- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bullying Massal di SMPN 3 Doko Blitar, Berikut Kronologinya
TS
ranggadias12
Bullying Massal di SMPN 3 Doko Blitar, Berikut Kronologinya

Kasus perundungan massal kembali mencoreng dunia pendidikan di Indonesia. Kali ini terjadi di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar, di mana seorang siswa kelas 7 menjadi korban bullying oleh puluhan teman sekolahnya. Ironisnya, aksi tidak terpuji tersebut terekam dalam video dan kini tersebar luas di media sosial.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengetahui insiden tersebut dan telah menerima laporan dari pihak sekolah. Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat, 18 Juli 2025, saat siswa sedang melaksanakan kerja bakti di lingkungan sekolah.
“Kronologis kejadian, pada hari Jumat sore saya dilapori waka kesiswaan, bahwa pada saat siswa melaksanakan kerja bakti di lingkungan sekolah, pada saat istirahat terjadi saling olok-olokan, terjadilah keributan,” jelas Adi Andaka kepada awak media, Minggu (20/7/2025).
Awalnya, korban terlibat saling ejek dengan beberapa temannya. Namun, situasi yang semula dianggap biasa itu berubah menjadi aksi kekerasan massal, di mana puluhan siswa ikut terlibat dalam perundungan tersebut.
Pihak sekolah yang mengetahui kejadian ini langsung mengambil tindakan. Mereka mengundang seluruh pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan, termasuk orang tua siswa, aparat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
“Langsung saya minta hari Sabtu untuk mendatangkan semuanya yang terlibat dan dihadiri juga dari pak Babinsa, pak Bhabinkamtibmas, pak Sekdes. Diputuskan dilanjut di rumah anak kelas 7, dihadiri pak Kamituwo dan muncul kesepakatan diselesaikan secara kekeluargaan dengan beberapa permintaan dari orang tua korban,” terang Adi.
Kesepakatan tersebut melibatkan pembinaan terhadap siswa pelaku yang akan dilakukan oleh aparat keamanan setempat. Selain itu, seluruh pihak yang terlibat diminta membuat surat pernyataan bersama sebagai bentuk komitmen untuk tidak mengulangi tindakan serupa.
“Permintaannya juga disetujui bersama, yaitu ada beberapa anak yang diminta untuk ada pembinaan lebih lanjut yang ditangani oleh pihak Babinsa dan dilanjut besok hari Senin jam 08.00 untuk membuat surat pernyataan bersama,” tambah Adi Andaka.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video perundungan tersebar di media sosial. Banyak warganet mengecam tindakan kekerasan tersebut dan mendesak pihak sekolah serta pemerintah daerah untuk mengambil langkah tegas demi mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar pun menegaskan akan terus memantau proses penyelesaian kasus ini serta memberikan pendampingan psikologis kepada korban.
INFO LENGKAPNYA DI SINI
aldonistic memberi reputasi
1
551
31
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan