- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bikin Gaduh, Jokowi Harus Blak-blakan Ungkap Tokoh Besar di Balik Kasus Ijazah Palsu


TS
wolbachia
Bikin Gaduh, Jokowi Harus Blak-blakan Ungkap Tokoh Besar di Balik Kasus Ijazah Palsu
Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) harus blak-blakan mengenai sosok tokoh besar di balik isu ijazah palsu dan Pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka daripada membuat kegaduhan.
"Saya kira Jokowi perlu blak-blakan soal ini. Jangan melempar pernyataan yang membuat gaduh," ucap Iwan dalam keterangan yang diterima inilah.com, dikutip di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).
Ia menyebut, apabila Jokowi terus-menerus mengungkapkan hal ini di ruang publik, maka yang muncul justru berbagai spekulasi dan multitafsir, yang akhirnya akan menjadi perdebatan dan menimbulkan dinamika yang tidak produktif.
"Apalagi kalau misalnya dijadikan komoditas politik oleh Jokowi. Kalau menurut bacaan saya, pernyataan Jokowi ini ditujukan kepada orang atau tokoh yang diduga Jokowi, ada di balik Roy Suryo dan lain-lain sebagai aktor intelektual yang merupakan lawan politik Jokowi dan keluarga," tuturnya.
Iwan menyatakan, tentu publik dapat mengidentifikasi lawan politik Jokowi saat saat ini adalah partai berlambang banteng alias PDIP.
"Mungkin itu juga mengapa PSI diganti logonya sebagai gambar gajah. Namun sekali lagi, ini merupakan hasil bacaan saya yang masih bersifat dugaan terkait siapa yang dimaksud Jokowi, orang besar dibalik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pelaporan dirinya dan Rektor UGM Prof. Ova Emilia ke Polda DIY terkait dugaan pemalsuan skripsi.
Laporan itu diajukan oleh ahli forensik digital Rismon Sianipar bersama sejumlah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (22/7/2025).
Jokowi mengatakan dirinya mencium adanya skenario politik di balik laporan tersebut.
“Saya punya perasaan kuat, ini bukan sekadar laporan biasa. Ada agenda politik besar di balik isu ijazah palsu maupun wacana pemakzulan Gibran,” ujar Jokowi di kediamannya di Solo seperti dikutip inilahjateng, Jumat (25/7/2025).
Dia juga menyebut ada pihak berkekuatan besar yang mendukung langkah-langkah tersebut.
“Ada orang besar yang membackup, tapi saya tidak perlu sebutkan siapa,” kata Presiden ke-7 RI ini.
Menurutnya, proses hukum harus tetap dihormati meski arah isu berkembang ke mana-mana.
“Yang satu belum selesai sudah ke kanan, yang lain belum rampung sudah ke kiri. Tapi ya kita hormati prosesnya,” ujar Jokowi.
https://www.inilah.com/bikin-gaduh-j...s-ijazah-palsu
Apa bedanya dgn nasbung kalo begitu jok?
"Saya kira Jokowi perlu blak-blakan soal ini. Jangan melempar pernyataan yang membuat gaduh," ucap Iwan dalam keterangan yang diterima inilah.com, dikutip di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).
Ia menyebut, apabila Jokowi terus-menerus mengungkapkan hal ini di ruang publik, maka yang muncul justru berbagai spekulasi dan multitafsir, yang akhirnya akan menjadi perdebatan dan menimbulkan dinamika yang tidak produktif.
"Apalagi kalau misalnya dijadikan komoditas politik oleh Jokowi. Kalau menurut bacaan saya, pernyataan Jokowi ini ditujukan kepada orang atau tokoh yang diduga Jokowi, ada di balik Roy Suryo dan lain-lain sebagai aktor intelektual yang merupakan lawan politik Jokowi dan keluarga," tuturnya.
Iwan menyatakan, tentu publik dapat mengidentifikasi lawan politik Jokowi saat saat ini adalah partai berlambang banteng alias PDIP.
"Mungkin itu juga mengapa PSI diganti logonya sebagai gambar gajah. Namun sekali lagi, ini merupakan hasil bacaan saya yang masih bersifat dugaan terkait siapa yang dimaksud Jokowi, orang besar dibalik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pelaporan dirinya dan Rektor UGM Prof. Ova Emilia ke Polda DIY terkait dugaan pemalsuan skripsi.
Laporan itu diajukan oleh ahli forensik digital Rismon Sianipar bersama sejumlah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (22/7/2025).
Jokowi mengatakan dirinya mencium adanya skenario politik di balik laporan tersebut.
“Saya punya perasaan kuat, ini bukan sekadar laporan biasa. Ada agenda politik besar di balik isu ijazah palsu maupun wacana pemakzulan Gibran,” ujar Jokowi di kediamannya di Solo seperti dikutip inilahjateng, Jumat (25/7/2025).
Dia juga menyebut ada pihak berkekuatan besar yang mendukung langkah-langkah tersebut.
“Ada orang besar yang membackup, tapi saya tidak perlu sebutkan siapa,” kata Presiden ke-7 RI ini.
Menurutnya, proses hukum harus tetap dihormati meski arah isu berkembang ke mana-mana.
“Yang satu belum selesai sudah ke kanan, yang lain belum rampung sudah ke kiri. Tapi ya kita hormati prosesnya,” ujar Jokowi.
https://www.inilah.com/bikin-gaduh-j...s-ijazah-palsu
Apa bedanya dgn nasbung kalo begitu jok?
0
467
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan