- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Istana Bela Menteri Karding Soal Dorong WNI Kerja di Luar Negeri


TS
jaguarxj220
Istana Bela Menteri Karding Soal Dorong WNI Kerja di Luar Negeri
Bloomberg Technoz, Jakarta - Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) mengklarifikasi pernyataan kontroversial Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Hal ini merujuk pada pernyataan politikus PKB tersebut yang mendorong masyarakat Indonesia mencari kerja di luar negeri sebab dapat menjadi alternatif di tengah tingginya kebutuhan lowongan kerja di dalam negeri.
Kepala PCO Hasan Nasbi mengklaim pernyataan Karding tak berkaitan dengan minimnya jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia. Padahal, pemerintah memiliki sejumlah janji kampanye untuk memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan di tengah isu dan kabar PHK massal.
“Lapangan kerja di Indonesia ada. Tapi ada pilihan di luar negeri yang menarik kan nggak apa-apa. Jadi kan kita sudah terbiasa juga dengan budaya merantau. Jadi bukan karena tidak ada lapangan kerja di dalam negeri, tapi ada opsi yang menarik itu kan baik juga untuk diambil,” kata Hasan kepada awak media, di kantornya, Selasa (08/07/2025).
Menurut dia, dorongan bekerja di luar negeri justru mendorong masyarakat masuk dalam kompetisi kerja yang lebih luas. Di satu sisi, kata dia, ada sejumlah negara yang memang tengah mengalami krisis tenaga kerja karena turunnya jumlah usia produktif. Di sisi lain, bisa menjadi kesempatan menunjukkan kualitas SDM dari Indonesia.
Soal lapangan kerja, Hasan pun mengklaim hingga Februari 2025 sudah tercipta 3,6 juta lapangan kerja secara tahunan, atau sejak Februari 2024.
“Jadi nggak dikotomis ini. Bukan nggak ada lalu pergi ke luar, tapi ini opsi-opsi. Dan kita dengan globalisasi, dengan terkoneksinya antar negara hari ini kan banyak kesempatan di luar yang kalau nggak diambil itu kan sayang,” ucap dia.
Karding sendiri telah mengklarifikasi pernyataanya yang menimbulkan anggapan bahwa dirinya ‘mengusir’ masyarakat untuk bekerja di luar negeri, menurutnya pernyataan sebelumnya tersebut bukan merupakan paksaan ataupun pengusiran.
Dia mengklaim, pernyataannya terkait meminta masyarakat bekerja di luar negeri merupakan dorongan agar masyarakat mendapatkan pilihan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Ibarat makanan, ini hanya pilihan. Kalau ada yang mau kerja ke luar negeri, silakan. Tidak ada yang larang. Hubungi kami, nanti kami bantu atur. Gajinya besar, iya. Tapi lebih dari itu, ada transfer pengalaman, pengetahuan, keterampilan, hingga jaringan internasional,” kata Karding dalam siaran pers, beberapa waktu lalu.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...i-luar-negeri/
Setuju, kerja di Indo sama kerja di LN itu ibarat pilih makanan aja.
Mau makan nasi aking di Indo, atau makan Singapore Chicken Rice, atau makan Gyudon, atau nasi lemak, atau mau Bibimbap..
Kepala PCO Hasan Nasbi mengklaim pernyataan Karding tak berkaitan dengan minimnya jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia. Padahal, pemerintah memiliki sejumlah janji kampanye untuk memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan di tengah isu dan kabar PHK massal.
“Lapangan kerja di Indonesia ada. Tapi ada pilihan di luar negeri yang menarik kan nggak apa-apa. Jadi kan kita sudah terbiasa juga dengan budaya merantau. Jadi bukan karena tidak ada lapangan kerja di dalam negeri, tapi ada opsi yang menarik itu kan baik juga untuk diambil,” kata Hasan kepada awak media, di kantornya, Selasa (08/07/2025).
Menurut dia, dorongan bekerja di luar negeri justru mendorong masyarakat masuk dalam kompetisi kerja yang lebih luas. Di satu sisi, kata dia, ada sejumlah negara yang memang tengah mengalami krisis tenaga kerja karena turunnya jumlah usia produktif. Di sisi lain, bisa menjadi kesempatan menunjukkan kualitas SDM dari Indonesia.
Soal lapangan kerja, Hasan pun mengklaim hingga Februari 2025 sudah tercipta 3,6 juta lapangan kerja secara tahunan, atau sejak Februari 2024.
“Jadi nggak dikotomis ini. Bukan nggak ada lalu pergi ke luar, tapi ini opsi-opsi. Dan kita dengan globalisasi, dengan terkoneksinya antar negara hari ini kan banyak kesempatan di luar yang kalau nggak diambil itu kan sayang,” ucap dia.
Karding sendiri telah mengklarifikasi pernyataanya yang menimbulkan anggapan bahwa dirinya ‘mengusir’ masyarakat untuk bekerja di luar negeri, menurutnya pernyataan sebelumnya tersebut bukan merupakan paksaan ataupun pengusiran.
Dia mengklaim, pernyataannya terkait meminta masyarakat bekerja di luar negeri merupakan dorongan agar masyarakat mendapatkan pilihan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Ibarat makanan, ini hanya pilihan. Kalau ada yang mau kerja ke luar negeri, silakan. Tidak ada yang larang. Hubungi kami, nanti kami bantu atur. Gajinya besar, iya. Tapi lebih dari itu, ada transfer pengalaman, pengetahuan, keterampilan, hingga jaringan internasional,” kata Karding dalam siaran pers, beberapa waktu lalu.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...i-luar-negeri/
Setuju, kerja di Indo sama kerja di LN itu ibarat pilih makanan aja.
Mau makan nasi aking di Indo, atau makan Singapore Chicken Rice, atau makan Gyudon, atau nasi lemak, atau mau Bibimbap..







brucebanner23 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
232
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan