- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Elon Musk Dirikan Parpol Baru, Kecewa RUU "Big Beautiful Bill" Disahkan
1/1


TS
alexisnews
Elon Musk Dirikan Parpol Baru, Kecewa RUU "Big Beautiful Bill" Disahkan
WASHINGTON, ALEXISMEDIA — Elon Musk mengumumkan pada Sabtu (5/7/2025) bahwa ia tengah membentuk partai politik baru bernama America Party untuk menantang dominasi Partai Republik dan Demokrat, yang diklaim sudah tidak lagi berpihak pada rakyat. "Hari Kemerdekaan adalah waktu yang tepat untuk bertanya: apakah kita ingin merdeka dari sistem dua partai — atau dalam kata lain, sistem satu partai?" tulis Musk sehari sebelum pengumuman partai barunya. Keputusan itu diambil setelah Kongres Amerika Serikat (AS) meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak dan belanja "Big Beautiful Bill" andalan Presiden AS Donald Trump pada Kamis (3/7/2025).
“Hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan kalian,” tulis Musk melalui platform media sosial X miliknya. “Dalam hal membangkrutkan negara lewat pemborosan dan korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi,” imbuhnya.
Frustrasi terhadap Trump dan sistem politik AS Langkah Musk mempertegas keretakan hubungannya dengan Presiden Trump, yang sebelumnya dikenal sebagai sekutu politik. Dalam Pemilu 2024, Musk bahkan menyumbang sekitar 300 juta dollar AS (sekitar Rp 4 triliun) untuk kampanye kemenangan Trump. Setelah Trump menjabat, CEO Tesla ini diminta untuk memimpin Departemen Efisiensi Anggaran (Department of Government Efficiency/DOGE).
Keduanya disebut mampu menghemat anggaran negara 190 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.076 triliun) dan memecat ribuan PNS. Namun, hubungan itu memburuk dalam beberapa pekan terakhir, menyusul pengesahan RUU “Big Beautiful Bill”, yang dinilai Musk akan menaikkan utang nasional hingga 3,3 triliun dollar AS (sekitar Rp 53.433 triliun). “RUU ini sangat menjijikkan,” tulis Musk di X bulan lalu.
“Hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan kalian,” tulis Musk melalui platform media sosial X miliknya. “Dalam hal membangkrutkan negara lewat pemborosan dan korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi,” imbuhnya.
Frustrasi terhadap Trump dan sistem politik AS Langkah Musk mempertegas keretakan hubungannya dengan Presiden Trump, yang sebelumnya dikenal sebagai sekutu politik. Dalam Pemilu 2024, Musk bahkan menyumbang sekitar 300 juta dollar AS (sekitar Rp 4 triliun) untuk kampanye kemenangan Trump. Setelah Trump menjabat, CEO Tesla ini diminta untuk memimpin Departemen Efisiensi Anggaran (Department of Government Efficiency/DOGE).
Keduanya disebut mampu menghemat anggaran negara 190 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.076 triliun) dan memecat ribuan PNS. Namun, hubungan itu memburuk dalam beberapa pekan terakhir, menyusul pengesahan RUU “Big Beautiful Bill”, yang dinilai Musk akan menaikkan utang nasional hingga 3,3 triliun dollar AS (sekitar Rp 53.433 triliun). “RUU ini sangat menjijikkan,” tulis Musk di X bulan lalu.






itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
518
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan