Quote:
Jakarta - Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia per Mei 2025 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat total angka PHK mencapai 26.455 orang.
Jumlah angka ini disumbang terbanyak dari wilayah Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Riau. Kemnaker membeberkan beberapa alasan di balik maraknya PHK di Tanah Air. Contohnya karena ada perubahan teknologi dan digitalisasi, seperti halnya terjadi kasus PHK di sejumlah perusahaan media beberapa waktu ke belakang.
Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah tenaga kerja tumbuh lebih dari 4,7 juta di seluruh Indonesia per Agustus 2024 jika dibandingkan dengan 2023 lalu. Hal ini sejalan dengan hasil survei Jobstreet yang menyatakan hampir semua perusahaan di RI setidaknya membuka satu lowongan kerja baru.
"Statistik ini konsisten dengan survei kami di mana hampir semua perusahaan yang disurvei mempekerjakan setidaknya satu karyawan sepanjang tahun (2024), mempertahankan tren kuat dari tahun 2023," tulis Jobstreet dalam laporan 'Hiring, Compensation, and Benefits 2025'.
Meski tren perekrutan meningkat, di saat yang bersamaan banyak pula perusahaan yang mengurangi jumlah tenaga kerjanya.Pengurangan tenaga kerja ini dilakukan melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) atau tidak mengganti posisi karyawan yang sudah pensiun.
"Sebanyak 42% perusahaan mengurangi jumlah karyawan yang dipekerjakan. Karyawan tetap penuh waktu menyumbang porsi terbesar dari karyawan yang diberhentikan pada tahun 2024, yaitu sebesar 27%, diikuti oleh karyawan paruh waktu, kontrak, dan temporer," terangnya.
Sebagian besar pengurangan tenaga kerja ini dilakukan karena ingin mengurangi biaya operasional, perkiraan kondisi ekonomi yang semakin memburuk, menerapkan model kepegawaian yang lebih fleksibel (misalnya menggunakan lebih banyak staf paruh waktu/sementara), restrukturisasi, otomatisasi pekerjaan tertentu dengan teknologi, penggunaan outsourcing, dan lain sebagainya.
"Menariknya, sebagian besar fungsi pekerjaan yang paling banyak dikurangi merupakan posisi teratas yang banyak dicari oleh perusahaan pada 2024," papar Jobstreet.
Dalam hal ini Jobstreet menyebut pada 2024 kemarin pekerjaan yang paling banyak dipangkas alias mengalami pemecatan di perusahaan terkait dengan administrasi dan sumber daya manusia (SDM). Membuat posisi ini menjadi paling banyak dicari sekaligus dikurangi perusahaan selama dua tahun berturut-turut.
Di mana sebanyak 29% perusahaan yang mengikuti survei tersebut mengaku telah melakukan pemangkasan untuk posisi ini. Jumlah ini tercatat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni 22%.
10 Pekerjaan yang Paling Banyak Dipangkas Perusahaan Sepanjang 2024
1. Admin dan SDM (29%)
2. Management (22%)
3. Akuntansi (16%)
4. Marketing/Branding (15%)
5. Manufaktur (14%)
6. Sales/Business Development (12%)
7. Corporate Sales/Business Development (11%)
8. Information Technology/IT (10%)
9. Engineering (10%)
10. Legal/Compliance (8%)
Baca artikel detikfinance, "10 Pekerjaan yang Paling Banyak Kena PHK di Indonesia" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-eko...k-di-indonesia.
Moga moga pemerintah bisa lebih komunikatif ke rakyatnya dah terkait kemungkinan kebutuhan kerja apa yg diperlukan dimasa depan. Kalo Admin, Management, SDM gak gitu banyak dibutuhin, minimal kasih tau lah biar yg masuk jurusan gituan gak mbludak . Arahkan ke sektor anu biar shortage teratasi
Admin itu tipe kerjaan palugada/ jack of all trades
Gak perlu pinter2 amat asal bisa nurut, adaptasi, manut dan rela overwork dibayar rendah. Kedepan gituan bakal diganti AI, sama kaya manajemen