikan rumahnya hancur melalui media sosial.
“Mau melawan? Siapa yang mau dilawan? Berani melawan massa yang jumlahnya tak bisa dihitung?” timpalnya.
Sastrawan politik ini juga mengungkap, kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro menjadi sasaran. Ia menyindir ironi situasi ini.
"Ustadzah yang memberikan nasehat, dibalik harta kita ada hak orang lain, kini wejangan dan tausiah itu dipraktikan oleh massa. Dibalik harta Ibu Menteri Kekurangan, ada hak rakyat, maka massa mengesahkan UU perampasan aset, untuk mengambil hak rakyat dari harta pejabat. Tak terkecuali rumah Sri Mulyani,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad memprediksi rumah siapa lagi yang akan jadi target berikutnya.
"Entah, rumah siapa lagi yang menjadi target. Kabarnya, rumah Jokowi di Solo hari ini juga akan didemo. Mungkin saja, kembali berujung penjarahan,” terangnya.
Ia menyoroti reaksi publik di media sosial yang justru mendukung aksi ini.
“Anehnya, mayoritas Netizen berkomentar bangga dan bahagia. Bangga, pada keberanian massa yang mengesahkan RUU perampasan aset, yang tak kunjung disahkan oleh DPR. Bahagia, menyaksikan kekayaan wakil rakyat diambil kembali secara paksa oleh rakyat,” tandasnya.
Ahmad bilang, massa terlihat begitu percaya diri dan tanpa rasa takut saat menjarah.
“Saat menjarah, massa terlihat gembira dan bersuka cita. Tak ada sedikitpun wajah takut. Anggota TNI yang ada di TKP, hanya bisa angkat tangan. Anggota Polisi? Apa lagi,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)
https://fajar.co.id/2025/08/31/penja...tnya/?page=all
TNI dan Polisi Berjaga di Jalan Masuk Rumah Jokowi di Solo

verified-round
31 Agustus 2025 10:48 WIB
TNI berjaga di rumah Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo, Jateng, Minggu (31/8/2025). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah anggota TNI dan polisi berjaga di sekitar rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/8).
Pantauan kumparan pukul 10.00 WIB, aparat gabungan TNI dan Polri berseragam berjaga di akses masuk jalan menuju rumah Jokowi. Sementara di pintu masuk kediaman dijaga Paspampres.
Warga yang biasanya datang ke rumah Jokowi untuk berfoto tak terlihat.

TNI berjaga di rumah Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo, Jateng, Minggu (31/8/2025). Foto: Dok. Istimewa
Adapun Jokowi berdasarkan informasi dihimpun berada di Medan, rumah Kahiyang Ayu, sejak Senin (26/8). Belum diketahui kapan ia pulang.
Di media sosial juga beredar kabar massa yang menamakan diri Aliansi Rakyat Indonesia (ARI) akan mendemo rumah Jokowi hari ini, Minggu (31/8). Mereka menuntut Jokowi ditangkap dan diadili. Belum ada konfirmasi terkait demo tersebut.
https://kumparan.com/kumparannews/tn...lII1RsJGi/full
65 Pelaku Anarkis di Solo Warga Luar Daerah

Decrease Font Increase Font darkmode
Solo: Polresta Solo menangkap 65 pelaku demo anarkis yang beraksi Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Sebelumnya 15 pelaku anarkis juga diamankan pada Sabtu dini hari.
Total sebanyak 80 orang ditangkap karena diduga terlibat tindak perusakan fasilitas umum hingga pembakaran Gedung Setwan DPRD Kota Solo. Kapolresta Solo, Kombes Catur Cahyono Wibowo mengatakan mayoritas pelaku bukan warga Solo.
“Sebagian besar bukan warga Solo. Mereka datang ke sini hanya untuk bikin rusuh. Ada yang masih pelajar, ada pula yang sudah tidak sekolah," kata Catur di Solo, Minggu, 31 Agustus 2025.
Catur menjelaskan Polresta Solo memastikan bakal menindak tegas pelaku yang terbukti melanggar hukum, termasuk membawa senjata tajam. Namun, bagi para pelajar yang hanya ikut-ikutan, kepolisian menghadirkan pihak sekolah dan orang tua untuk memberi pembinaan.
"Kelompok yang kami sebut bernama anarko ini sengaja ingin membuat Kota Solo tidak aman dengan cara memprovokasi warga agar ikut merusak fasilitas umum," jelas Catur.
https://www.metrotvnews.com/read/kM6...ga-luar-daerah
Semoga Solo aman saja secara pergerakan penjarah waktu malam.
mereka yang menyerang bukan warga setempat.






MemoryExpress dan 4 lainnya memberi reputasi
5
929
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan