Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Menaker Enggan Buka Data PHK Agar Masyarakat Tak Pesimis
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai bahwa pemberian jumlah data pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat menimbulkan perilaku pesimisme terhadap dunia lapangan kerja di dalam negeri.

Pernyataan tersebut dia lontarkan saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai update angka PHK sejak semester 1, termasuk laporan pada awal Juli sepanjang tahun ini.

"Semangat di media kan bukan PHK. Yang kita bangun itu adalah semangat pesimis nanti dimasyarakat," ujarnya kepada wartawan usai rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Jakarta, dikutip Selasa (8/7/2025).

Meski demikian, Yassierli mengatakan hingga saat ini otoritas ketenagakerjaan nasional juga telah memiliki data tersebut, yang berasal dari laporan dinas daerah, termasuk data BPJS Ketenagakerjaan.

Pemerintah, kata dia, justru ingin membangun semangat optimisme soal penciptaan lapangan kerja di Tanah Air. Terlebih, saat ini lanjut dia, program Koperasi Desa Merah Putih dan MBG juga mampu menyerap tenaga kerja.

"[Kami sudah memiliki] data PHK. Datanya ada, tapi kan semangat kita bukan semangat PHK. Tapi semangat bagaimana kita berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan lain sebagainya. Menurut saya itu yang harus kita viralkan," tutur dia.

Sejak awal tahun hingga awal Juni ini, Kemnaker sendiri melaporkan sebanyak lebih dari 30 ribu orang telah terkena PHK, lebih tinggi dari laporan per 20 Mei lalu yang masih sekitar 26 ribu orang.

"[Sekarang sudah mencapai] sekitar 30 ribu-an per akhir Mei sampai minggu pertama Juni," ujar Direktur Jenderal Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Indah Anggoro Putri, belum lama ini.

Indah belum bisa memastikan dari sektor usaha mana saja PHK tersebut berasal. Dia hanya menegaskan proses pendataan masih dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemnaker.

Apalagi belakangan, Kemnaker memang sempat menyatakan akan melakukan sinkronisasi penyediaan data PHK bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan yang kerap tak sinkron.


https://www.bloombergtechnoz.com/det...t-tak-pesimis/


2 kemungkinan: datanya ga sinkron sama data BPJS Ketenagakerjaan, atau datanya saking hancurnya sampe ga berani diberitahukan..

Pantes banyak bajjer sampe kena gangguan jiwa saking bingungnya nyebokin kondisi ekonomi sekarang..

emoticon-Wkwkwk

4l3x4ndr4Avatar border
billy.ar15Avatar border
BALI999Avatar border
BALI999 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
577
58
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan