[OPINI] 17 Agustus Bikin Bangga? Gue Malah Nanya… Udahkah Lo Merdeka dari Luka Lo Sendiri?

17 Agustus.
Bendera merah putih berkibar di mana-mana. Lagu kebangsaan dinyanyikan lantang. Semua orang posting foto semangat kemerdekaan.

Tapi, jujur aja… gue nggak terlalu ikut euforia.
Bukan karena nggak cinta Indonesia, tapi karena gue sadar… gue belum merdeka.

Negara Merdeka, Tapi Hati Masih Terjajah
Gue anak broken home.
Di KTP gue, statusnya WNI, artinya gue warga negara yang merdeka. Tapi di hati gue, statusnya beda: tawanan masa lalu.

Gue masih dijajah oleh rasa nggak berharga.
Masih ditawan rasa takut ditinggalkan.
Masih dibelenggu sama kata-kata nyakitin dari masa kecil yang nggak pernah hilang dari kepala.

Buat orang lain, kemerdekaan itu tanggal 17 Agustus. Buat gue, kemerdekaan itu momen di mana gue bisa bercermin dan bilang:

“Gue cukup. Gue pantas dicintai. Gue layak bahagia.”

Rantai yang Lo Bawa Tanpa Sadar

✅ Banyak orang nggak sadar mereka masih bawa “rantai” ini.
✅ Rantainya nggak keliatan, tapi nyeret lo ke belakang setiap kali lo mau maju.
✅ Mau sukses, takut gagal.
✅ Mau sayang orang, takut disakiti.
✅ Mau percaya, malah nyari alasan buat curiga.

Gue pernah nanya ke diri gue sendiri:

“Apa gunanya jadi warga negara merdeka kalau di hati gue masih jadi tawanan?”

17 Agustus Tahun Ini, Gue Mau Lain
Gue mau 17 Agustus ini nggak cuma ngerayain kemerdekaan bangsa, tapi juga mulai merdeka dari luka gue sendiri.
✅ Mulai belajar nyayangin diri tanpa rasa bersalah.
✅ Mulai nolak orang-orang yang cuma mau nyakitin.
✅ Mulai percaya bahwa masa lalu nggak bisa dihapus, tapi bisa disembuhkan.

💬 Pertanyaan buat agan & sista:
Lo udah bener-bener merdeka dari luka lo sendiri, atau cuma pura-pura kuat? Kalau belum, apa langkah pertama yang akan lo ambil?

Buat yang mau ngerti gimana caranya memahami & mendampingi pasangan yang tumbuh di keluarga broken home, gue bikin ebook khusus. Bukan jualan, tapi biar makin banyak orang yang bener-bener merdeka, bukan cuma di tanggal 17 Agustus. Link ebook disini

Sebetulnya konten ini salah bagian dari salah satu akun yang saya kelola nyari "jangan broken home", bertujuan memberikan sebuah edukasi dan mengurangi tingkat perceraian, anak broken home juga. Walaupun semuanya ada takdir Tuhan di setiap masing masing individu, jangan lewatkan updatenya melalui Instagram.com/janganbrokenhome

Semoga bermanfaat