- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pria Surabaya Tewas Usai Dikeroyok saat Anniversary Persebaya ke 98


TS
ranggadias12
Pria Surabaya Tewas Usai Dikeroyok saat Anniversary Persebaya ke 98

Peristiwa nahas tersebut terjadi di kawasan Jalan Tunjungan, Surabaya, salah satu titik keramaian saat malam perayaan. Menurut keterangan keluarga, korban dikeroyok oleh sekelompok orang tanpa sebab yang jelas.
“Ia pamit ngopi sama temannya pada Selasa malam, 17 Juni. Sekitar jam delapan malam, saya sempat lihat story temannya, dia joget-joget di jalan. Setelah itu, dia nggak bisa dihubungi sampai jam satu pagi,” ujar Penti Atikasari, istri korban, saat ditemui pada Kamis (3/7/2025).
Antok diketahui pulang ke rumah pada pukul 02.30 WIB dengan kondisi mengenaskan. Ia diantar oleh rekan kerjanya dalam keadaan babak belur, wajah penuh lebam, mata diperban, dan tubuh mengalami luka-luka serius. Saat itu, Antok tidak sadarkan diri hingga keesokan paginya.
“Rabu pagi baru sadar, langsung mengeluh seluruh badannya sakit,” jelas Penti.
Awalnya, korban tidak mengaku sebagai korban pengeroyokan. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya terjatuh. Namun, setelah beberapa hari, Antok akhirnya menceritakan kejadian sebenarnya.
“Katanya waktu itu dia cari temannya di Tunjungan, malah dikeroyok banyak orang. Dia sempat dipukul pakai pot di belakang kepala. Ketika ditemukan, dia tengkurap, bajunya copot sebelah, dan darahnya di mana-mana,” imbuh Penti dengan mata berkaca-kaca.
Setelah kejadian, kondisi kesehatan Antok terus memburuk. Ia sempat diperiksa di klinik dan puskesmas, namun tidak menunjukkan perbaikan. Pada Selasa, 24 Juni 2025, ia dibawa ke RS BDH. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gumpalan darah di perut yang membutuhkan tindakan operasi.
“Karena terkendala biaya, kami putuskan bawa pulang. Tapi kondisinya makin parah,” tutur Penti.
Pada Jumat, 27 Juni 2025, Antok kembali dilarikan ke RS BDH dalam kondisi perut membesar, tidak bisa makan maupun minum, serta mengalami muntah-muntah hebat. Meski sempat sadar dan berbicara dengan istrinya pada Sabtu, nyawa Antok tak tertolong keesokan paginya.
“Sabtu itu masih sempat ngobrol sama saya. Tapi Minggu pagi sudah nggak ada,” kenangnya.
Jenazah Antok telah dimakamkan di pemakaman umum kawasan Made, Surabaya. Meski dihantui duka mendalam, Penti memilih untuk tabah dan ikhlas atas kepergian suaminya.
“Kalau ada bantuan, kami bersyukur. Kalau tidak, juga nggak apa-apa. Suami saya sudah nggak ada. Soal kasus, kalau memang bisa diproses ya silakan. Kalau pelakunya tertangkap, Alhamdulillah,” ucap Penti lirih, memohon doa untuk mendiang.
INFO LENGKAPNYA DI SINI
0
136
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan