Kementerian Keuangan (KEMENKEU) RI bersiap memungut cukai untuk makanan asin, alias produk pangan olahan bernatrium (P2OB). Rencana tersebut terungkap saat Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan jajaran mengajukan persetujuan tambahan anggaran untuk tahun 2026 kepada DPR RI. Tambahan anggaran tersebut, salah satunya terkait urusan penerimaan negara.
Wakil Menteri Keuangan (WAMENEKEU) RI, Anggito Abimanyu, diminta memaparkan hal tersebut pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat pada Senin, 17 Juli 2025. Anggito menegaskan ada kebutuhan tambahan anggaran untuk memenuhi output perumusan kebijakan administratif.

“Mengenai output perumusan kebijakan di segi administrasi. Pertama, penggalian potensi (penerimaan negara), itu melalui data analytic maupun media sosial. (Kedua) merekomendasi kepada barang-barang ekspansi barang dan cukai,” ungkapnya.

Namun, belum ada kepastian kapan berlakunya aturan cukai makanan asin tersebut. Akan tetapi, apa yang disampaikan oleh WAMENKEU RI Anggito adalah bagian dari rencana kerja Kementerian Keuangan RI pada tahun anggaran 2026.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Bea Cukai, Djaka Budhi Utama, membantah akan mengenakan cukai untuk makanan asin dalam waktu dekat.

“Belum, belum, belum (rencana cukai makanan asin),” ujar Djaka dikutip pada Kamis (7/8/2025). (Iz)

https://sekitarjambi.com/siap-siap-k...-makanan-asin/

Semakin ke sini semakin senang dengan pemerintah, gebrakannya selalu bikin kadrun anak abah yaman kejet2

Ngoahahaha