Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Polri Sebut KKP Lebih Berbahaya Ketimbang KKB di Papua

Polri Sebut KKP Lebih Berbahaya Ketimbang KKB di Papua
Siti Yona Hukmana • 16 July 2025 19:29
Jakarta: Permasalahan di Papua semakin kompleks. Tidak hanya karena gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dari kelompok kriminal bersenjata (KKB), melainkan dari kelompok kriminal politik (KKP).

Bahkan, KKP disebut lebih berbahaya ketimbang KKB. Sebab, KKP bergerak di balik profesi. Ada yang sebagai pelajar, mahasiswa, hingga profesi lainnya. Sementara KKB, kelihatan jelas beraksi dengan menenteng senjata.

"Jadi, untuk kelompok kriminal bersenjata tentunya kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan senjata," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.


Faizal memaparkan KKB tersebar di Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Nugini. Kelompok ini melakukan gangguan keamanan dengan motif ekonomi, eksistensi, dan politik.

Modusnya, menyerang pos atau kantor kepolisian, menyerang masyarakat sipil, dan merusak fasilitas umum. Sedangkan, KKP lokasinya tersebar di Papua, luar Papua, luar negeri, dan media sosial.

KKP beraksi dengan unjuk rasa, doa bersama deklarasi, rapat, dan propaganda. Aksi itu dilakukan dengan tujuan menarik perhatian dunia internasional, referendum, dan Papua Merdeka.

"Kelompok kriminal politik adalah kegiatan-kegiatan yang lebih kepada politik dan ideologis, karena sebetulnya konteks mereka itu di awal bagaimana membangun kesadaran intelektual," ujar Faizal.

Wakapolda Papua ini menyebut pemberian kesadaran intelektual kepada masyarakat itu tentunya menyasar bukan hanya kelompok-kelompok simpatisan, melainkan juga kelompok yang tidak setuju Papua Merdeka. Menurut Faisal, hal ini bila dibiarkan akan membuat semua masyarakat Papua lama-lama bergabung dengan KKP.

"Dan ini tentunya bahayanya lebih besar dari pada kelompok kriminal bersenjata," pungkas Faizal.

https://www.metrotvnews.com/read/K5n...g-kkb-di-papua

Gerakan model KKP masif setelah Presiden Suharto turun di mana demo-demo besar-besaran bawa bintang kejora. Beberapa tahun belakangan kuat juga dari Gerakan mahasiswa di Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Jakarta sampai Gerakan demo anti makan gratis.

Aktivis-aktivis banyak mendukung Gerakan mereka.



Satgas Damai Cartenz Menyebut Pasukan TPNPB-OPM Kerap Paksa Kepala Desa Serahkan Dana Desa
Polri Sebut KKP Lebih Berbahaya Ketimbang KKB di Papua
Satgas Damai Cartenz pernah menangkap kepala desa dan kepala distrik yang menyerahkan dana kepada TPNPB-OPM untuk membeli senjata.
16 Juli 2025 | 19.11 WIB

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani (kanan) dan Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Yusuf Sutejo di Jakarta Selatan, 16 Juli 2025. Tempo/Hammam Izzuddin.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani menyebut salah satu sumber pendanaan kelompok separatis di Papua berasal dari dana desa. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), kata dia, kerap memaksa kepala desa untuk menyerahkan uang.

“Dana-dana itulah yang dikumpulkan untuk membeli senjata,” kata Faizal saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu, 16 Juli 2025.


Faizal mengatakan, polisi pernah menangkap pihak kepala desa dan kepala distrik yang terbukti memberikan dana kepada OPM. Dari keterangan mereka, diketahui dana diberikan ke OPM untuk operasinal dan membeli senjata.

Sementara itu, sumber senjata kelompok separatis tersebut dia sebut berasal dari dalam dan luar negeri. Dari luar, senjata disuplai dari Papua Nugini dan Filipina.

Menurut dia, polisi pernah melakukan operasi di sekitar wilayah perbatasan Papua Nugini untuk membongkar jaringan penyuplai senjata kepada kelompok separatis tersebut. Sementara ihwal pasokan dari Filipina, dia mengklaim pernah mengirim pasukan hingga Sulawesi Utara sebagai salah satu pintu masuk penyelundupan senjata.

Faizal bercerita pada Maret 2025 lalu personel polisi telah berhasil menyita 12 senjata dengan lebih dari empat ribu amunisi. Di dalam negeri, diaa mengakui banyak mata rantai pemasok senjata ilegal kepada OPM. “Jadi mereka itu dapat dari dalam dan luar negeri,” ujar dia.

Pada Maret 2025, Satgas Damai Cartenz 2025 bersama Kepolisian Daerah Papua berhasil mengungkap pasokan senjata untuk kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB OPM. Pada waktu itu, yang ditangkap adalah mantan prajurit TNI Yuni Enumbi (YE) dan jaringannya yang beroperasi di Jawa. Selain itu, terdapat anggota Polri yang juga diduga menjadi penyuplai senjata.

Kepala Kepolisian Resor Lanny Jaya, Kompol Nursalam Saka, mengatakan, anggota polisi yang diduga memasok senjata ke OPM tersebut adalah Bripda LO. "Yang bersangkutan kan dengan orang tuanya sudah di Polda, sudah ditangani di Polda, di Reskrimum," ujarnya, Selasa, 20 Mei 2025.

Nursalam Saka juga mengungkapkan bahwa Bripda LO bertugas sebagai bawahannya di Polres Lanny Jaya kurang lebih baru 5 bulan, usai menyelesaikan pendidikan bintaranya.

Pilihan Editor: Perkalian Janggal Audit Impor Gula yang
https://www.tempo.co/hukum/satgas-da...a-desa-2015767

perputaran uang untuk membeli senjata


0
413
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan