- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Viral! Istri Polisi Sebut Driver Ojol Salah di Tragedi Rantis : Bukannya Minggir


TS
gentongbabi
Viral! Istri Polisi Sebut Driver Ojol Salah di Tragedi Rantis : Bukannya Minggir

Sosok Syifa Nurirfah Kamaliyah, seorang istri polisi yang juga anggota Bhayangkari, tengah menjadi sorotan publik.
Ia dinilai menunjukkan sikap nirempati usai memberikan komentar terkait tewasnya Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demo di kawasan DPR RI.
Melalui akun Instagram @syisi10, Syifa menyalahkan korban karena dianggap tidak menghindar ketika rantis melintas dengan kecepatan tinggi.
Awalnya akun syisi10 yang merupakan istri dari anggota polisi tersebut menuliskan pendapatnya tentang tragedi yang dialami Affan Kurniawan.
"Banyak yang komen sama kayak gini gua update status udah liat kok video ojol kelindes," katanya.
Dia berpendapat, dalam tragedi tersebut justru driver ojol lah yang salah karena tidak menghindar saat rantis Baracuda Brimob melintas.
"Tapi kalau dipikir nih ya, udah tau mobil lewat kenceng bukannya lo minggir malah deketin !!!" tulisnya seperti capture yang diposting akun Instagram awreceh.id.
"Yaudahlah cape jelasin sama pendemo yang ga ngerti apa-apa cuma ikutan doang dan gedein emosi," tambahnya.
Ia mengatakan selama ini belum ada pendemo yang fokus pada tuntutannya.
"Gak pernah tuh gua denger pendemo fokus sama tujuan utamanya pasti selalu akhirnya bersiteru sama polisi kalian semoh bodoh selalu diadu domba dengan sesama !!! Yang kaya makin kaya, yang enak makin enak," tulis istri polisi Syifa Nurirfah Kamaliyah.
Saat kejadian demo, Affan Kurniawan bukan bagian dari massa.
Ia baru saja mengantar pesanan. Karena terjebak macet dia pun mencari jalan pintas.
"Dia tulang punggung keluarga. Diandalkan ibunya banget," kata Muri pemilik kontrakan yang ditempati Affan.
Affan Kurniawan tinggal bersama tujuh anggota keluarga di kontrakan berukuran 3x11 meter.
Orang tuanya bekerja serabutan, kakaknya juga driver ojol. Sedangkan adik perempuannya masih sekolah SMA.
"Pagi jam 05.30 WIB udah keluar rumah. Siang istirahat. Sore keluar lagi," kata Muri.
Pernyataan tersebut sontak memicu amarah warganet.
Banyak yang menilai sikap Syifa sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap tragedi yang merenggut nyawa Affan.
Sosok Affan, Tulang Punggung Keluarga
Affan Kurniawan merupakan warga Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia dikenal sebagai tulang punggung keluarga dan tinggal bersama tujuh anggota keluarga di kontrakan sederhana berukuran 3x11 meter.
“Dia diandalkan ibunya banget. Pagi jam 05.30 WIB sudah keluar rumah, siang istirahat, sore keluar lagi,” kata Muri, pemilik kontrakan yang ditempati keluarga Affan.
Pada hari kejadian, Affan bukan bagian dari massa aksi. Ia baru saja mengantar pesanan dan terjebak macet di sekitar lokasi.
Saat berusaha mencari jalan pintas, ia terjatuh di jalan. Saat itulah rantis Baracuda Brimob melintas dan menabraknya hingga tewas.
Gelombang Protes dari Driver Ojol
Tragedi ini memicu gelombang kemarahan para driver ojol.
Mereka melakukan aksi demonstrasi dengan menjebol gerbang Markas Brimob Batalyon C Pelopor di Solo, serta mengepung Mako Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat.
Ketegangan juga terjadi saat Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menghadiri pemakaman Affan di TPU Karet Bivak.
Para driver ojol meneriaki Asep sebagai “pembunuh” dan melemparkan botol ke arah Kapolda.
Kritik terhadap Bhayangkari
Unggahan Syifa Nurirfah Kamaliyah menambah bara kemarahan publik.
Warganet ramai-ramai mengkritiknya karena dianggap tidak menunjukkan empati atas musibah yang menimpa Affan.
Hingga kini, identitas suami Syifa yang merupakan anggota kepolisian belum diungkap ke publik.
Namun nama Syifa terus menjadi bahan perbincangan di media sosial, terutama karena statusnya sebagai anggota Bhayangkari.
Kasus ini masih menjadi sorotan, baik terkait proses hukum tragedi yang menewaskan Affan maupun polemik komentar istri polisi yang viral di dunia maya.
Kompolnas minta diusut
Kompolnas meminta agar Polda Metro Jaya mencari pengemudi kendaraan taktis (rantis) Brimob buntut tewasnya Affan Kurniawan (21) yang terlindas pada Kamis (28/8/2025) malam.
Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Baraccuda Brimob Polda Metro Jaya.
Peristiwa itu terjadi di Kawasan Pejompangan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), saat pembubaran massa aksi.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat rantis Brimob melaju ugal-ugalan saat pembubaran massa aksi.
Kendaraan itu melaju kencang ke arah kerumunan massa sambil menyalakan sirine.
"Kami juga mendapatkan video yang beredar tersebut, mobil rantis Brimob yang melindas ojol ya dan penting untuk dilakukan segera identifikasi oleh Polda Metro Jaya, siapa yang mengendari mobil rantis itu. Segera ambil tindakan ya," kata Komisioner Kompolnas Chairul Anam saat dihubungi, Kamis malam.
Kemudian, Anam juga meminta kepada Polda Metro Jaya untuk mengidentifikasi korban yang dilindas untuk melakukan langkah-langkah yang efektif.
"Setelah mengidentifikasi siapa pengendara mobil rantis tersebut, ya segera melakukan pemeriksaan, melakukan tindakan-tindakan penegakan hukum, terhadap (sopir) mobil rantis tersebut," ungkapnya.
Di sisi lain, Anam meminta kepada masyarakat untuk tetap menyampaikan aspirasi dengan damai tanpa adanya kerusuhan.
"Kami juga menyerukan kepada peserta aksi demo untuk tetap menyampaikan aspirasinya dengan cara-cara yang damai. aspirasi masukan, kritik, dan lain sebagainya penting bagi demokrasi kita," tuturnya.
Tujuh Anggota Brimob Diamankan

TAMPANG 7 ANGGOTA BRIMOB -- Divisi Propam Polri menampilkan tujuh anggota Brimob, kasus kematian driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21), tampak menunduk tatapan kosong (Tangkapan layar)
Bersamaan dengan kedatangan Kapolri, Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim menyampaikan pihaknya mengamankan sebanyak tujuh anggota Brimob.
Mereka kini dalam proses pemeriksaan intensif terkait insiden tewasnya pengemudi ojek online (ojol) berinisial AK (21), usai dilindas mobil taktis (rantis) di kawasan Jakarta Pusat.
“Pelaku sudah kami amankan, berjumlah 7 orang,” ujar Abdul Karim dalam konferensi pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Ketujuh anggota Brimob yang diamankan yakni Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D.
Abdul Karim menambahkan, pihaknya masih mendalami peran masing-masing anggota, termasuk siapa yang mengemudikan rantis saat kejadian.
“Kami masih dalami siapa yang nyetir. Yang jelas, 7 orang ini berada dalam satu kendaraan. Pemeriksaan masih berlangsung,” ujarnya.
Saksi Sebut Mobil Melaju Kencang
Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Baraccuda Brimob Polda Metro Jaya.
Peristiwa itu terjadi di Kawasan Pejompangan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), saat pembubaran massa aksi.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat rantis Brimob melaju ugal-ugalan saat pembubaran massa aksi.
Kendaraan itu melaju kencang ke arah kerumunan massa sambil menyalakan sirine.
Sejumlah orang yang berada di jalurnya berhamburan menyelamatkan diri.
Namun, seorang driver ojol tidak sempat menghindar dan akhirnya tertabrak dan terlindas rantis Brimob.
Seorang saksi mata, Abdul (bukan nama sebenarnya) mengatakan, laju mobil terlihat tidak terkendali.
Disebutnya, aparat memcoba membubarkan massa aksi dengan berupaya menabrak pendemo.
"Dia benar-benar nyoba nabrakin para pendemo, kanan-kiri ugal-ugalan. Siapa saja di depannya dilindas," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis malam.
Saat kejadian, korban hendak mengantarkan pesanan ke Kawasan Bendungan Hilir.
Namun, karena kondisi jalan macet akibat kericuhan, ia pun berhenti di sekitar Pejompangan, sebelum akhirnya tewas dilindas rantis Brimob.
Polda Metro Jaya Usut Insiden
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri membenarkan insiden rantis Brimob Polda Metro Jaya menabrak pengemudi ojol hingga tewas.
Ia menyampaikan duka cita kepada keluarga korban atas insiden tersebut.
Asep juga menegaskan, Polda Metro Jaya akan memproses tuntas peristiwa tersebut.
"Hari ini kami sangat berduka sekali kehilangan saudara kita. Saya atas nama pimpinan Polda Metro maupun kesatuan menyampaikan permohonan maaf yang mendalam dan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum," ujar Irjen Asep di Jakarta, Jumat (29/8/2025) dini hari.
Kapolda Metro Jaya menegaskan, pihaknya akan menindak tegas anggota yang melakukan kesalahan dalam insiden tersebut.
Sementara itu, proses pemeriksaan akan dilakukan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
"Di sini saya tegaskan, anggota yang melakukan pelanggaran akan diserahkan kepada Kadiv Propam untuk diproses."
"Keluarga korban meminta keadilan, dan kami siap memberikan itu sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Sejauh ini, sudah ada tujuh anggota Brimob yang diamankan atas insiden tersebut.
Adapun tujuh anggota Brimob itu yakni Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D.
Sumber
sungguh sosok yg berani



aldonistic memberi reputasi
1
604
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan