- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Setelah Rumah Sahroni Dijarah, Nasdem Tower Kini Dijaga Marinir
TS
mabdulkarim
Setelah Rumah Sahroni Dijarah, Nasdem Tower Kini Dijaga Marinir

Rumah Sahroni di Tanjung Priok digeruduk dan dijarah massa.
Rep: Stevy Maradona, Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Rumah politikus Nasdem Ahmad Sahroni digeruduk dan dijarah massa, Sabtu (30/8/2025) Foto: Tangkapan Layar Alfian
Rumah politikus Nasdem Ahmad Sahroni digeruduk dan dijarah massa, Sabtu (30/8/2025)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasdem Tower di Jakarta mendapat pengamanan dari Marinir. Berdasarkan pantauan jurnalis Republika, marinir datang dengan truk mliter sekitar pukul 20.00.
Pengamanan ini dilakukan setelah sebelumnya kantor Nasdem di Gondangdia didatangi massa. Pun rumah politikus Nasdem Ahmad Sahroni yang digeruduk massa dan dijarah.
Belum ada konfirmasi dari Nasdem terkait penjagaan tersebut.
Sebelumnya salah satu saksi mata, Eva Rianti menyaksikan sejumlah orang menggeruduk DPP Partai Nasdem di Gondangdia. Eva saat itu tengah melintas di sana.
"Mereka membakar satu buah ban di gerbang depan markas Partai Nasdem," kata Eva saat melintas disana pada Sabtu (29/8/2025) sore.
Eva juga melihat seorang orator menyampaikan aspirasinya menggunakan toa di hadapan sejumlah petugas pengaman kantor Nasdem.
"Kemungkinan mereka masyarakat sipil, tidak tertera adanya identitas institusi tertentu dari pakaian mereka," ujar Eva.
Republika sudah mencoba mengonfirmasi kabar ini ke sejumlah politisi Nasdem. Tapi mereka belum merespon. Namun salah seorang sumber Republika yang bekerja di partai Nasdem membenarkan kabar itu.
"Iya kacau, kena juga (kantor Nasdem)," ujarnya.
Diketahui, Fraksi Partai NasDem DPR RI memutuskan melakukan rotasi penugasan di Alat Kelengkapan Dewan. Keputusan ini ditetapkan melalui surat resmi yang ditandatangani Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat pada Jumat (29/8/2025) dan telah disampaikan kepada Ketua DPR RI.
Rotasi tersebut menempatkan Ahmad Sahroni sebagai anggota Komisi I DPR RI. Sedangkan posisi Wakil Ketua Komisi III diisi oleh kader NasDem Rusdi Masse Mappasessu.
Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kinerja fraksi agar selaras dengan semangat Restorasi Indonesia.
“Kami ingin setiap kader bekerja sesuai kapasitas terbaiknya untuk rakyat. Itulah semangat restorasi yang terus kami jalankan,” kata Viktor dalam keterangan tertulis pada Jumat (29/8/2025).
Sebelumnya pernyataan Ahmad Sahroni memantik reaksi publik. Sahroni menyebut orang yang ingin membubarkan DPR RI merupakan orang tolol.
"Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia," kata Ahmad Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).
Pernyataan Ahmad Sahroni itu lantas menjadi bulan-bulanan publik. Apalagi Politisi NasDem itu sudah hampir tiga periode digaji oleh rakyat karena menjadi anggota DPR RI.
Republika sudah mencoba mengonfirmasi kabar ini ke sejumlah politisi Nasdem. Tapi mereka belum merespon. Namun salah seorang sumber Republika yang bekerja di partai Nasdem membenarkan kabar itu.
"Iya kacau, kena juga (kantor Nasdem)," ujarnya.
Diketahui, Fraksi Partai NasDem DPR RI memutuskan melakukan rotasi penugasan di Alat Kelengkapan Dewan. Keputusan ini ditetapkan melalui surat resmi yang ditandatangani Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat pada Jumat (29/8/2025) dan telah disampaikan kepada Ketua DPR RI.
Rotasi tersebut menempatkan Ahmad Sahroni sebagai anggota Komisi I DPR RI. Sedangkan posisi Wakil Ketua Komisi III diisi oleh kader NasDem Rusdi Masse Mappasessu.
Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kinerja fraksi agar selaras dengan semangat Restorasi Indonesia.
“Kami ingin setiap kader bekerja sesuai kapasitas terbaiknya untuk rakyat. Itulah semangat restorasi yang terus kami jalankan,” kata Viktor dalam keterangan tertulis pada Jumat (29/8/2025).
Sebelumnya pernyataan Ahmad Sahroni memantik reaksi publik. Sahroni menyebut orang yang ingin membubarkan DPR RI merupakan orang tolol.
"Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia," kata Ahmad Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).
Pernyataan Ahmad Sahroni itu lantas menjadi bulan-bulanan publik. Apalagi Politisi NasDem itu sudah hampir tiga periode digaji oleh rakyat karena menjadi anggota DPR RI.
https://news.republika.co.id/berita/...-marinir-part2
Polisi Tingkatkan Penjagaan di Akses Masuk Bandara Soetta

30 Agu 2025, 19:29 WIB
Maya Aulia Aprilianti
Ilustrasi Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Tangerang, IDN Times - Kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya DKI Jakarta, membuat Polresta Bandara Soekarno-Hatta meningkatkan penjagaan di akses keluar-masuk objek vital nasional tersebut.
"Peningkatan patroli Polres Bandara dan pengamanan di beberapa lokasi keluar masuk area menuju dan dari Bandara Soekarno-Hatta," ujar Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald FC Sipayung, Sabtu (30/8/2025).
1. Ada penambahan 100 personel di Bandara Soekarno-Hatta

Ilustrasi Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Penebalan pengamanan tersebut termasuk dalam menambah jumlah personel yang berjaga, hingga 100 orang. Para personel tersebut disebar ke beberapa titik, seperti Terminal 1, 2 dan 3, area kargo, hingga akses keluar dan masuk bandara. Seperti keluar masuk tol, Perimeter Selatan dan Utara, hingga beberapa titik jalan alternatif menuju bandara.
"Penambahan 100, personel Siaga Dalmas dan pengamanan keluar masuk di beberapa titik," katanya.
2. Sempat muncul ajakan melakukan aksi unjuk rasa di objek vital nasional
Di sosial media, sempat muncul ajakan melakukan aksi unjuk rasa di objek vital nasional seperti bandara, stasiun kereta api, hingga pelabuhan. Salah satunya oleh akun Threads @farich_tan.
"Masuk akal kalau demo direncanakan di bandara internasional (bandara soetta, juanda, adi sucipto, ngurah rai) tujuan buat dpt atensi internasional yg bikin takut org untuk datang ke Indonesia entah ekspat, imigran, atau business trip, ini works namun godok kemauan pendemo itu clear kan tanpa ada tunggangan siapapun," tulisnya.
Unggahan tersebut telah disukai 1,3 ribu orang, diunggah ulang oleh 102 orang, dibagikan oleh 44 orang dan 211 orang komentar bernada pro kontra.
Meski terdapat ajakan melakukan aksi unjuk rasa di objek vital nasional, banyak pula netizen yang membalas dengan tidak setuju. Salah satunya akun @its_real_el.
"Ya kalo dapet tujuan yg itu. Misalnya ada orang sakit dibawa berobat ke jkt dan gabisa landing? Trus malah meninggoy? Sama aja rakyat bikin susah rakyat. Lebih keji dari dpr sih. Peswat dipaksa muter, dan indonesia kehilangan kepercayaan dari luarnegri. Malah kita tambah susah. Phk dimana mana jadinya," balasnya.
Selain itu, netizen lain, yakni @enegrizer, juga menganggap penyerangan terhadap objek vital nasional malah akan membuat aparat semakin represif ke massa aksi. "Selain itu malah aparat bisa lebih agresif ke massa dan bikin malah jatuh korban. Bandara itu masuk objek vital nasional yg keamanan super ketat. Lebih ketat dari gedung dpr," tulisnya.
Sedangkan, akun @soulonnova mengungkapkan, meski aksi tersebut berhasil di Jerman, namun ia menganggap aksi tersebut belum tentu berhasil di Indonesia. Apalagi, ia menilai pendemo di Indonesua mudah disusupi yang akan membuat situasi tidak kondusif.
"Bro bandara itu vital n juga menyangkut nyawa manusia, pendemo di Jerman lebih tertib kalau dsini pendemo nya mash mudah disusupi, jika terjadi hal yg tdak diinginkan kemungkinan akan terjadi perpecahan dri rakyat sendiri. Shingga terjadi konflik pd rakyat sendiri jgn pikirkan dlu hasilnya namun pikirkan juga hal terburuk nya," tulisnya.
Sementara, akun @changesaccount1 juga kontra dengan ajakan tersebut, di mana ia menyebut bahwa objek vital nasional seperti bandara merupakan tempat umum yang juga digunakan masyarakat sipil untuk berkegiatan seperti berobat, kuliah, hingga kerja sehingga akan berdampak pada rakyat sipil yang tidak bersalah lainnya.
"Gausah nyusahin orang yg gk salah. Jangan pake fasilitas umum juga. Ini tmen gw mau jenguk ibunya di kampung aja sulit ke stasiun, tp masih bisa krn gk bener2 di stasiun. Kl dibandara kan tempat umum, ada orang mau berobat ke LN, org mau kuliah, mau kerja. Gk harus ke tempat umum. Malah sama2 ngusahinnya kek DE PE ER," tulisnya.
https://banten.idntimes.com/news/ban...0-5f5kb-fgszpw
peningkatkan keamanan di area-area vital
superman313 memberi reputasi
1
441
12
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan