- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
WIKA Kehilangan Rp4 T & Tagihan Proyek WHOOSH Rp5 T Belum Dibayar


TS
jaguarxj220
WIKA Kehilangan Rp4 T & Tagihan Proyek WHOOSH Rp5 T Belum Dibayar
Bloomberg Technoz, Jakarta - Salah satu konsorsium Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau WHOOSH, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), masih harus menanggung beban dari proyek tersebut.
Beban yang ditanggung WIKA mulai dari tunggakan yang belum dibayar hingga penurunan nilai investasi.
Dari laporan keuangan WIKA semester I-2025 terungkap, WIKA mencatat saldo pekerjaan dalam proses konstruksi (PDPK) senilai Rp5,01 triliun. Saldo ini berisi nilai klaim atas pekerjaan yang masih dalam proses adendum, arbitrase hingga mediasi.
Klaim tersebut berasal dari pembengkakan biaya proyek atau cost overrun saat proses pembangunan infrastruktur untuk WHOOSH.
Dengan kata lain, saldo PDPK merupakan piutang konstruksi yang sedang dilakukan penagihan ke pemilik proyek, dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Saat ini, WIKA sedang mengupayakan penagihan Rp5,01 triliun atas pengerjaan proyek kereta cepat kepada pemilik proyek," ujar Corporate Secretary WIKA Ngatemin kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (15/8/2025).
Sebagai informasi, WHOOSH berada di bawah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI merupakan konsorsium yang didirikan oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I), WIKA, dan KAI sebagai pemegang saham terbesar, sekitar 58,53%.
Selain klaim yang belum dibayar, WIKA juga harus menanggung penurunan investasi hingga lebih dari Rp4 triliun.
"Nilai investasi ventura bersama merupakan porsi penyertaan WIKA selaku anggota konsorsium PSBI," kata Ngatemin.
Penurunan itu ada kaitannya dengan serangkaian setoran modal yang sebelumnya dilakukan.
Pada 28 November 2022, WIKA menyetor modal senilai Rp6,11 triliun ke PSBI. Setoran ini membuat WIKA kala itu menjadi pemegang 39,12% saham PSBI.
Kemudian pada Desember 2024, PSBI menerbitkan 2,69 juta saham senilai Rp2,69 triliun. Saham ini sepenuhnya diserap oleh KAI, sehingga kepemilikan WIKA di PSBI terdilusi menjadi 33,36%.
Pada 30 Juni 2025, penyertaan modal WIKA di PSBI sebesar Rp2,39 triliun dan tercatat sebagai saldo investasi ventura bersama. Saldo ini mencerminkan adanya akumulasi penurunan nilai setara Rp4,32 triliun jika dibanding dengan total setoran modal awal WIKA ke PSBI.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...belum-dibayar/
Beban yang ditanggung WIKA mulai dari tunggakan yang belum dibayar hingga penurunan nilai investasi.
Dari laporan keuangan WIKA semester I-2025 terungkap, WIKA mencatat saldo pekerjaan dalam proses konstruksi (PDPK) senilai Rp5,01 triliun. Saldo ini berisi nilai klaim atas pekerjaan yang masih dalam proses adendum, arbitrase hingga mediasi.
Klaim tersebut berasal dari pembengkakan biaya proyek atau cost overrun saat proses pembangunan infrastruktur untuk WHOOSH.
Dengan kata lain, saldo PDPK merupakan piutang konstruksi yang sedang dilakukan penagihan ke pemilik proyek, dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Saat ini, WIKA sedang mengupayakan penagihan Rp5,01 triliun atas pengerjaan proyek kereta cepat kepada pemilik proyek," ujar Corporate Secretary WIKA Ngatemin kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (15/8/2025).
Sebagai informasi, WHOOSH berada di bawah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI merupakan konsorsium yang didirikan oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I), WIKA, dan KAI sebagai pemegang saham terbesar, sekitar 58,53%.
Selain klaim yang belum dibayar, WIKA juga harus menanggung penurunan investasi hingga lebih dari Rp4 triliun.
"Nilai investasi ventura bersama merupakan porsi penyertaan WIKA selaku anggota konsorsium PSBI," kata Ngatemin.
Penurunan itu ada kaitannya dengan serangkaian setoran modal yang sebelumnya dilakukan.
Pada 28 November 2022, WIKA menyetor modal senilai Rp6,11 triliun ke PSBI. Setoran ini membuat WIKA kala itu menjadi pemegang 39,12% saham PSBI.
Kemudian pada Desember 2024, PSBI menerbitkan 2,69 juta saham senilai Rp2,69 triliun. Saham ini sepenuhnya diserap oleh KAI, sehingga kepemilikan WIKA di PSBI terdilusi menjadi 33,36%.
Pada 30 Juni 2025, penyertaan modal WIKA di PSBI sebesar Rp2,39 triliun dan tercatat sebagai saldo investasi ventura bersama. Saldo ini mencerminkan adanya akumulasi penurunan nilai setara Rp4,32 triliun jika dibanding dengan total setoran modal awal WIKA ke PSBI.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...belum-dibayar/






thewawans dan 7 lainnya memberi reputasi
8
812
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan