Tapi, Indonesia masih lumayan santuy. Q1 2025 kemarin, pertumbuhan ekonomi kita malah lumayan oke, nggak jeblok kayak beberapa negara lain. Jadi meskipun dunia lagi kayak mau kiamat kecil, roda ekonomi dalam negeri masih bisa muter.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempet ngumumin kalau indikator ekonomi kita positif semua: konsumsi masyarakat aman, investasi tembus Rp924,9 triliun, ekspor naik dua digit 11,29%, surplus neraca perdagangan USD 4,1 miliar, plus cadangan devisa aman buat lebih dari 6 bulan impor. Intinya, pondasi ekonomi Indonesia masih kuat lah, nggak gampang goyah.

Nggak cuma angka doang, gan. Ada efek sosialnya juga: pengangguran turun dari 4,91% ke 4,76%, kemiskinan ekstrem malah udah di bawah 1%. Jadi bukan cuma grafik naik turun doang, tapi ada dampak nyata buat rakyat.

Nah, buat 2026 pemerintah udah siapin strategi gede dengan tema Indonesia Tangguh dan Sejahtera. Fokusnya ke banyak hal: ketahanan pangan & energi, program makan bergizi gratis, penguatan UMKM dan koperasi, sampai ngegas investasi global.

Presiden juga nge-push soal penciptaan lapangan kerja, pembangunan SDM, hilirisasi, sama industrialisasi.

Biar nggak monoton, pemerintah juga mau buka pasar ekspor baru ke Afrika & Timur Tengah, terus seriusin ekonomi kreatif, semikonduktor, dan energi terbarukan. Tujuannya biar kita nggak kejebak ngandelin pasar lama doang.

Kalau diliat dari kombinasi capaian + strategi tadi sih, optimisme pemerintah ada dasarnya. Tapi ya balik lagi gan, semua tergantung eksekusi. Karena percuma ngomong muluk-muluk kalau di lapangan masih setengah gas. Indonesia keliatan siap bukan cuma bertahan, tapi juga lompat lebih tinggi — asal gaspolbeneran. 🚀

Sumber