- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tolak NATO, Rusia Justru Persilakan Indonesia Jadi Penjamin Keamanan Ukraina
TS
mabdulkarim
Tolak NATO, Rusia Justru Persilakan Indonesia Jadi Penjamin Keamanan Ukraina

Kompas.com - 21/08/2025, 14:53 WIB Inas Rifqia Lainufar Penulis 1 Lihat Foto Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menyambut baik partisipasi Indonesia untuk menciptakan perdamaian di Ukraina.(Antara) Sumber Antara, Anadolu
JAKARTA, KOMPAS.com – Rusia menegaskan tidak akan pernah menerima keterlibatan North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebagai penjamin perdamaian di Ukraina. Namun, Moskwa menyatakan terbuka terhadap peran Indonesia bersama negara-negara lain yang dinilai lebih netral.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyampaikan bahwa pihaknya menghargai kontribusi Indonesia dalam berbagai inisiatif perdamaian.
“Kami sangat mengapresiasi berbagai usaha banyak negara asing yang mau berkontribusi dalam mewujudkan solusi damai atas krisis di Ukraina, termasuk misalnya dari pihak Indonesia,” ujarnya dalam taklimat media di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Indonesia dalam “Friends for Peace” Tolchenov menyoroti keikutsertaan Indonesia dalam kelompok antarnegara Friends for Peace, forum internasional yang diprakarsai China dan Brasil dan kini beranggotakan 17 negara
Forum ini dibentuk untuk mendorong mediasi dan fasilitasi perdamaian atas konflik Rusia–Ukraina.
“Saya tahu Indonesia adalah anggota kelompok tersebut, dan saya harap ada pihak dalam kelompok itu yang bisa menjadi penjamin kesepakatan perdamaian di Ukraina,” kata Tolchenov.
Indonesia sendiri pernah hadir dalam pertemuan pertama Friends for Peace yang berlangsung di markas besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada September 2024.
Kala itu, Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri periode 2014–2024, Retno Marsudi. Rusia tegas tolak NATO Meski membuka peluang bagi negara-negara netral, Rusia tetap menolak kemungkinan kehadiran pasukan NATO di Ukraina.
“Tak boleh ada NATO dalam hal ini,” tegas Tolchenov.
Sikap tersebut konsisten dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya yang menyebut skenario keterlibatan militer NATO di Ukraina sebagai hal yang “sama sekali tidak dapat diterima”.
Menurut Moskwa, hal itu justru berpotensi memicu eskalasi konflik yang tak terkendali dengan konsekuensi tak terduga.
Sejak awal invasi pada Februari 2022, negara-negara Barat memang telah memberi dukungan besar kepada Kyiv, baik berupa dana, senjata, maupun bantuan politik. Namun, pengiriman langsung pasukan NATO masih ditahan karena dikhawatirkan memperluas perang.
Ukraina siapkan rancangan jaminan keamanan

Lihat Foto Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyusun jaminan keamanan bagi negaranya.(BADAN PERS KEPRESIDENAN UKRAINA via AFP)
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa pihaknya tengah menyusun jaminan keamanan konkret.
“Kami telah bekerja menyusun isi konkret jaminan keamanan tersebut,” ujarnya, setelah pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan sejumlah pemimpin Eropa.
Zelenskyy memastikan koordinasi intensif dengan mitra-mitra internasional terus berlangsung demi memastikan Ukraina mendapat jaminan keamanan jangka panjang.
https://www.kompas.com/global/read/2...amin-keamanan.
Jaminan keamanan Ukraina diberikan ke negara netral macam Satgas PBB di Lebanon
aldonistic dan 3 lainnya memberi reputasi
4
609
46
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan