- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pejabat Kementerian Perdagangan Diduga Dicopot karena Sebut RI Tertinggal dari Afrika


TS
antaranews.
Pejabat Kementerian Perdagangan Diduga Dicopot karena Sebut RI Tertinggal dari Afrika

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Olvy Andrianita diduga dicopot dari posisinya karena menyebut Indonesia tertinggal dibandingkan Afrika yang lebih responsif menghadapi dinamika global.
Pernyataan Olvy yang diduga berujung pada pencopotan dari jabatan itu disampaikan dalam Peluncuran Laporan Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan 2025 di Auditorium Centre of Strategic and International Studies (CSIS) pada Jumat pekan lalu, 20 Juni 2025.
Adapun Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Muhammad Suaib Sulaiman mengatakan pelantikan beberapa pejabat baru--termasuk yang mengisi pos Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional--sudah dilaksanakan pada Senin kemarin, 23 Juni 2025. Namun, ia tak mengetahui alasan penggantian pejabat tersebut.
“Terkait dengan hal ini (dugaan Olvy Andrianita dicopot), dalam hal rotasi kebijakannya ada di Biro Organisasi dan SDM,” kata Suaib saat dihubungi pada Selasa, 24 Juni 2025.
Meski demikian, Suaib memastikan Olvy tetap bekerja di Kementerian Perdagangan. Namun, ia tak menyebut posisi baru Olvy tersebut.
Tempo telah menghubungi Olvy pada Selasa, 24 Juni 2025, untuk meminta keterangan atas masalah ini. Namun, dia tak berkenan berkomentar.
Selain itu, Tempo juga telah menghubungi dua petugas di Pranata Hubungan Masyarakat Kemendag Reno Dalu Maharso dan Dessy Stela untuk meminta tanggapan dari Kementerian Perdagangan. Namun, keduanya belum merespons upaya konfirmasi Tempo. Upaya konfirmasi juga dilakukan dengan menghubungi Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, tapi belum direspons hingga berita ini terbit.
Narasumber Tempo yang mengetahui masalah ini mengatakan Olvy dicopot dari jabatannya karena mengkritik situasi Indonesia dan dunia yang tidak baik-baik saja di tengah dinamika global. Dalam keterangan Olvy di acara CSIS Jumat lalu, ia meminta pemerintah Indonesia menyikapi dinamika yang ada secara bijak.
Olvy saat itu menyinggung Indonesia dan negara lain sedang menghadapi situasi yang rumit dan tidak mudah. Dia pun membandingkan kondisi di Afrika yang lebih berupaya dan mampu beradaptasi, sementara Indonesia masih tertinggal.
Di sisi lain, Olvy mengaku Kementerian Perdagangan mendengar keluhan dari para pengusaha dalam masalah keberlanjutan. Menurut dia, perusahaan tak mau bicara pelestarian lingkungan tanpa mendulang keuntungan. Pemerintah diminta menyeimbangkan antara pelestarian lingkungan dan keuntungan bagi perusahaan.
Adapun Olvy diangkat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Kemendag per 6 Februari 2025. Sebelumnya ia menjabat Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan pernah menjadi Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemendag.
Selain menjalankan tugas di dalam negeri, Olvy Andrianita pernah beberapa kali mendapatkan penugasan luar negeri, seperti sebagai Atase Perdagangan Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa pada KBRI di Brussels pada periode Januari 2014 – April 2016. Ia juga pernah menjabat Kepala ITPC Vancouver – Kanada selama Desember 2008 – Januari 2012 dan Wakil Atase Perdagangan di KBRI Washington DC – Amerika Serikat pada September 2006 hingga Desember 2008.
Perempuan kelahiran Cianjur, Jawa Barat, pada tahun 1968 ini sebelumnya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Tarumanegara pada tahun 1992.
https://www.tempo.co/ekonomi/pejabat...afrika-1795413
Lha yo, jangan disebarkan 🙏🙏

Gimana bisa tertinggal dari Africa ya mas gansist?



indent.smk memberi reputasi
1
739
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan