Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro soal Penghapusan Gambar One Piece

Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro soal Penghapusan Gambar One Piece
Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 04 Agu 2025 21:51 WIB

Mural One Piece di Kampung Sewu, Jebres, Kota Solo, sebelum dihapus. Foto diunggah Senin (4/8/2025). Foto: dok. Istimewa

Solo - Gambar bertema anime One Piece di sejumlah daerah diminta untuk dihapus. Gambar itu dibuat di jalan kampung untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Dari informasi yang dihimpun detikJateng, gambar bernuansa One Piece yang diminta dihapus berada wilayah Desa Jurangrejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, dan di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Selain itu penurunan bendera logo One Piece juga terjadi di Sukoharjo dan Pati.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro Letkol Inf Andy Sulistyo menjelaskan, menjelang 17 Agustusan ini, para Babinsa bersama pihak kepolisian turun ke lapangan memberikan imbauan untuk memeriahkan hari kemerdekaan, seperti lomba, dan hias lingkungan.

"Di sini peran Babinsa mengharapkan kampung ini menggambarkan semangat merah putih, persatuan,[/]" kata Andy saat dihubungi awak media, Senin (4/8/2025).

Namun ketika muncul gambar bernuansa One Piece, [b]itu dianggap kurang mewakili rasa nasionalisme. Sehingga diharapkan masyarakat menggambar dengan tema nasionalisme dan kebangsaan.


Dalam penggantian itu, disebutkan jika sudah ada kesepakatan antara aparat desa dan masyarakat, untuk mengganti dengan gambar yang lebih bernuansa kebangsaan. Andy menyayangkan jika ada narasi tekanan maupun intervensi dalam penghapusan itu.

"Kami tegaskan di sini, bahwa Kodam IV/Diponegoro, khususnya kawan-kawan Satpolwil di seluruh wilayah itu, tidak pernah sedikitpun kita melakukan intervensi dalam kebebasan berekspresi. Jadi kita memberikan imbauan itu, jika masyarakat di pelosok-pelosok itu sifatnya mengajak, supaya meriah," ucapnya.

"Mungkin One Piece sendiri salah satu anime yang menggambarkan bajak laut. Mungkin kita memberikan pembelajaran juga, kita memberikan penjelasan itu. Kalau gambar bajak laut tidak pas, itu yang disampaikan Dandim kepada saya, sehingga mereka sepakat untuk mengubah gambar dan dihapus," imbuhnya.

Sejauh ini, dia baru mengetahui adanya penghapusan gambar bernuansa One Piece di Sragen. Pihaknya menegaskan tidak ada intervensi, karena penghapusan itu keputusan bersama. Lalu keputusannya pada Pemerintah Desa setempat.

Andy berharap, menyongsong hari 17 Agustus dapat disemarakkan dengan suasana penuh kekeluargaan dan kebersamaan. Dan jangan sampai ada pihak tertentu yang memecah belah.

"Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang membuat narasi-narasi yang seolah-olah menyudutkan, atau senang kalau kita ini terjadi pecah belah. Antara TNI dengan masyarakat, Polisi dengan masyarakat, antara kami dengan pemerintah kota, pemerintah dengan masyarakatnya. Secara umum kita tidak berpikiran akan mengarah ke sana, jadi yang disampaikan Dandim, hanyalah mengajak masyarakat bagaimana kita menyemarakkan kemerdekaan ini dengan nuansa merah-putih. Kalau menghias kampung seperti dahulu, kan selalu meriah," terangnya.

https://www.detik.com/jateng/berita/...bar-one-piece.



Viral Penghapusan Mural Mirip One Piece di Sragen: Pernyataan Bupati hingga Penjelasan Karang Taruna
Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro soal Penghapusan Gambar One Piece
Video penghapusan mural bergambar mirip One Piece di Sragen viral di media sosial. Bupati Sigit Pamungkas yakin penggambar mural tetap merah putih.
4 Agustus 2025 | 21.50 WIB


Ilustrasi Viral atau Video Viral. shutterstock.com
TEMPO.CO, Sragen - Video penghapusan mural bergambar simbol mirip One Piece di Jalan Kampung Dukuh Ndayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen viral di media sosial. Dalam video berdurasi 45 detik itu, mural bergambar lambang bajak laut anime Shirohige itu tampak dihapus beberapa orang dengan didampingi aparat keamanan.

Bupati Sragen Sigit Pamungkas meminta agar penjelasan soal penghapusan mural itu ditanyakan ke Satuan Polisi Pamong Praja. "Tanya ke Satpol PP," kata dia saat ditemui wartawan di sela-sela peluncuran Cek Kesehatan Gratis PKG Sekolah di Kabupaten Sragen di SDN 3 Kabupaten Sragen, Senin, 4 Agustus 2025.
Namun terlepas dari itu, Sigit berpendapat warga yang membuat mural anime One Piece tersebut tetap bagian dari RI. Aksi mural itu menurutnya adalah bagian dari ekspresi untuk memberikan masukan kepada pemerintah dengan cara mereka dengan tujuan agar pemerintah berjalan lebih baik di semua level. "Mereka tetap bagian dari Republik, orang-orang yang cinta pada Republik tetap Merah Putih,” ucap dia.


Meski begitu, Sigit mengatakan untuk mengekspresikan diri memang semestinya dilakukan di tempat-tempat tidak mengganggu ketertiban. "Kan ada area itu bukan tempatnya misalkan jalan raya bisa berakibat kecelakaan karena melihat fokus pada itu (mural One Piece),” katanya.

Dia menegaskan pihaknya percaya mereka orang-orang yang berjiwa merah putih.

Adapun Kepala Kesbangpol Sragen, Sutrisna menyampaikan ada jalinan komunikasi yang baik antara TNI dan Polri terkait masalah itu. “Pemerintah pada momen seperti itu untuk menjaga agar tidak terjadi sensitif. Pendekatan persuasif jangan sampai nanti dipelintir masyarakat, disitu dikira orang sana One Piece jadi rancu di masyarakat,” kata Sutrisna.

Pernyataan TNI
Komandan Distrik Militer Sragen Letnal Kolonel Inf Ricky Wuwung menanggapi kabar aparat mengawasi penghapusan mural anime One Piece di wilayahnya. Sebelumnya warga menggambar karakter kartun itu di jalan jelang perayaan ulang kemerdekaan Indonesia.

Dia menampik TNI bertindak yang bertentangan dengan prinsip kebebasan demokrasi. "Kami hanya ingin menjaga agar tidak ada upaya pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan bangsa dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI," ujarnya pada Senin, 4 Agustus 2025.

Keberadaan anggota Tentara Nasional Indonesia dalam penghapusan mural tersebut, kata dia, untuk menyampaika imbauan. "Selanjutnya masyarakat menyambut positif dan tidak ada permasalahan," tutur Ricky.

Menurutnya, penghapusan mural itu atas keputusan bersama antara aparat keamanan, pemerintah desa, dan warga. "Menetapkan bahwa gambar tersebut perlu dihapus," kata dia.

Penjelasan Karang Taruna
Ketua Karang Taruna Ndayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Supriyanto, 38, mengungkapkan alasan pembuatan mural simbol bajak laut mirip anime One Piece di ruas jalan kampung menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Supriyanto mengungkapkan kronologi pembuatan mural tersebut berawal dari kegiatan kerja bakti warga menghias kampung menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI yang dilaksanakan pada Sabtu malam, 2 Agustus 2025.

"Kemarin kan malam Minggu ada dari RT kegiatan ngecat jalan dan pasang-pasang bendera menjelang 17-an. Terus dari anak-anak karang taruna ingin membuat mural, gambar di jalan. Saya bilang nggak apa-apa mural, yang penting jangan ada lambang dari negara kita, akhirnya gambar itu. Malam itu dapat dua gambar," kata Supriyanto saat dihubungi melalui ponselnya, Senin, 4 Agustus 2025.

Ia menjelaskan pemilihan gambar simbol bajak laut mirip One Piece karena memang banyak yang suka dan mengikuti film anime tersebut. "Kalau dibilang sedang tren (gambar One Piece) juga bisa, dibilang nggak ya juga nggak karena yang digambar sebenarnya bukan One Piece yang saat ini baru viral, tapi yang satunya. Ya masih ada dalam tokoh One Piece juga, karena banyak yang suka dan ngikuti film itu," tutur dia.

https://www.tempo.co/politik/viral-p...#goog_rewarded
Kodam Diponegoro turun tangan


orangemonkeyAvatar border
hhendryzAvatar border
merseysideredAvatar border
merseysidered dan 3 lainnya memberi reputasi
4
539
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan