- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kerja Danantara Ala Dirut Agrinas: Bertele-tele, Rumit, tak Fokus
TS
jaguarxj220
Kerja Danantara Ala Dirut Agrinas: Bertele-tele, Rumit, tak Fokus
Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero), Joao Angelo De Sousa Mota mundur dari jabatannya, Senin (11/8/2025). Dirut Agrinas mundur disertai dengan segala kritik terhadap Danantara, ibu dari usaha Agrinas Pangan.
Mulanya, Joao menyebut pengunduran dirinya karena ia merasa tidak bisa memberikan kontribusi apa pun selama enam bulan menjabat.
"Dengan sangat menyesal, kami mohon maaf kepada seluruh warga negara khususnya kepada petani, kepada negara, kepada presiden yang sudah menunjuk kami untuk mengemban jabatan kami," ujar dia.
Joao mengatakan surat pengunduran tersebut sudah disampaikan kepada staf Danantara di level manager. Sesuai UU, dia mengklaim tak lagi berhak menandatangani dokumen terkait dengan Agrinas meski masih akan menjabat untuk 30 hari ke depan.
Kemudian, Joao dalam kesempatan itu juga menumpahkan kerumitannya bekerja di Agrinas di bawah Danantara. Joao menyebut keseriusan Presiden Prabowo dalam mendukung dan menggerakkan kedaulatan pangan, tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau para pembantu- pembantunya.
"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk membuat langkah-langkah nyata yang kami siapkan, termasuk dukungan anggaran sampai hari ini Agrinas Pangan Nusantara masih nol," ujar dia.
"Termasuk teman-teman di Danantara masih terbelenggu dengan administrasi yang panjang, rumit, bertumpang tindih dan tidak pernah selesai. Sehingga sudah 6 bulan kami masih belum bisa melakukan apapun," kata dia menegaskan.
Joao juga menilai saat ini birokrasi yang dijalankan oleh Danantara masih tidak sesuai seperti diharapkan Presiden Prabowo. Dia mengingatkan semesetinya Danantara hadir mempercepat semua proses yang berorientasi kepada bisnis.
"Tapi pelaksanaannya bertele-tele dan tidak fokus dengan kondisi dan situasi," ujarnya.
Joao menegaskan apa yang disampaikannya bukan kritikan, tetapi mungkin keadaan dirinya belum terbiasa dengan sistem administrasi birokrasi yang sangat berbelit.
"Saya rasa kita sebagai pemimpin pasti yang salah tidak pernah anak buah, yang salah adalah pemimpinnya, makanya saya hari ini sebagai pimpinan terutama Agrinas Pangan Nusantara tidak akan membebankan tanggung jawab ketidakberhasilan, dan saya sampaikan pengunduran diri saya sebagai bentuk tanggung jawab saya," ujar dia.
Respons Danantara
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengakui telah menerima infomasi mengenai mundurnya Joao Angelo. Dia memastikan layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan Agrinas akan dilaksanakan seperti biasa.
"Proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana untuk memastikan kelancaran program strategis, serta kesinambungan arah dan tujuan perusahaan," ujar Rosan, Selasa (12/8/2025).
Rosan mengatakan Danantara Indonesia menghormati keputusan pribadi Joao Angelo De Sousa Mota. Keputusan kata dia, pihaknya hargai sebagai langkah professional.
"Akan diproses sesuai ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku," ujar Rosan.
Satu hal yang pasti, lanjut Rosan, Danantara menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara ketat di seluruh aspek operasional perusahaan. Setiap aksi korporasi, kata dia, dilaksanakan setelah melalui kajian kelayakan yang komprehensif dan sesuai prosedur yang berlaku.
"Proses yang sedang berjalan memastikan setiap keputusan diambil dengan prinsip kehati-hatian, mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan," ujar dia.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...mit-tak-fokus/
Yaaa.. Tahu sama tahu lah typical BUMN seperti apa..
Mulanya, Joao menyebut pengunduran dirinya karena ia merasa tidak bisa memberikan kontribusi apa pun selama enam bulan menjabat.
"Dengan sangat menyesal, kami mohon maaf kepada seluruh warga negara khususnya kepada petani, kepada negara, kepada presiden yang sudah menunjuk kami untuk mengemban jabatan kami," ujar dia.
Joao mengatakan surat pengunduran tersebut sudah disampaikan kepada staf Danantara di level manager. Sesuai UU, dia mengklaim tak lagi berhak menandatangani dokumen terkait dengan Agrinas meski masih akan menjabat untuk 30 hari ke depan.
Kemudian, Joao dalam kesempatan itu juga menumpahkan kerumitannya bekerja di Agrinas di bawah Danantara. Joao menyebut keseriusan Presiden Prabowo dalam mendukung dan menggerakkan kedaulatan pangan, tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau para pembantu- pembantunya.
"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk membuat langkah-langkah nyata yang kami siapkan, termasuk dukungan anggaran sampai hari ini Agrinas Pangan Nusantara masih nol," ujar dia.
"Termasuk teman-teman di Danantara masih terbelenggu dengan administrasi yang panjang, rumit, bertumpang tindih dan tidak pernah selesai. Sehingga sudah 6 bulan kami masih belum bisa melakukan apapun," kata dia menegaskan.
Joao juga menilai saat ini birokrasi yang dijalankan oleh Danantara masih tidak sesuai seperti diharapkan Presiden Prabowo. Dia mengingatkan semesetinya Danantara hadir mempercepat semua proses yang berorientasi kepada bisnis.
"Tapi pelaksanaannya bertele-tele dan tidak fokus dengan kondisi dan situasi," ujarnya.
Joao menegaskan apa yang disampaikannya bukan kritikan, tetapi mungkin keadaan dirinya belum terbiasa dengan sistem administrasi birokrasi yang sangat berbelit.
"Saya rasa kita sebagai pemimpin pasti yang salah tidak pernah anak buah, yang salah adalah pemimpinnya, makanya saya hari ini sebagai pimpinan terutama Agrinas Pangan Nusantara tidak akan membebankan tanggung jawab ketidakberhasilan, dan saya sampaikan pengunduran diri saya sebagai bentuk tanggung jawab saya," ujar dia.
Respons Danantara
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengakui telah menerima infomasi mengenai mundurnya Joao Angelo. Dia memastikan layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan Agrinas akan dilaksanakan seperti biasa.
"Proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana untuk memastikan kelancaran program strategis, serta kesinambungan arah dan tujuan perusahaan," ujar Rosan, Selasa (12/8/2025).
Rosan mengatakan Danantara Indonesia menghormati keputusan pribadi Joao Angelo De Sousa Mota. Keputusan kata dia, pihaknya hargai sebagai langkah professional.
"Akan diproses sesuai ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku," ujar Rosan.
Satu hal yang pasti, lanjut Rosan, Danantara menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara ketat di seluruh aspek operasional perusahaan. Setiap aksi korporasi, kata dia, dilaksanakan setelah melalui kajian kelayakan yang komprehensif dan sesuai prosedur yang berlaku.
"Proses yang sedang berjalan memastikan setiap keputusan diambil dengan prinsip kehati-hatian, mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan," ujar dia.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...mit-tak-fokus/
Yaaa.. Tahu sama tahu lah typical BUMN seperti apa..
jhon_fc dan 8 lainnya memberi reputasi
9
25.3K
25
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan