- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal bunuh diri dengan mati lemas


TS
mabdulkarim
Diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal bunuh diri dengan mati lemas
Terkuak, diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal bunuh diri dengan mati lemas, ini penjelasan polisi

Jejak digital dari perangkat seluler menunjukkan almarhum telah berpikir untuk mengakhiri hidupnya sejak tahun 2013.
Terkuak, diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal bunuh diri dengan mati lemas, ini penjelasan polisi
Diplomat Arya Daru Pangayunan yang meninggal bunuh diri
JAKARTA: Tabir misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), akhirnya terungkap.
Kepolisian memastikan bahwa Arya Daru meninggal dunia bukan akibat tindak pidana, melainkan bunuh diri.
Almarhum mati lemas akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran pernapasan atas.
"Hasil pemeriksaan disimpulkan indikator kematian dari ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7).
"Penyebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernafasan atas yang menyebabkan mati lemas. Kami simpulkan tidak ditemukan adanya peristiwa pidana," tambahnya.
Pernyataan ini sekaligus mengakhiri tiga minggu misteri kematian almarhum usai penemuan jenazahnya dalam kondisi mengenaskan terlilit lakban kuning di bagian kepala di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Selama proses penyelidikan, polisi telah memeriksa sedikitnya 24 saksi mulai dari istri almarhum, penghuni dan penjaga indekos, rekan kerja Arya di Kemlu, hingga sopir taksi, dan dokter rawat jalan.
TEMUAN-TEMUAN KRUSIAL POLISI
Tim Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri mengumumkan hanya terdapat sidik jari Arya Daru pada lakban yang menempel di kepalanya. Pemeriksaan 12 karakteristik sidik jari menunjukkan kecocokan penuh dengan milik korban.
"Di lakban yang diperoleh yaitu sidik jari Saudara ADP (Arya Daru)," kata ahli sidik jari Pusident Bareskrim Polri, Aipda Sigit Kusdiyanto.
Puslabfor Polri juga memeriksa kondisi kamar almarhum serta area sekitarnya.
Dari 13 barang bukti—termasuk sisa lakban, furnitur kamar, dan cairan tubuh—tidak ditemukan jejak biologis orang lain, bercak darah, sperma, ataupun zat kimia mencurigakan di dalam dan di luar kamar.
Pada sisa lakban yang digunakan pria yang akrab dipanggil Daru itu, ditemukan DNA almarhum pada bonggol atau gulungan lakban.
"Hanya ada satu yang sangat menarik yaitu pada sisa lakban di bonggol atau gulungan itu terdapat DNA dari pada saudara almarhum ADP," sebut peneliti Puslabfor Polri.
Tim ahli juga menerima delapan jenis sampel biologis milik Daru, yaitu otak, empedu, limpa, hati, ginjal, lambung, darah, dan urin.
Autopsi menemukan tidak ada kandungan racun, seperti sianida, pestisida, alkohol, atau narkoba dalam tubuh Daru. Yang terdeteksi hanyalah paracetamol dan chlorpheniramine, obat yang biasa digunakan untuk meredakan flu dan alergi.

Diplomat Arya Daru Pangayunan (LinkedIn)
PERNAH ADA KEINGINAN BUNUH DIRI
Polisi juga mengungkap jejak digital yang memperkuat kesimpulan bunuh diri.
Melalui analisis perangkat seluler almarhum dari 2019 hingga 2022, ditemukan bahwa ia pernah mengirim email ke badan amal yang menangani orang-orang dengan tekanan emosional dan keinginan bunuh diri.
"Terhadap barang lainnya yang digunakan almarhum adalah perangkat seluler HP. Dari perangkat tersebut ditemukan adanya pengiriman email oleh pengguna digital evidence dengan alamat daru_c@yahoo.com ke badan amal yang memberikan dukungan emosional kepada orang-orang yang ingin bunuh diri," kata Ditsiber Polda Metro Jaya, Saji Purwanto.
Isi pesan tersebut menunjukkan bahwa Arya sudah sejak tahun 2013 memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Bahkan, ia kembali menyampaikan keinginan yang sama pada Oktober 2021, berdasarkan data digital dan riwayat pencarian layanan kesehatan mental daring.
Menurut psikolog Nathanael E. J. Sumampouw dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Arya menunjukkan tanda-tanda burnout karena beban tugas yang berat.
Sebagai diplomat perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, Arya kerap menangani kasus-kasus dan krisis kompleks yang menuntut empati tinggi dan ketahanan emosional jangka panjang.
Tugas ini, lanjut Nathanael, menuntut daya tahan psikologis ekstrem, yang jika tidak ditangani bisa menyebabkan kelelahan psikologis dan emosional.
“Ada tekanan psikologis yang terakumulasi yang memengaruhi proses pengambilan keputusan Arya terkait cara mengakhiri hidupnya,” jelas Nathanael.
Nathanael menyebut Arya Daru mengalami tekanan emosional yang ia tutup rapat dan tidak ditunjukkan secara terbuka. Meskipun berfungsi tinggi secara profesional, ia kesulitan mengakses dukungan mental yang efektif, sehingga tekanan itu terus menumpuk dan berkembang menjadi kondisi psikologis negatif.
https://www.cna.id/indonesia/terkuak...n-polisi-35966
Keluarga Meyakini Diplomat Kemlu Arya Daru Tidak Bunuh Diri

Kiki Luqman
Selasa, 29 Juli 2025 - 19:47 WIB
Jumali
Keluarga Meyakini Diplomat Kemlu Arya Daru Tidak Bunuh Diri
Kakak Ipar Arya Daru saat ditemui awak media di rumahnya wilayah Bantul - Harian Jogja/Kiki Luqman
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Hasil penyelidikan lebih lanjut soal meninggalnya Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan telah dirilis oleh Polda Metro Jaya pada hari ini.
Hasil digital forensik dari alat komunikasi yang di pakai oleh Arya Daru menunjukkan yang bersangkutan pernah mengirim Email soal keinginannya bunuh diri pada tahun 2013.
Menanggapi hal itu Kakak Ipar Arya Daru Pangayunan, Meta Bagus, meyakini bahwa adiknya itu tidak bunuh diri.
"Kami meyakini bahwa almarhum tidak bunuh diri. Pengamatan kami terhadap yang bersangkutan selama bertahun-tahun, kami meyakini almarhum tidak seperti itu," ucap Bagus saat ditemui awak media, Selasa (29/7/2025) malam.
"Kami sangat menghargai sekali dukungan media dan seluruh masyarakat Indonesia mengenai kasus ini. Kami percaya bahwa keadilan adalah milik kita bersama," lanjutnya.
Bagus berharap pihak kepolisian terus melanjutkan proses penyelidikan hingga tuntas.
"Direskimum juga sudah menyampaikan kalau ini belum tuntas, artinya masih ada hal-hal yang perlu didalami lebih lanjut, kita tunggu bersama," terang Bagus singkat.
Dalam rilisnya hari ini, Polda Metro Jaya memastikan tidak ada peristiwa tindak pidana di kasus tewasnya Arya Daru atau meninggal tanpa keterlibatan orang lain.
Sebelumnya diketahui, Arya Daru adalah diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di wilayah Jakarta Pusat, dengan wajah dan kepala terlilit lakban warna kuning, pada Selasa (8/7) lalu.
https://jogjapolitan.harianjogja.com...dak-bunuh-diri
Polisi Ungkap Dugaan Tujuan Arya Daru di Lantai 12 Gedung Kemenlu RI

Tayang: Selasa, 29 Juli 2025 19:48 WIB
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Desy Selviany
zoom-inlihat fotoPolisi Ungkap Dugaan Tujuan Arya Daru di Lantai 12 Gedung Kemenlu RI
Kolase foto/istimewa
RAHASIA ARYA DARU - Polisi temukan rahasia dari diplomat muda Arya Daru dari laptp yang ditemukan di tas ransel di gedung Kemenlu
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Polisi mengungkapkan dugaan tujuan diplomat muda RI Arya Daru Pangayunan ke Gedung Kementerian Luar Negeri RI sebelum ditemukan tewas di kamar kosnya.
Diketahui Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar kosnya pada Selasa (8/7/2025) pagi.
Arya Daru Pangayunan tewas dengan tidak wajar yakni wajah dan kepala yang penuh tertutup lakban.
Namun dari hasil penyelidikan polisi, Arya Daru Pangayunan sempat ke dua tempat lain sebelum ditemukan tewas di kamar kosnya.
Arya Daru Pangayunan ternyata sempat ke Mall Grand Indonesia pada Senin (7/7/2025) malam bersama dua temannya.
Setelah dari mall, Arya Daru Pangayunan terpantau CCTV mengunjungi Gedung Kementerian Luar Negeri RI dan naik ke lantai 12 yang merupakan rooftop.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra pun menjelaskan dugaan Arya Daru Pangayunan ke lantai 12.
Satya tidak menegaskan apakah Arya Daru menyambangi Gedung Kementerian Luar Negeri untuk mengakhiri hidupnya.
Namun kata Satya, dari CCTV yang didapat, Arya Daru Pangayunan sempat mendekat ke arah pagar rooftop.
Di mana pagar rooftop sebenarnya cukup tinggi yakni memiliki ketinggian 1,5 meter.
Dari CCTV terpantau jelas bahwa Arya Daru Pangayunan sempat menaikan tubuhnya ke pagar rooftop tersebut hingga sebatas ketiak.
Kemudian percobaan kedua Arya Daru juga menaikan tubuhnya ke pagar rooftop hingga sebatas pusar.
Namun kata Polisi, di bawah rooftop tersebut memang ada kanopi di lantai 11 yang membatasi lantai dasar apabila seseorang terjatuh dari bangunan tersebut.
Hingga saat ini, Polisi pun belum mau menyimpulkan Arya Daru Pangayunan tewas karena bunuh diri.
Dia menyebut bahwa dari hasil temuan Polisi saat ini, dipastikan tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian Arya Daru.
“Kita menyimpulkan kasus ini adalah tidak ditemukan peristiwa pidana. Tidak boleh simpulkan yang lain, kalau kita simpulkan yang lain salah, karena bukan wewenang kita,” jelasnya.
Arya Daru Pangayunan juga diduga mengalami depresi.
Arya Daru Pangayunan diduga mengalami depresi lantaran hidup yang terlalu positif dan tekanan kerja yang membutuhkan tingkat empati yang tinggi.
Hal itu diungkapkan Ketua Apsifor, Nathanael EJ Sumampaw dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/7/2025).
Nathanael mengatakan pihaknya sudah memeriksa rekan kerja, teman, sekaligus keluarga korban.
Hasilnya pihak Apsifor bisa menyimpulkan kepribadian Arya Daru Pangayunan.
Dari keterangan keluarga dan teman, Arya Daru dikenal sebagai sosok pribadi yang sangat positif, bertanggung jawab juga suportif, dan pekerja keras serta peduli terhadap lingkungan.
Hal itu ternyata membuat Arya Daru kesulitan untuk mengekspresikan emosi negatif di dalam dirinya dan lebih memilih memendam emosi negatif tersebut terutama di tengah tekanan yang tinggi.
“Sebagai sosok yang sangat positif di lingkungan, almarhum sangat sulit ekspresikan emosi negatif yang kuat terutama dalam situasi tekanan yang tinggi,” jelasnya
Ternyata kata Nathanael, hal itu membuat Arya Daru Pangayunan depresi hingga sempat berusaha mengakses layanan kesehatan mental.
Dari data yang dihimpun Arya Daru mencoba mengakses layanan kesehatan mental dari tahun 2013 kemudian berlanjut di tahun 2021.
Selain itu pekerjaan Arya Daru yang harus mengedepankan tingkat empati yang tinggi juga menjadi pemicu memperberat depresi yang dialami korban.
Di mana Arya Daru harus melihat peristiwa-peristiwa memilukan yang dialami Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri hingga melibatkan emosional kejiwaannya sendiri.
“Peran tersebut menuntut empati yang tinggi dan sensifitas sosial sehingga menimbulkan burn out, kelelahan kepedulian, terus menerus terpapar pengalaman penderitaan, dinamika psikologis itulah yang kami temukan di akhir kehidupannya,” tuturnya.
Dari kompleksitas emosional masalah WNI itu membuat Arya Daru lebih memilih menutupi energi negatif tersebut dibanding mengelola energi itu.
Hingga pada akhirnya, di titik terakhir Arya Daru memilih mengambil keputusan terakhir untuk mengakhiri hidupnya.
Meski alasan Arya Daru mengakhiri hidup terlihat tidak umum, Nathanael mengingatkan bahwa kondisi psikologis seseorang memang tidak bisa disederhanakan.
https://wartakota.tribunnews.com/202...u-ri?page=all.
warganet banyak mengecam tidak ada dugaan pidana, tapi dari banyak bukti arahnya memang ke sana.

Jejak digital dari perangkat seluler menunjukkan almarhum telah berpikir untuk mengakhiri hidupnya sejak tahun 2013.
Terkuak, diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal bunuh diri dengan mati lemas, ini penjelasan polisi
Diplomat Arya Daru Pangayunan yang meninggal bunuh diri
JAKARTA: Tabir misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), akhirnya terungkap.
Kepolisian memastikan bahwa Arya Daru meninggal dunia bukan akibat tindak pidana, melainkan bunuh diri.
Almarhum mati lemas akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran pernapasan atas.
"Hasil pemeriksaan disimpulkan indikator kematian dari ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7).
"Penyebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernafasan atas yang menyebabkan mati lemas. Kami simpulkan tidak ditemukan adanya peristiwa pidana," tambahnya.
Pernyataan ini sekaligus mengakhiri tiga minggu misteri kematian almarhum usai penemuan jenazahnya dalam kondisi mengenaskan terlilit lakban kuning di bagian kepala di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Selama proses penyelidikan, polisi telah memeriksa sedikitnya 24 saksi mulai dari istri almarhum, penghuni dan penjaga indekos, rekan kerja Arya di Kemlu, hingga sopir taksi, dan dokter rawat jalan.
TEMUAN-TEMUAN KRUSIAL POLISI
Tim Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri mengumumkan hanya terdapat sidik jari Arya Daru pada lakban yang menempel di kepalanya. Pemeriksaan 12 karakteristik sidik jari menunjukkan kecocokan penuh dengan milik korban.
"Di lakban yang diperoleh yaitu sidik jari Saudara ADP (Arya Daru)," kata ahli sidik jari Pusident Bareskrim Polri, Aipda Sigit Kusdiyanto.
Puslabfor Polri juga memeriksa kondisi kamar almarhum serta area sekitarnya.
Dari 13 barang bukti—termasuk sisa lakban, furnitur kamar, dan cairan tubuh—tidak ditemukan jejak biologis orang lain, bercak darah, sperma, ataupun zat kimia mencurigakan di dalam dan di luar kamar.
Pada sisa lakban yang digunakan pria yang akrab dipanggil Daru itu, ditemukan DNA almarhum pada bonggol atau gulungan lakban.
"Hanya ada satu yang sangat menarik yaitu pada sisa lakban di bonggol atau gulungan itu terdapat DNA dari pada saudara almarhum ADP," sebut peneliti Puslabfor Polri.
Tim ahli juga menerima delapan jenis sampel biologis milik Daru, yaitu otak, empedu, limpa, hati, ginjal, lambung, darah, dan urin.
Autopsi menemukan tidak ada kandungan racun, seperti sianida, pestisida, alkohol, atau narkoba dalam tubuh Daru. Yang terdeteksi hanyalah paracetamol dan chlorpheniramine, obat yang biasa digunakan untuk meredakan flu dan alergi.

Diplomat Arya Daru Pangayunan (LinkedIn)
PERNAH ADA KEINGINAN BUNUH DIRI
Polisi juga mengungkap jejak digital yang memperkuat kesimpulan bunuh diri.
Melalui analisis perangkat seluler almarhum dari 2019 hingga 2022, ditemukan bahwa ia pernah mengirim email ke badan amal yang menangani orang-orang dengan tekanan emosional dan keinginan bunuh diri.
"Terhadap barang lainnya yang digunakan almarhum adalah perangkat seluler HP. Dari perangkat tersebut ditemukan adanya pengiriman email oleh pengguna digital evidence dengan alamat daru_c@yahoo.com ke badan amal yang memberikan dukungan emosional kepada orang-orang yang ingin bunuh diri," kata Ditsiber Polda Metro Jaya, Saji Purwanto.
Isi pesan tersebut menunjukkan bahwa Arya sudah sejak tahun 2013 memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Bahkan, ia kembali menyampaikan keinginan yang sama pada Oktober 2021, berdasarkan data digital dan riwayat pencarian layanan kesehatan mental daring.
Menurut psikolog Nathanael E. J. Sumampouw dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Arya menunjukkan tanda-tanda burnout karena beban tugas yang berat.
Sebagai diplomat perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, Arya kerap menangani kasus-kasus dan krisis kompleks yang menuntut empati tinggi dan ketahanan emosional jangka panjang.
Tugas ini, lanjut Nathanael, menuntut daya tahan psikologis ekstrem, yang jika tidak ditangani bisa menyebabkan kelelahan psikologis dan emosional.
“Ada tekanan psikologis yang terakumulasi yang memengaruhi proses pengambilan keputusan Arya terkait cara mengakhiri hidupnya,” jelas Nathanael.
Nathanael menyebut Arya Daru mengalami tekanan emosional yang ia tutup rapat dan tidak ditunjukkan secara terbuka. Meskipun berfungsi tinggi secara profesional, ia kesulitan mengakses dukungan mental yang efektif, sehingga tekanan itu terus menumpuk dan berkembang menjadi kondisi psikologis negatif.
https://www.cna.id/indonesia/terkuak...n-polisi-35966
Keluarga Meyakini Diplomat Kemlu Arya Daru Tidak Bunuh Diri

Kiki Luqman
Selasa, 29 Juli 2025 - 19:47 WIB
Jumali
Keluarga Meyakini Diplomat Kemlu Arya Daru Tidak Bunuh Diri
Kakak Ipar Arya Daru saat ditemui awak media di rumahnya wilayah Bantul - Harian Jogja/Kiki Luqman
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Hasil penyelidikan lebih lanjut soal meninggalnya Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan telah dirilis oleh Polda Metro Jaya pada hari ini.
Hasil digital forensik dari alat komunikasi yang di pakai oleh Arya Daru menunjukkan yang bersangkutan pernah mengirim Email soal keinginannya bunuh diri pada tahun 2013.
Menanggapi hal itu Kakak Ipar Arya Daru Pangayunan, Meta Bagus, meyakini bahwa adiknya itu tidak bunuh diri.
"Kami meyakini bahwa almarhum tidak bunuh diri. Pengamatan kami terhadap yang bersangkutan selama bertahun-tahun, kami meyakini almarhum tidak seperti itu," ucap Bagus saat ditemui awak media, Selasa (29/7/2025) malam.
"Kami sangat menghargai sekali dukungan media dan seluruh masyarakat Indonesia mengenai kasus ini. Kami percaya bahwa keadilan adalah milik kita bersama," lanjutnya.
Bagus berharap pihak kepolisian terus melanjutkan proses penyelidikan hingga tuntas.
"Direskimum juga sudah menyampaikan kalau ini belum tuntas, artinya masih ada hal-hal yang perlu didalami lebih lanjut, kita tunggu bersama," terang Bagus singkat.
Dalam rilisnya hari ini, Polda Metro Jaya memastikan tidak ada peristiwa tindak pidana di kasus tewasnya Arya Daru atau meninggal tanpa keterlibatan orang lain.
Sebelumnya diketahui, Arya Daru adalah diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di wilayah Jakarta Pusat, dengan wajah dan kepala terlilit lakban warna kuning, pada Selasa (8/7) lalu.
https://jogjapolitan.harianjogja.com...dak-bunuh-diri
Polisi Ungkap Dugaan Tujuan Arya Daru di Lantai 12 Gedung Kemenlu RI

Tayang: Selasa, 29 Juli 2025 19:48 WIB
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Desy Selviany
zoom-inlihat fotoPolisi Ungkap Dugaan Tujuan Arya Daru di Lantai 12 Gedung Kemenlu RI
Kolase foto/istimewa
RAHASIA ARYA DARU - Polisi temukan rahasia dari diplomat muda Arya Daru dari laptp yang ditemukan di tas ransel di gedung Kemenlu
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Polisi mengungkapkan dugaan tujuan diplomat muda RI Arya Daru Pangayunan ke Gedung Kementerian Luar Negeri RI sebelum ditemukan tewas di kamar kosnya.
Diketahui Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar kosnya pada Selasa (8/7/2025) pagi.
Arya Daru Pangayunan tewas dengan tidak wajar yakni wajah dan kepala yang penuh tertutup lakban.
Namun dari hasil penyelidikan polisi, Arya Daru Pangayunan sempat ke dua tempat lain sebelum ditemukan tewas di kamar kosnya.
Arya Daru Pangayunan ternyata sempat ke Mall Grand Indonesia pada Senin (7/7/2025) malam bersama dua temannya.
Setelah dari mall, Arya Daru Pangayunan terpantau CCTV mengunjungi Gedung Kementerian Luar Negeri RI dan naik ke lantai 12 yang merupakan rooftop.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra pun menjelaskan dugaan Arya Daru Pangayunan ke lantai 12.
Satya tidak menegaskan apakah Arya Daru menyambangi Gedung Kementerian Luar Negeri untuk mengakhiri hidupnya.
Namun kata Satya, dari CCTV yang didapat, Arya Daru Pangayunan sempat mendekat ke arah pagar rooftop.
Di mana pagar rooftop sebenarnya cukup tinggi yakni memiliki ketinggian 1,5 meter.
Dari CCTV terpantau jelas bahwa Arya Daru Pangayunan sempat menaikan tubuhnya ke pagar rooftop tersebut hingga sebatas ketiak.
Kemudian percobaan kedua Arya Daru juga menaikan tubuhnya ke pagar rooftop hingga sebatas pusar.
Namun kata Polisi, di bawah rooftop tersebut memang ada kanopi di lantai 11 yang membatasi lantai dasar apabila seseorang terjatuh dari bangunan tersebut.
Hingga saat ini, Polisi pun belum mau menyimpulkan Arya Daru Pangayunan tewas karena bunuh diri.
Dia menyebut bahwa dari hasil temuan Polisi saat ini, dipastikan tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian Arya Daru.
“Kita menyimpulkan kasus ini adalah tidak ditemukan peristiwa pidana. Tidak boleh simpulkan yang lain, kalau kita simpulkan yang lain salah, karena bukan wewenang kita,” jelasnya.
Arya Daru Pangayunan juga diduga mengalami depresi.
Arya Daru Pangayunan diduga mengalami depresi lantaran hidup yang terlalu positif dan tekanan kerja yang membutuhkan tingkat empati yang tinggi.
Hal itu diungkapkan Ketua Apsifor, Nathanael EJ Sumampaw dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/7/2025).
Nathanael mengatakan pihaknya sudah memeriksa rekan kerja, teman, sekaligus keluarga korban.
Hasilnya pihak Apsifor bisa menyimpulkan kepribadian Arya Daru Pangayunan.
Dari keterangan keluarga dan teman, Arya Daru dikenal sebagai sosok pribadi yang sangat positif, bertanggung jawab juga suportif, dan pekerja keras serta peduli terhadap lingkungan.
Hal itu ternyata membuat Arya Daru kesulitan untuk mengekspresikan emosi negatif di dalam dirinya dan lebih memilih memendam emosi negatif tersebut terutama di tengah tekanan yang tinggi.
“Sebagai sosok yang sangat positif di lingkungan, almarhum sangat sulit ekspresikan emosi negatif yang kuat terutama dalam situasi tekanan yang tinggi,” jelasnya
Ternyata kata Nathanael, hal itu membuat Arya Daru Pangayunan depresi hingga sempat berusaha mengakses layanan kesehatan mental.
Dari data yang dihimpun Arya Daru mencoba mengakses layanan kesehatan mental dari tahun 2013 kemudian berlanjut di tahun 2021.
Selain itu pekerjaan Arya Daru yang harus mengedepankan tingkat empati yang tinggi juga menjadi pemicu memperberat depresi yang dialami korban.
Di mana Arya Daru harus melihat peristiwa-peristiwa memilukan yang dialami Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri hingga melibatkan emosional kejiwaannya sendiri.
“Peran tersebut menuntut empati yang tinggi dan sensifitas sosial sehingga menimbulkan burn out, kelelahan kepedulian, terus menerus terpapar pengalaman penderitaan, dinamika psikologis itulah yang kami temukan di akhir kehidupannya,” tuturnya.
Dari kompleksitas emosional masalah WNI itu membuat Arya Daru lebih memilih menutupi energi negatif tersebut dibanding mengelola energi itu.
Hingga pada akhirnya, di titik terakhir Arya Daru memilih mengambil keputusan terakhir untuk mengakhiri hidupnya.
Meski alasan Arya Daru mengakhiri hidup terlihat tidak umum, Nathanael mengingatkan bahwa kondisi psikologis seseorang memang tidak bisa disederhanakan.
https://wartakota.tribunnews.com/202...u-ri?page=all.
warganet banyak mengecam tidak ada dugaan pidana, tapi dari banyak bukti arahnya memang ke sana.






itkgid dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
83


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan