- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pelajar STM yang Ikut Demo 25 Agustus Serang Polisi di Kolong Flyover Pejompongan
TS
mabdulkarim
Pelajar STM yang Ikut Demo 25 Agustus Serang Polisi di Kolong Flyover Pejompongan

Kompas.com - 25/08/2025, 19:34 WIB Ridho Danu Prasetyo, Abdul Haris Maulana Tim Redaksi 1 Lihat Foto Massa menyerang pasukan pengamanan demo di Gedung DPR RI saat hujan deras, Senin (25/8/2025).(KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok pelajar STM yang mengikuti demo 25 Agustus di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025) masih menolak dibubarkan.
Sekitar pukul 17.50 WIB, massa aksi kembali maju menyerang polisi yang tengah membubarkan diri ke dalam Gedung DPR RI. Pantauan Kompas.com di lokasi, para pelajar kembali maju ke arah Flyover Slipi sambil melempar batu.
Sejumlah warga yang tengah berteduh dari hujan di terowongan Flyover Pejompongan pun turut berlarian ke arah Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Hingga pukul 18.09 WIB, rentetan ledakan petasan masih terdengar saling bersahutan dari arah Menara BNI 46.
Padahal, sebelumnya massa aksi sempat membubarkan diri ke arah Bendungan Hilir sekitar pukul 17.35 WIB. Di terowongan Pejompongan dan sekitarnya, asap sisa gas air mata masih menyelimuti.
Sejumlah awak media dan warga yang menyaksikan bentrokan terlihat membasuh wajah mereka untuk meredakan efek gas air mata.
Sebelumnya, polisi dan pelajar yang masih bertahan di Jalan Pejompongan Raya, Jakarta Pusat, terlibat bentrok pada Senin (25/8/2025).
Rentetan ledakan petasan dari massa aksi terdengar bersahutan tepat di depan Menara BNI 46 sejak sekitar pukul 17.00 WIB hingga 17.45 WIB.
Petasan tersebut digunakan oleh massa aksi pelajar untuk bertahan dari dorongan polisi yang mencoba memukul mundur.
Sejumlah kendaraan pengendali massa berupa mobil barikade dan water cannon dikerahkan untuk memukul mundur massa ke arah Bendungan Hilir. Gas air mata pun ditembakkan polisi setidaknya tiga kali langsung ke arah kerumunan massa.
https://megapolitan.kompas.com/read/...olong-flyover.
Pos Polisi Dekat GBK Porak Poranda Usai Demo, Kaca Pecah dan Dinding Dicoret

Kompas.com - 25/08/2025, 19:34 WIB Baharudin Al Farisi, Ambaranie Nadia Kemala Movanita Tim Redaksi Lihat Foto Penampakan depan pos polisi yang dirusak massa aksi yang sebelumnya berunjuk rasa di belakang Gedung DPR/MPR RI, Senin (25/8/2025).(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
JAKARTA, KOMPAS.com - Massa demo merusak pos polisi di Jalan Gerbang Pemuda, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi pos polisi tersebut tampak porak-poranda. Sejumlah kaca jendela pecah, dinding bagian luar dicoret dengan cat semprot berwarna merah dan kuning, serta kotak panel listrik terbuka dengan kabel menjuntai.
Bagian dalam pos polisi dipenuhi sampah berserakan, mulai dari botol plastik, styrofoam bekas makanan, hingga pecahan kaca.
Dua kursi di dalam pos tampak masih berdiri, tetapi kondisi ruangan kotor dan berantakan. Tulisan bernada kasar juga ditemukan di dinding luar pos polisi.
Sementara logo bertuliskan "Lalu Lintas Polda Metro Jaya" di bagian atas bangunan masih terlihat utuh, meski kaca jendela di bawahnya hancur.

Lihat Foto Sejumlah peserta aksi unjuk rasa merusak pos polisi di Jalan Gerbang Pemuda, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI) Kerusakan ini diduga terjadi setelah massa aksi yang sebelumnya berunjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI dibubarkan secara paksa oleh aparat kepolisian.
Demo 25 Agustus 2025 Sebelumnya, massa dari berbagai elemen menggelar demo 25 Agustus 2025 di Gedung DPR RI. Dalam aksi tersebut, massa membawa tuntutan antara lain pembubaran DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, penolakan komersialisasi pendidikan, hingga desakan agar praktik politik dinasti diakhiri.
Mereka juga membawa atribut berupa bendera Merah Putih dan bendera bergambar karakter anime One Piece.
Kericuhan sempat pecah ketika massa mendorong pagar besi dan merusak barikade beton TransJakarta di depan gedung DPR. Lemparan batu juga terjadi ke arah aparat yang berjaga. Polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang memaksa masuk ke jalur tol dalam kota.
: https://megapolitan.kompas.com/read/...h-dan-dinding.
Bendera One Piece Berkibar di Demo 'Bubarkan DPR' Senayan, Simbol Fiksi Jadi Teriakan Nyata

Tayang: Senin, 25 Agustus 2025 18:38 WIB
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-inlihat fotoBendera One Piece Berkibar di Demo 'Bubarkan DPR' Senayan, Simbol Fiksi Jadi Teriakan Nyata
Tribunnews.com/Chaerul Umam
BENDERA ONE PIECE - Bendera one piece dibawa pendemo berkibar dalam unjuk rasa di depan Gerbang Pancasila, komplek DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Salah satu aspirasi pengunjuk rasa ini adalah pembubaran DPR hingga penurunan pasangan Prabowo-Gibran dari jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Di tengah demonstrasi bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” yang digelar hari ini, Senin (25/8/2025), di depan Gedung DPR RI, Senayan, sebuah pemandangan tak biasa mencuri perhatian.
Di antara lautan massa yang membawa bendera Merah Putih, berkibar pula bendera bajak laut dari serial anime populer One Piece. Simbol fiksi itu berdiri sejajar dengan lambang negara, menyuarakan semangat yang tak kalah lantang.
Pantauan Tribunews.com di lokasi menunjukkan bahwa bendera One Piece dibentangkan oleh sekelompok mahasiswa.
Menariknya, posisi bendera bajak laut fiksi itu berdampingan langsung dengan bendera Merah Putih.
Sambil mengangkat kedua bendera tersebut, mereka menyanyikan lagu-lagu bertema perjuangan seperti “Darah Juang.” Suasana semakin menggelora tatkala orator di atas mobil komando membakar semangat demonstran dengan seruan lantang.
Aksi ini dipicu oleh kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI, khususnya tunjangan perumahan yang mencapai Rp50 juta per bulan, di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.
Demonstrasi berlangsung serentak di sejumlah kota besar seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar, melibatkan berbagai elemen masyarakat. Meski beberapa organisasi besar seperti BEM SI dan KSPSI menyatakan tidak ikut serta, aksi tetap berjalan dan mendapat perhatian luas.
Massa aksi menyuarakan sembilan tuntutan utama yang mencerminkan keresahan publik terhadap arah kebijakan nasional. Di antaranya:
Penurunan pasangan Prabowo-Gibran dari jabatan Presiden dan Wakil Presiden
Pembubaran Kabinet Merah-Putih yang dinilai tidak mewakili kepentingan rakyat
Pembubaran DPR RI sebagai bentuk protes terhadap kinerja legislatif
Penghentian proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang dianggap manipulatif
Penangkapan dan pengadilan terhadap Fadli Zon atas pernyataan terkait tragedi pemerkosaan massal 1998
Penolakan terhadap Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Anti-Pemerasan (RKHUAP)
Tuntutan transparansi gaji anggota DPR
Pembatalan tunjangan rumah DPR sebesar Rp50 juta per bulan
Penolakan rencana kenaikan gaji DPR yang dinilai tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi rakyat
Namun, yang paling menyita perhatian adalah kehadiran bendera Bajak Laut Topi Jerami milik Monkey D. Luffy, tokoh utama dalam semesta One Piece.
Logo tengkorak tersenyum dengan topi jerami itu bukan sekadar atribut hiburan. Bagi banyak penggemar, ia adalah simbol kebebasan, perlawanan terhadap tirani, dan semangat pantang menyerah.
Sejumlah peserta aksi memaknai pengibaran bendera One Piece bukan sekadar representasi budaya populer, melainkan sebagai simbol harapan dan perlawanan terhadap sistem yang dinilai korup. Bagi mereka, ikon fiksi tersebut mencerminkan semangat kebebasan dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan.
Dalam cerita fiksi ciptaan Eiichiro Oda, topi jerami adalah peninggalan dari Shanks, bajak laut legendaris, dan menjadi lambang warisan semangat petualangan. Filosofinya mencerminkan karakter Luffy yang optimistis, berani, dan menjunjung tinggi kebebasan.
Di dunia One Piece, Pemerintah Dunia digambarkan sebagai otoritas absolut yang kerap menindas rakyat. Tak heran jika bendera itu kini menjelma menjadi simbol perlawanan di dunia nyata.
https://www.tribunnews.com/nasional/...eriakan-nyata.
Gerakan tadi...
0
297
14
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan