Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Bocah di Sukabumi Tewas karena Seluruh Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Marah

Bocah di Sukabumi Tewas karena Seluruh Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Marah
verified-round
19 Agustus 2025 15:40 WIB

Raya saat ditemukan oleh pegiat sosial Iin. Foto: Instagram/ @rumah_teduh_sahabat_iin


Raya (4 tahun), bocah perempuan di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing.

Raya merupakan anak dari Udin (32 tahun) dan Endah (38). Ayahnya sakit-sakitan dan ibunya ODGJ.

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah bilik dengan model panggung, bagian bawahnya adalah kandang ayam yang penuh kotoran. Diduga Raya terpapar cacing dari sana.
Raya ditemukan oleh tim pegiat sosial Iin atau @rumah_teduh_sahabat_iin, pada 13 Juli 2025. Kondisi Raya saat itu sudah tidak sadar dan langsung dibawa ke RS.
Bocah di Sukabumi Tewas karena Seluruh Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Marah
Ibunda dari Raya. Dok: @rumah_teduh_sahabat_iinzoom-in-white
Perbesar
Ibunda dari Raya. Dok: @rumah_teduh_sahabat_iin
Ibunya—yang kurang baik secara mental itu—menjawab tidak ada uang saat ditanya mengapa tidak membawa Raya ke RS.
Tim Iin berupaya ke sana-ke mari mencari pertolongan, dioper-oper oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi, Dinsos Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan Sukabumi, bahkan ke lembaga zakat besar di Sukabumi.

Hasilnya, nihil. Tidak ada pertolongan biaya hingga Raya meninggal pada 22 Juli 2025. Tim Iin pun menanggung sendiri biaya Rp 23 juta.

Cacing di Hidung, Anus, Otak
Bocah di Sukabumi Tewas karena Seluruh Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Marah
Tim Rumah Teduh Sahabat Iin membawa jenazah Raya. Dok: @rumah_teduh_sahabat_iinzoom-in-white

Tim Rumah Teduh Sahabat Iin membawa jenazah Raya. Dok: @rumah_teduh_sahabat_iin
Padahal, Iin telah menunjukkan video cacing gelang sepanjang 15 cm ditarik keluar dari hidung Raya, dengan kondisi cacing itu hidup.
Selain itu, ratusan cacing dikeluarkan dari kemaluan dan anus Raya, dan sebagian besar cacing masih hidup. Setidaknya cacing-cacing yang dikeluarkan dari tubuh Raya beratnya sudah 1 kg.
Ada lagi: Hasil CT Scan, cacing dan telurnya telah ada di bagian otak Raya.
Dedi Mulyadi Prihatin, Langsung Ancam Sanksi
Bocah di Sukabumi Tewas karena Seluruh Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Marah
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Program Info A1 kumparan di Jakarta, Kamis (31/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyatakan prihatin dan kecewa atas meninggalnya Raya.
'Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia 3 tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," kata Dedi, dikutip pada Selasa (19/8).

Dedi pun telah menelepon dokter yang menangani Raya, dan mendapat penjelasan bahwa Raya telah mengalami cacingan akut.
"Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya, dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru, TBC," ujar Dedi.
Dedi melanjutkan, "Dan dia sejak balita terbiasa di kolong rumah, dan di kolong rumah itu bersatu dengan ayam dan kotoran, sehingga dimungkinkan dia seringkali tangannya tidak pernah dicuci kemudian mulutnya kemasukan cacing sehingga menimbulkan cacingan yang akut."
Informasi penting disajikan secara kronologis
Sanksi

Dedi pun menyerukan bagi ketua tim penggerak PKK, kepala desa, hingga bidan desa bahwa ia akan memberikan sanksi.
"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok-pokok pergerakan PKK-nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan," ujar Dedi.

Dedi menyebut mengirimkan tim untuk mengangkut seluruh keluarga Raya agar dirawat karena menderita penyakit TBC.
"Ini perhatian bagi kita semua, seluruh aparat pemerintahan untuk senantiasa dalam setiap hari kroscek terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan. Jangan abai," kata Dedi.
https://kumparan.com/kumparannews/bo...gbvvLlr2X/full



Pengakuan Kades di Sukabumi setelah Balita Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Ditegur Dedi Mulyadi
Bocah di Sukabumi Tewas karena Seluruh Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Marah
Tayang: Selasa, 19 Agustus 2025 16:40 WIB
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
zoom-inlihat fotoPengakuan Kades di Sukabumi setelah Balita Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Ditegur Dedi Mulyadi
Tribunjabar.id / Adi Ramadhan Pratama
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung mengunjungi RSUD dr. Slamet Garut, Jumat (18/7/2025) malam. Dedi tegur pemerintah desa di Sukabumi setelah balita tiga tahun meninggal dengan tubuh penuh cacing.

TRIBUNNEWS.COM - Beredar foto seorang balita berinisial R (3) meninggal dengan tubuh penuh cacing.

R adalahwarga Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Anak kedua pasangan Udin (32) dan Endah (38) itu meninggal pada 22 Juli 2025 lalu.

Mereka merupakan keluarga kurang mampu dan tinggal di rumah semi panggung.

Udin menderita tuberkulosis (TBC), penyakit yang menyerang paru-paru dan dapat menjalar ke tulang, sedangkan Endah mengalami gangguan jiwa dan masih tinggal di rumah.

Pihak keluarga tak dapat membawa R berobat karena tak memiliki BPJS Kesehatan.

Diduga cacing dalam tubuh R berasal dari lingkungan yang tidak bersih.

R sering bermain di kolong rumah yang terdapat kotoran ayam.

Jarak rumah R dengan pusat kota Sukabumi sekitar 70 kilometer dengan estimasi perjalanan 2,5 jam.

Kondisi R yang memprihatinkan mendapat sorotan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Politisi partai Gerindra tersebut menegur pemerintah desa yang menelantarkan warga sakit.

Kepala Desa Cianaga Wardi Sutandi mengaku mengetahui kondisi orang tua R yang sakit sehingga tak dapat merawat kedua anaknya.

"Kedua orang tuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya," ungkapnya, Selasa (19/8/2025).

Kades yang menjabat sejak 2022 menjelaskan R memiliki kakak berusia 7 tahun dan keduanya sering bermain di kolong rumah.

Sebelum R meninggal, pihak desa sudah melakukan pengawasan dan mengirim bantuan untuk keluarga R.

"Iya sering kita kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kita suka kasih, kan orang tuanya enggak bisa kerja juga."

"Tapi yang namanya penyakit juga kan kita enggak tahu, untuk R dan kakaknya ini tidak seperti ortunya (yang mengalami keterbelakangan mental)," ucapnya.

Proses pengobatan R mengalami kendala karena tak punya Kartu Keluarga serta BPJS.

"Dia punya penyakit demam kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat, ternyata dia punya penyakit paru. Udah gitu (keluarga) dia gak punya KK KTP sama sekali," lanjutnya.

Selang beberapa hari kemudian R dijemput yayasan sosial untuk mendapat perawatan.

"Cuman setelah penyakitnya makin parah, kemudian ada salah satu keluarga yang kenal dengan rumah teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans," tandasnya.

R sempat dirawat selama sembilan hari sebelum dinyatakan meninggal.

Dedi Mulyadi mengunggah video di akun Instagram @dedimulyadi71 tentang kondisi R sebelum meninggal.

Ia telah meminta keterangan dokter tentang penyebab meninggalnya R.

"Saya sudah menelepon dokter yang menanganinya bahwa anak itu memiliki penyakit kalau dalam bahasa kampung cacingan. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (R) sering dirawat oleh neneknya dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC," ungkapnya, Selasa (19/8/2025).

Baca juga: Tantang Dedi Mulyadi Cabut Izin KJA, Eks Bupati Pangandaran: Kami Tunggu Keberanian Pak Gubernur

Ke depan, pemerintah desa yang lalai menjalankan fungsi pelayanan akan mendapat sanksi tegas.

"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan. sanksi-sanksi akan kami berikan pada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat," katanya,

Dedi berharap meninggalnya R menjadi peringatan seluruh aparat desa untuk tidak membiarkan warga sakit dan selalu melakukan pengawasan.

“Jangan abai, jangan ribut ketika peristiwanya terjadi. Salam hormat untuk semua, semoga kami bisa bekerja dengan baik."


https://www.tribunnews.com/regional/...yadi?page=all.
turut berduka cita
kasihan sekali nasibmu


kakekane.cellAvatar border
kakekane.cell memberi reputasi
1
969
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan