- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DPR Yakin TNI Rambah ke Bisnis Obat Bukan Perkuat Dwifungsi


TS
beacuka1
DPR Yakin TNI Rambah ke Bisnis Obat Bukan Perkuat Dwifungsi

tirto.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, meyakini TNI yang akan merambah bisnis farmasi dengan memproduksi obat-obatan secara massal dengan menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bukan untuk memperkuat dwifungsi TNI. Menurut Dave, TNI memiliki operasi militer selain perang
“Saya rasa tidak (Dwifungsi TNI). Karena TNI memiliki operasi militer perang dan operasi militer selain perang (OMSP). Ini bisa masuk ke kategori tersebut (bisnis obat),” kata Dave, saat ditemui sebelum Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang di Gedung DPR RI, Kamis (24/7/2025).
Dave juga mengatakan TNI memiliki sejumlah rumah sakit yang berkapasitas besar, sehingga membutuhkan obat dalam jumlah besar pula. Menurut Dave, selama TNI memproduksi obat dalam koridor undang-undang tak menjadi soal.
“TNI memiliki kapasitas pabrik-pabrik yang besar dan memiliki rumah sakit yang cukup banyak tersebar di seantero nusantara yang memang membutuhkan obat untuk melayani masyarakat. Jadi, kesepakatan itu selama dijalankan sesuai dengan aturan undang-undang dan standar akan kesehatan Indonesia, ya itu sangat baik untuk dilaksanakan,” tukas Dave.
Diketahui, TNI akan merambah bisnis farmasi dengan memproduksi obat-obatan secara massal. Ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, dengan BPOM, Selasa (22/7/2025).
Melalui kesepakatan tersebut, TNI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bekerja sama untuk memproduksi obat-obatan bagi keperluan umum dengan memanfaatkan laboratorium yang dioperasikan oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Dia menjelaskan, produksi massal akan dimulai pada bulan Oktober dan obat-obatan akan didistribusikan ke desa-desa di seluruh Indonesia dengan harga 50 persen di bawah harga eceran. Distribusi obat-obatan produksi TNI ini akan disebar melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah-Putih yang baru diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli lalu.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa keterlibatan militer di bisnis obat ini diharapkan dapat membendung peredaran obat-obatan terlarang dan memerangi "mafia" di industri medis.
https://tirto.id/dpr-yakin-tni-ramba...dwifungsi-heNh
Sip

0
172
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan