- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BGN Imbau Masyarakat Beternak & Bertani untuk Bantu Suplai MBG


TS
jaguarxj220
BGN Imbau Masyarakat Beternak & Bertani untuk Bantu Suplai MBG
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) mengimbau agar masyarakat dapat menanam dan beternak antisipasi memenuhi kebutuhan bahan baku dalam program makan bergizi (MBG).
Imbauan ini merupakan kolaborasi Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Bersama Badan Gizi Nasional (BGN). Selain itu, hal ini menjadi langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui pelibat langsung mereka dalam rantai pasok MBG, termasuk sebagai tenaga kerja di dapur-dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran menjelaskan, MBG bukan hanya pemenuhan gizi, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal. Dengan 3.000 dapur aktif saat ini, suplai dan permintaan masih stabil. Namun, Ketika jumlah dapur meningkat hingga 24 ribu bahkan 30 ribu rantai pasok harus benar-benar kuat.
"Kolaborasi dengan BP Taskin ini penting untuk menjaga kebelanjutan supply and demamnd. Perputaran uang dari satu dapur bisa mencapai Rp1 miliar. Jika ada 80 dapur di satu kabupaten, itu berarti Rp80 miliar beredar per bulan. Dalam setahun bisa sampai Rp800 miliar," kata Suardi saat penandatangan Perjanjian Kerjasama di Kantor BP Taskin, Jakarta, dikutip melalui IG BP_Taskin, Senin (04/08).
Di kesempatan sama, Deputi Zaidirina menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara BGN dan BP Taskin, yang menekankan pemenuhan gizi nasional sekaligus percepatan pengentasan kemiskinan.
"Program MBG sangat strategis, karena selain menciptkan dapur-dapur gizi, juga mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan mempekerjakan warga dari desil 1 dan 2 untuk menjadi bagian dari rantai pasok," ujarnya.
Menurutnya, BP Taskin telah banyak menerima aspirasi dari kepala daerah terutama dari wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3 T), yang berharap kehadiran MBG bisa membantu memerdekakan masyarakat melalui kerja layak dan akses pangan sehat.
Setelah itu, Staf Khusus Kepala BBGN bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan menyampaikan bahwa program MBG tak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga wajib berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu, program makan bergizi gratis (MBG) akan dijadikan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui kebijakan rekrutmen tenaga kerja.
“Program Makan Bergizi Gratis ini harus berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja, terutama tenaga kerja dari Desil-1 dan Desil-2 atau masyarakat miskin dan miskin ekstrem,” ujar Hendra dalam keterangan secara virtual YouTube BGN.
Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, BGN telah menetapkan kebijakan khusus dalam proses rekrutmen tenaga kerja di dapur MBG.
“Oleh karena itu, Badan Gizi Nasional sudah membuat kebijakan bahwa dari total 47 orang yang akan direkrut oleh BGN untuk setiap satuan pelayanan pemenuhan gizi, 30% minimal berasal dari keluarga Desil-1 dan Desil-2,” jelasnya.
“Hal ini kami harapkan akan berkontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama yang berasal dari keluarga Desil-1 dan Desil-2,” tegasnya.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...tu-suplai-mbg/
Kalo ga mau gimana?
Dipaksa sambil didatengin babinsa gitu?
Kayak2 jaman VOC, Tanam Paksa ya..
Imbauan ini merupakan kolaborasi Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Bersama Badan Gizi Nasional (BGN). Selain itu, hal ini menjadi langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui pelibat langsung mereka dalam rantai pasok MBG, termasuk sebagai tenaga kerja di dapur-dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran menjelaskan, MBG bukan hanya pemenuhan gizi, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal. Dengan 3.000 dapur aktif saat ini, suplai dan permintaan masih stabil. Namun, Ketika jumlah dapur meningkat hingga 24 ribu bahkan 30 ribu rantai pasok harus benar-benar kuat.
"Kolaborasi dengan BP Taskin ini penting untuk menjaga kebelanjutan supply and demamnd. Perputaran uang dari satu dapur bisa mencapai Rp1 miliar. Jika ada 80 dapur di satu kabupaten, itu berarti Rp80 miliar beredar per bulan. Dalam setahun bisa sampai Rp800 miliar," kata Suardi saat penandatangan Perjanjian Kerjasama di Kantor BP Taskin, Jakarta, dikutip melalui IG BP_Taskin, Senin (04/08).
Di kesempatan sama, Deputi Zaidirina menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara BGN dan BP Taskin, yang menekankan pemenuhan gizi nasional sekaligus percepatan pengentasan kemiskinan.
"Program MBG sangat strategis, karena selain menciptkan dapur-dapur gizi, juga mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan mempekerjakan warga dari desil 1 dan 2 untuk menjadi bagian dari rantai pasok," ujarnya.
Menurutnya, BP Taskin telah banyak menerima aspirasi dari kepala daerah terutama dari wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3 T), yang berharap kehadiran MBG bisa membantu memerdekakan masyarakat melalui kerja layak dan akses pangan sehat.
Setelah itu, Staf Khusus Kepala BBGN bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan menyampaikan bahwa program MBG tak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga wajib berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu, program makan bergizi gratis (MBG) akan dijadikan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui kebijakan rekrutmen tenaga kerja.
“Program Makan Bergizi Gratis ini harus berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja, terutama tenaga kerja dari Desil-1 dan Desil-2 atau masyarakat miskin dan miskin ekstrem,” ujar Hendra dalam keterangan secara virtual YouTube BGN.
Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, BGN telah menetapkan kebijakan khusus dalam proses rekrutmen tenaga kerja di dapur MBG.
“Oleh karena itu, Badan Gizi Nasional sudah membuat kebijakan bahwa dari total 47 orang yang akan direkrut oleh BGN untuk setiap satuan pelayanan pemenuhan gizi, 30% minimal berasal dari keluarga Desil-1 dan Desil-2,” jelasnya.
“Hal ini kami harapkan akan berkontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama yang berasal dari keluarga Desil-1 dan Desil-2,” tegasnya.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...tu-suplai-mbg/
Kalo ga mau gimana?
Dipaksa sambil didatengin babinsa gitu?
Kayak2 jaman VOC, Tanam Paksa ya..







soelojo4503 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
470
51


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan