Diduga Lakukan Doxing, Owner Almaz Fried Chicken Dilaporkan ke Polisi oleh Konten Kreator
15 Juli 2025|Abdilah -|EKONOMI, HEADLINE, HUKUM & KRIMINAL, LIFESTYLE

RATAS – Kreator konten Andrea Yudias Swara resmi melaporkan Okta Wirawan, pemilik Almaz Fried Chicken, ke Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan penyebaran data pribadi atau doxing. Laporan itu tercatat dengan nomor LP/1072/VII/2025/SPKT.SATRESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA tertanggal 15 Juli 2025.

Andrea mengaku menerima pesan langsung dari Okta melalui akun Instagram pribadi yang berisi data-data sensitif, termasuk informasi keluarganya. Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk intimidasi.

“Pesannya memuat informasi pribadi saya, termasuk NIK dan nama orang tua. Saya merasa ini adalah bentuk ancaman terhadap keselamatan saya dan keluarga,” ujar Andrea di Mapolres, Selasa (15/7).

Permasalahan ini bermula dari unggahan Andrea di TikTok mengenai kabar Kebab Baba Rafi yang tersangkut pinjaman online (pinjol) senilai Rp2 miliar. Dalam kontennya, Andrea menyebut adanya kekhawatiran dari sejumlah pihak bahwa kondisi keuangan Baba Rafi dapat berdampak pada brand lain, termasuk Almaz Fried Chicken, karena adanya keterkaitan melalui perusahaan konsultan NS Consulting yang disebut-sebut dikelola oleh istri pemilik Baba Rafi.

“Saya hanya menyampaikan bahwa franchise Almaz sempat panik karena NS Consulting yang membina mereka terhubung dengan Baba Rafi. Tapi saya tidak pernah menuduh Almaz punya utang atau terlibat pinjol,” tegasnya.

Andrea menyebut tindakan pengiriman data pribadi secara langsung dan tanpa izin itu melanggar UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Dalam Pasal 65 Ayat 2 disebutkan bahwa mengungkapkan data pribadi yang bukan miliknya secara melawan hukum dilarang. Pelanggarnya bisa dikenai sanksi pidana maksimal 4 tahun penjara dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

Sementara itu, melalui akun Instagram pribadinya, Okta Wirawan menanggapi dengan membantah semua tuduhan. Ia menegaskan Almaz Fried Chicken berdiri secara mandiri dan tidak pernah berutang atau berafiliasi dengan lembaga pembiayaan riba, termasuk pinjol.

“Almaz Fried Chicken tidak terlibat dalam kasus keuangan apa pun. Kami membangun bisnis ini dari prinsip tauhid dan tidak pernah memiliki utang ke bank maupun lembaga pinjaman lainnya,” tulis Okta.

Andrea berharap aparat kepolisian dapat menindaklanjuti laporannya dengan serius, demi memastikan perlindungan terhadap warga dari praktik doxing yang meresahkan. (HDS)