Ade Armando Jadi Komisaris Anak Perusahan PLN, Denny Siregar: Mungkin Dulu Sering Kesetrum

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Nama Ade Armando kembali mencuat ke publik usai dipastikan resmi menjabat sebagai Komisaris PT PLN Nusantara Power (PLN NP), anak usaha PT PLN (Persero) yang bergerak di sektor pembangkitan listrik nasional.

Kabar penunjukan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ade Armando. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyatakan bahwa dirinya telah mulai aktif menjalankan tugas sebagai komisaris sejak Kamis, 3 Juli 2025.

“Benar, saya mulai aktif sebagai komisaris pada Kamis,” ujar Ade Armando, Jumat (4/7/2025).

Bocoran Dokumen RUPS Viral di Media Sosial
Sebelum dikonfirmasi secara resmi, informasi pengangkatan Ade sebagai komisaris lebih dulu tersebar luas di media sosial.

Salah satu unggahan viral berasal dari akun @murtadhaone1 di platform X (dulu Twitter), yang menampilkan tangkapan layar dokumen hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN Nusantara Power.

Dalam tangkapan layar tersebut, nama Ade Armando tercantum di poin ketujuh dalam daftar Dewan Komisaris terbaru PLN NP.

"Selamat om Ade Armando. Akhirnya jadi komisaris juga Komisaris PT. PLN Nusantara Power," tulis akun itu.

Selain Ade Armando, nama-nama lain yang masuk dalam jajaran Dewan Komisaris PLN NP antara lain Edi Srimulyanti, Suharyono, M. Pradana Indraputra, Adam Muhammad, dan Muhammad Syafi’i.

Sementara posisi Direktur Utama PLN NP kini dijabat oleh Ruly Firmansyah. Ia didampingi sejumlah direksi, yakni M. Irwansyah Putra, Teguh Widhi Harsono, TB Ari Wibawa Mukti, Dwi Hartono, dan Komang Parmita.

Warganet Pertanyakan Kompetensi
Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris BUMN langsung memicu gelombang pro dan kontra di media sosial.

Banyak warganet mempertanyakan latar belakang dan kompetensi yang dimiliki Ade dalam bidang ketenagalistrikan atau manajemen perusahaan negara.

Salah satu suara kritis datang dari pegiat media sosial Denny Siregar.

Melalui akun Instagram pribadinya, Denny melontarkan sindiran terkait alasan pengangkatan tersebut.

"Saya gak tahu apa kompetensi bang Ade sehingga dia dipilih jadi Komisaris di anak usaha @pln123_official. Mungkin kasian karena dulu sering kesetrum…," tulisnya.

Reaksi serupa juga muncul di kolom komentar media sosial. Sejumlah warganet menyoroti praktik pengangkatan komisaris BUMN yang dinilai tidak berlandaskan profesionalisme.

"Gimana perusahaan-perusahaan BUMN selalu rugi dan merugi terus kalau yang mengisi jabatan banyak yang tidak berkompeten. Beda dengan swasta yang justru terus berkembang," tulis akun @narto.

"Udh babak belur digebukin, klo ga dpt jabatan ya rugi," komentar @Bamb.

"Semoga Ade Armando betah di PLN, jadi bisa merasakan yang kesetrum," tambah akun lain @TGle*.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan lanjutan dari PLN atau Kementerian BUMN terkait polemik publik atas pengangkatan tersebut. (*/radarsolo)

https://sulsel.fajar.co.id/2025/07/0...ng-kesetrum/2/

bar di jotosi dadi penjilat mulyono
ora mutu
ndlogok!!