- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
RI Sudah Tarik Utang Rp315 Triliun Semester I 2025, Melonjak 46%


TS
jaguarxj220
RI Sudah Tarik Utang Rp315 Triliun Semester I 2025, Melonjak 46%
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi pembiayaan atau penarikan utang tercatat mencapai Rp315,4 triliun pada semester I 2025. Angka itu melonjak 46,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding Rp214,7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Realisasi per semester I-2025 itu juga setara dengan 40,7% dari target Rp775,9 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Sri Mulyani menjelaskan realisasi tersebut terdiri dari dua hal, yakni penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. Untuk SBN, realisasi penerbitannya mencapai Rp308,6 triliun per semester I 2025. Angka ini naik 49,7% dibanding Rp206,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi penerbitan SBN ini juga setara dengan 48% dari target Rp642,6 triliun pada APBN 2025.
Selanjutnya, untuk pinjaman, realisasinya adalah Rp6,9 triliun per semester I-2025. Angka ini turun 19,3% dibandingkan dengan Rp8,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pinjaman juga baru mencapai 5,1% terhadap target Rp133,3 triliun pada APBN 2025.
"Jumlah dari keseluruhan utang Rp315,4 triliun atau 40,7% dari target APBN tahun ini," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, dikutip Rabu (2/7/2025).
Dalam kaitan itu, Sri Mulyani juga menetapkan proyeksi (outlook) pembiayaan anggaran melonjak menjadi Rp662 triliun atau 2,78% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan target Rp616,2 triliun atau 2,53% dari PDB dalam APBN 2025.
Realisasi APBN per Semester I 2025:
A. Pendapatan negara: Rp1.210,1 triliun
1. Penerimaan Perpajakan: Rp985,3 triliun
- Penerimaan pajak: Rp837,8 triliun
- Kepabeanan dan Cukai: Rp147,5 triliun
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp224,2 triliun
3. Penerimaan hibah: Rp0,6 triliun
B. Belanja negara: Rp1.407,1 triliun
1. Belanja Pemerintah Pusat: Rp1.006,5 triliun
- Belanja Kementerian/Lembaga: Rp475 triliun
- Belanja non-Kementerian/Lembaga: Rp531,5 triliun
2. Transfer ke Daerah: Rp400,6 triliun
C. Keseimbangan primer: Rp59,2 triliun
D. Defisit: Rp197 triliun atau 0,81% dari Produk Domestik Bruto (PDB)
E. Pembiyaan Anggaran: Rp283,5 triliun
https://www.bloombergtechnoz.com/det...5-melonjak-46/
Dari sekian banyak indikator APBN yang turun, masih ada yang naik dan mencapai target..
Penarikan Hutang...
Realisasi per semester I-2025 itu juga setara dengan 40,7% dari target Rp775,9 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Sri Mulyani menjelaskan realisasi tersebut terdiri dari dua hal, yakni penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. Untuk SBN, realisasi penerbitannya mencapai Rp308,6 triliun per semester I 2025. Angka ini naik 49,7% dibanding Rp206,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi penerbitan SBN ini juga setara dengan 48% dari target Rp642,6 triliun pada APBN 2025.
Selanjutnya, untuk pinjaman, realisasinya adalah Rp6,9 triliun per semester I-2025. Angka ini turun 19,3% dibandingkan dengan Rp8,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pinjaman juga baru mencapai 5,1% terhadap target Rp133,3 triliun pada APBN 2025.
"Jumlah dari keseluruhan utang Rp315,4 triliun atau 40,7% dari target APBN tahun ini," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, dikutip Rabu (2/7/2025).
Dalam kaitan itu, Sri Mulyani juga menetapkan proyeksi (outlook) pembiayaan anggaran melonjak menjadi Rp662 triliun atau 2,78% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan target Rp616,2 triliun atau 2,53% dari PDB dalam APBN 2025.
Realisasi APBN per Semester I 2025:
A. Pendapatan negara: Rp1.210,1 triliun
1. Penerimaan Perpajakan: Rp985,3 triliun
- Penerimaan pajak: Rp837,8 triliun
- Kepabeanan dan Cukai: Rp147,5 triliun
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp224,2 triliun
3. Penerimaan hibah: Rp0,6 triliun
B. Belanja negara: Rp1.407,1 triliun
1. Belanja Pemerintah Pusat: Rp1.006,5 triliun
- Belanja Kementerian/Lembaga: Rp475 triliun
- Belanja non-Kementerian/Lembaga: Rp531,5 triliun
2. Transfer ke Daerah: Rp400,6 triliun
C. Keseimbangan primer: Rp59,2 triliun
D. Defisit: Rp197 triliun atau 0,81% dari Produk Domestik Bruto (PDB)
E. Pembiyaan Anggaran: Rp283,5 triliun
https://www.bloombergtechnoz.com/det...5-melonjak-46/
Dari sekian banyak indikator APBN yang turun, masih ada yang naik dan mencapai target..
Penarikan Hutang...







billy.ar15 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
314
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan