- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pejabat Kemenkop Sebut Wali Kota Medan Harus Dikendalikan: Kabag Kucing Aja Kita Buat
TS
kissmybutt007
Pejabat Kemenkop Sebut Wali Kota Medan Harus Dikendalikan: Kabag Kucing Aja Kita Buat
Pejabat Kemenkop Sebut Wali Kota Medan Harus Dikendalikan: Kabag Kucing Aja Kita Buat
Redaksi
Sabtu, 2 Agustus 2025 - 11:08 WIB
VIVA Medan - Suara mirip pejabat Kementerian Koperasi (Kemenkop) yang juga eks pejabat di Pemko Medan berinisial MH beredar dalam rekaman. Dalam rekaman tersebut, diyakini MH bersama sejumlah pejabat Pemko Medan membicarakan cara mendapatkan keuntungan dari APBD.
Dalam pembicaraan tersebut, MH menyebutkan jika harus ada sosok yang mengendalikan Wali Kota Medan, Rico Waas. Sosok ini harus ada dan memiliki peran sentral ini mengatur 'permainan' APBD dari semua dinas yang jumlahnya sangat besar. Tidak diketahui waktu dan dimana lokasi pertemuan tersebut, juga pejabat lain yang hadir. Namun, salah satu suara yang terdengar diyakini adalah Kabag Umum Pemko Medan, berinisial RN.
"Kita ini nggak ada yang kendalikan Pak Wali, harus ada (yang mengendalikan). Pasukan kebas pangsan semua la, wali kota-wakil gak bisa push empat persen aja dari APBD, Rp2,1 T setahun itu bos," ucap MH dengan suara khasnya dalam rekaman suara tersebut.
MH sendiri tercatat pernah menduduki jabatan kadis di lingkungan Pemko Medan. Antara lain Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Pertamanan dan Kebersihan, Kadis Pendapatan dan Kepala BPBD. "Yang bilang 3 persen itu masih orang b*d*h. Dari OPD itu ambil 15 persen," sebut MH menyebutkan keuntungan yang diraih dari tiap OPD.
MH mengatakan, jika posisi setingkat kepala dinas harus pandai bermain anggaran. Bahkan, ia mengaku pejabat yang sarat pengalaman di pemerintahan sudah tahu berapa keuntungan hanya melihat dari DPA saja. "Dari DPA aja dah tahu berapa untung. Kalau mau aman main e-katalog paling aman. Cari pemain besar sekalian jangan tanggung-tanggung. (e-katalog) Namanya dikelola, pemerintah kendalikan," katanya.
Ia juga menyinggung jika wali kota harus menentukan kadis pilihannya pada dinas sentral yakni Kadis Pendapatan, Kadis Perkim, Kadis PU. Sedangkan OPD lain, kata MH hanya sebagai pelengkap. "Harus pandai mendesainnya ini. Kalau nggak pandai mati la awak. (Dinas) PU, Perkim ini operator, (dinas) yang lainnya pernak pernik. Cuma kalau gak pandai menjalankannya b*d*h," ujar MH.
MH menyebut, jika jabatan kepala daerah butuh sosok leadership yang berpengalaman yang dibentuk dan ini berbeda dengan Kepala OKP. Ia mengatakan, jika sistem permainan di pemerintahan sama dengan seluruh daerah. "Kita Kabag kucing aja bisa buat kan. Kabag yang khusus atur kucing. Anggarannya Rp20 juta sebulan, khusus kasih makan kucing," sebut MH.
MH yang dikonfirmasi membenarkan jika rekaman suara tersebut adalah dirinya dan ia tak menyangka jika pembicaraan tersebut direkam dan tak menyangka tersebar. "Ya itu abang ngobrol dengan adik-adik. Nggak tahu direkam," katanya yang dihubungi Jumat malam 1 Agustus 2025.
MH mengaku ini kesilapan dirinya dan meminta maaf atas ucapannya tersebut. Katanya, ini menjadi koreksi dirinya kedepan. "Ya, dari ini jadi pelajaran abang untuk hati-hati. Abang juga mohon maaf atas segala kesilapan. Sebagai manusia inilah kekurangan abang," ucapnya.
Sedangkan Kabag Umum Pemko Medan, RN yang ditelepon dan pengiriman dari aplikasi WhatsApp, Sabtu pagi 2 Agustus 2025 belum ada jawaban.
https://medan.viva.co.id/medan/10190...ta-buat?page=2
gak adil ah, masa cuma anggarkan makan buat kucing, kenapa anjing dan tikus gak ikut dapat anggaran, kan banyak anjing sama tikusnya
Redaksi
Sabtu, 2 Agustus 2025 - 11:08 WIB
VIVA Medan - Suara mirip pejabat Kementerian Koperasi (Kemenkop) yang juga eks pejabat di Pemko Medan berinisial MH beredar dalam rekaman. Dalam rekaman tersebut, diyakini MH bersama sejumlah pejabat Pemko Medan membicarakan cara mendapatkan keuntungan dari APBD.
Dalam pembicaraan tersebut, MH menyebutkan jika harus ada sosok yang mengendalikan Wali Kota Medan, Rico Waas. Sosok ini harus ada dan memiliki peran sentral ini mengatur 'permainan' APBD dari semua dinas yang jumlahnya sangat besar. Tidak diketahui waktu dan dimana lokasi pertemuan tersebut, juga pejabat lain yang hadir. Namun, salah satu suara yang terdengar diyakini adalah Kabag Umum Pemko Medan, berinisial RN.
"Kita ini nggak ada yang kendalikan Pak Wali, harus ada (yang mengendalikan). Pasukan kebas pangsan semua la, wali kota-wakil gak bisa push empat persen aja dari APBD, Rp2,1 T setahun itu bos," ucap MH dengan suara khasnya dalam rekaman suara tersebut.
MH sendiri tercatat pernah menduduki jabatan kadis di lingkungan Pemko Medan. Antara lain Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Pertamanan dan Kebersihan, Kadis Pendapatan dan Kepala BPBD. "Yang bilang 3 persen itu masih orang b*d*h. Dari OPD itu ambil 15 persen," sebut MH menyebutkan keuntungan yang diraih dari tiap OPD.
MH mengatakan, jika posisi setingkat kepala dinas harus pandai bermain anggaran. Bahkan, ia mengaku pejabat yang sarat pengalaman di pemerintahan sudah tahu berapa keuntungan hanya melihat dari DPA saja. "Dari DPA aja dah tahu berapa untung. Kalau mau aman main e-katalog paling aman. Cari pemain besar sekalian jangan tanggung-tanggung. (e-katalog) Namanya dikelola, pemerintah kendalikan," katanya.
Ia juga menyinggung jika wali kota harus menentukan kadis pilihannya pada dinas sentral yakni Kadis Pendapatan, Kadis Perkim, Kadis PU. Sedangkan OPD lain, kata MH hanya sebagai pelengkap. "Harus pandai mendesainnya ini. Kalau nggak pandai mati la awak. (Dinas) PU, Perkim ini operator, (dinas) yang lainnya pernak pernik. Cuma kalau gak pandai menjalankannya b*d*h," ujar MH.
MH menyebut, jika jabatan kepala daerah butuh sosok leadership yang berpengalaman yang dibentuk dan ini berbeda dengan Kepala OKP. Ia mengatakan, jika sistem permainan di pemerintahan sama dengan seluruh daerah. "Kita Kabag kucing aja bisa buat kan. Kabag yang khusus atur kucing. Anggarannya Rp20 juta sebulan, khusus kasih makan kucing," sebut MH.
MH yang dikonfirmasi membenarkan jika rekaman suara tersebut adalah dirinya dan ia tak menyangka jika pembicaraan tersebut direkam dan tak menyangka tersebar. "Ya itu abang ngobrol dengan adik-adik. Nggak tahu direkam," katanya yang dihubungi Jumat malam 1 Agustus 2025.
MH mengaku ini kesilapan dirinya dan meminta maaf atas ucapannya tersebut. Katanya, ini menjadi koreksi dirinya kedepan. "Ya, dari ini jadi pelajaran abang untuk hati-hati. Abang juga mohon maaf atas segala kesilapan. Sebagai manusia inilah kekurangan abang," ucapnya.
Sedangkan Kabag Umum Pemko Medan, RN yang ditelepon dan pengiriman dari aplikasi WhatsApp, Sabtu pagi 2 Agustus 2025 belum ada jawaban.
https://medan.viva.co.id/medan/10190...ta-buat?page=2
gak adil ah, masa cuma anggarkan makan buat kucing, kenapa anjing dan tikus gak ikut dapat anggaran, kan banyak anjing sama tikusnya

0
322
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan