Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Sistem Boom Rusak, Pesawat Tanker KC-46 Gagal Menyusui F-22 Raptor
Quote:




Insiden tidak menyenangkan kembali menimpa F-22 Raptor Gan, kejadian terbaru juga melibatkan pesawat tanker KC-46 Pegasus. Pesawat tanker itu kehilangan kendali dalam sebuah insiden pada 8 Juli 2025 di lepas pantai Virginia. Saat itu, pesawat KC-46 sedang dalam misi pengisian bahan bakar untuk pesawat tempur F-22 Raptor.

KC-46 kehilangan boom, yang merupakan alat untuk mengisi bahan bakar ke pesawat tempur atau pesawat militer lainnya, detail terkait insiden tersebut saat ini masih terbatas. Sementara dalam wawancara kepada The War Zone, Letnan Dua Samantha Bostick, Wakil Kepala Urusan Publik untuk Wing Pengisian Bahan Bakar Udara ke-22 di Pangkalan Angkatan Udara McConnell, mengatakan memang benar ada insiden yang melibatkan KC-46 dan F-22.

Setelah kehilangan sistem boom, kru KC-46 kemudian mendarat darurat di Pangkalan Angkatan Udara Seymour Johnson, North Carolina. KC-46 telah mendarat dengan selamat di sana. Pesawat akan tetap berada di sana untuk sementara waktu. Investigasi keselamatan atas insiden tersebut sedang dilakukan.

Sebelum lakukan pendaratan darurat, KC-46 dengan call signFELL 81 dan nomor serial 17-46033, memberitahu U.S. Navy Fleet Area Control and Surveillance Facility (FACSFAC VACAPES) di Virginia Capes. Unit komando yang dapat call sign "Giant Killer" tersebut membantu memantau ancaman dan mengelola wilayah udara di lepas pantai timur Amerika Serikat.

Quote:


Sementara itu, F-22 yang sedang mengisi bahan bakar dengan FELL 81 di jalur pengisian bahan bakar AR-636 di sebelah timur Norfolk diketahui telah kembali ke pangkalan. Kerusakan apa yang mungkin dialami Raptor selama insiden tersebut belum diketahui sampai saat ini Gan.

Setelah kehilangan boom, FELL 81 masih mengudara di selatan Greenville, Carolina Utara. Menurut data pelacakan penerbangan dari ADS-B Exchange. Menunjukkan bahwa pesawat tanker tersebut awalnya berputar-putar di atas ujung selatan Teluk Chesapeake, tempat kru kemungkinan membuang bahan bakar dan melakukan penilaian awal tentang kerusakan, sebelum menuju ke selatan.

Masalah yang sudah lama ada di KC-46 adalah apa yang disebut "stiff boom," dimana alat berupa pipa yang dipakai untuk menyalurkan bahan bakar ke tangki pesawat penerima terlalu kaku. Hal tersebut menyebabkan A-10 Thunderbolt II tidak bisa mengisi bahan bakar dari KC-46. Boeing saat ini sedang mengerjakan aktuator yang didesain ulang sebagai perbaikan. Aktuator adalah bagian ujung boom yang diapakai menyalurkan bahan bakar ke pesawat penerima.

Quote:


Masalah lain melibatkan Remote Vision Systems 2.0, ini adalah sistem yang dipakai operator KC-46 untuk mengarahkan boom ke pesawat penerima. Sistem terdiri dari kamera yang terhubung ke layar monitor di kabin pesawat. Namun, USAF selaku user juga menemuka cacat pada sistem RVS.

Pasalnya saat kondisi pencahayaan tertentu, operator boom tidak dapat melihat bagian receiverdi tangki bahan bakar pesawat penerima dengan jelas, dan itu dapat mengakibatkan kerusakan pada pesawat penerima jika boom bergesekan dengan bodi pesawat.

Pesawat seperti B-2 dan F-22 yang memiliki lapisan siluman khusus sangat rentan terhadap kerusakan. Perbaikan yang direncanakan untuk sistem RVS 2.0 yang benar-benar baru, diperkirakan tidak akan siap hingga 2025. Kemungkinan sistem RVS baru akan hadir di tahun 2027.

Quote:


Insiden rusaknya sistem boom juga pernah terjadi sebelumnya pada Agustus 2024, waktu itu melibatkan tanker KC-46 dan F-15EX. Akibat insiden itu, sebagian boom milik KC-46 rusak dan hilang. Penyebab insiden belum diketahu. Mundur ke Juni 2024, bagian ekor penyok dan boom KC-46 rusak saat hendak mengisi bahan bakar F-16 USAF di wilayah udara Belanda. Diduga hal ini diakibatkan karena F-16 dan KC-46 terbang terlalu dekat, sebabkan dua pesawat itu bersenggolan.

Meski terlihat sepele, mengisikan bahan bakar ke jet tempur memakai metode boomdan receiver seperti kasus F-22 dan KC-46 merupakan teknik yang susah. Dalam metode ini, pengisian bahan bakar disalurkan melalui pipa kaku yang akan dihubungkan ke tangki pesawat penerima. Metode ini membuat pengisian lebih cepat karena debit aliran bahan bakar lebih besar.

Ada satu metode pengisian lainnya, yakni probe dan drogue. Teknik ini memakai pipa yang lebih lentur dan bagian ujungnya dilengkapi drogue yang berbentuk seperti parasut kecil. Fungsi drogue untuk menstabilkan pipa selama pengisian bahan bakar di udara. Dalam metode satu ini, pesawat penerima harus aktif mencari puting susu dari tanker untuk dihubungkan ke tangki pesawat.

Quote:


Dalam metode boom, pesawat tanker yang akan mencari tangki bahan bakar pesawat penerima, maka dari itu pesawat penerima harus terbang sedekat mungkin. Pasalnya pipa boom tidak terlalu panjang seperti desain pipa pada metode probe dan drogue.

Hal tersebut yang seringkali membuat terjadi insiden rusak atau hilangnya perangkat boom, maka dari itu kebanyakan pesawat tempur Eropa memakai sistem probe dan drogue yang lebih murah dan gampang dalam penggunaannya.

Insiden baru-baru ini membuat pengisian bahan bakar memakai metode boom bagi USAF semakin rumit. Jika tidak berhati-hati, pesawat seperti B-2, F-22 dan F-35 yang punya lapisan kulit khusus bisa alami kerusakan. Seandainya hal serupa terjadi dalam misi yang sesungguhnya, bisa menghambat keberhasilan suatu misi.



Referensi Tulisan: The War Zone| Air & Space Forces
Sumber Foto: sudah dicantumkan
bang.toyipAvatar border
69banditosAvatar border
dragunov762mmAvatar border
dragunov762mm dan 3 lainnya memberi reputasi
4
284
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan