Minggu, 3 Agustus 2025 | 19:11 WIB
MH
HH
Penulis: Mita Amalia Hapsari | Editor: HP
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (Beritasatu.com/Mita Amalia Hapsari)
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa proses penulisan ulang sejarah nasional tengah memasuki tahap uji publik di empat universitas di Indonesia.

“Kita sudah menyelenggarakan uji publik atau diskusi publik di empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Negeri Padang, Universitas Lambung Mangkurat di Kalimantan, dan satu lagi di Sulawesi Selatan,” ujar Fadli di Depok, Minggu (3/8/2025).

Menurutnya, uji publik ini bertujuan mengumpulkan masukan dari penulis, editor, dan sejarawan. Masukan tersebut nantinya akan diolah kembali sebelum naskah buku sejarah diterbitkan.

Fadli menjelaskan, proyek penulisan ulang sejarah ini menargetkan 10 jilid buku sejarah nasional yang mencakup fase penting perjalanan bangsa Indonesia.

Setiap jilid tidak hanya menyajikan kronologi peristiwa, tetapi juga analisis kritis dari berbagai perspektif ilmiah, termasuk temuan arkeologis, manuskrip, dan arsip terbaru.

“Masukan-masukan dari uji publik akan di-review oleh para penulis dan sejarawan agar buku sejarah ini benar-benar ilmiah dan inklusif,” jelasnya.

Meski bertujuan memperbaiki narasi lama dan menegaskan sudut pandang Indonesiasentris, rencana ini menuai penolakan dari sejumlah akademisi dan aktivis.

Mereka menilai penulisan ulang sejarah berpotensi:

1.Mengaburkan fakta kelam masa lalu
2.Menciptakan tafsir tunggal sejarah
3.Mengancam kebebasan berpikir dan keberagaman perspektif
Proses uji publik di kampus menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memastikan transparansi dan keterlibatan akademisi sebelum proyek ini disahkan.

https://www.beritasatu.com/nasional/...ik-di-4-kampus
harusnya mengumpulkan masukan untuk penuliss, editor, dan sejarawan.

edirtor Berita Satu nggak ngecek...