Kaskus

Entertainment

nada.selaAvatar border
TS
nada.sela
Anime sebagai Cermin Politik & Sifat Manusia: Dari Naruto ke Attack on Titan
Semua medium karya itu punya ideologi yang disusupin termasuk ya anime emoticon-Leh Uga
Sebagai wibu yg udah jarang nonton anime emoticon-Hammer 
Beberapa anime bagus punya ideologi penulis untuk nyampein suara pandangan politiknya emoticon-cystg
Tulisan ini bahas hal tersebut, check it out emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Anime sebagai Cermin Politik & Sifat Manusia: Dari Naruto ke Attack on Titan

Naruto: Di Balik Cerita Ninja, Ada Realitas Kediktatoran Militer

Bagi banyak penonton yang tumbuh di era 2000-an, Naruto adalah kisah heroik tentang persahabatan dan perjuangan. Namun, jika dianalisis dengan kacamata dewasa yang kritis, dunia Naruto menyimpan realitas yang jauh lebih kelam. Seperti yang diungkap dalam diskusi, Desa Konoha pada dasarnya adalah sebuah kediktatoran militer. Komoditas ekspor utama mereka bukanlah hasil alam, melainkan jasa tentara bayaran yang ironisnya adalah anak-anak (child soldiers).

Konflik besar pertama dalam seri ini, invasi Desa Suna ke Konoha, ternyata berakar dari masalah ekonomi dan sumber daya. Suna, sebuah desa di tengah gurun yang miskin sumber daya, merasa terancam secara ekonomi ketika misi-misi yang seharusnya menjadi sumber pendapatan mereka dialihdayakan (outsourced) ke Konoha. Ini adalah cerminan sempurna dari bagaimana persaingan ekonomi dapat memicu konflik bersenjata di dunia nyata.
Struktur kepemimpinan ganda antara Hokage (pemimpin militer, setara Shogun) dan Daimyo (pemimpin feodal, setara Kaisar) juga merupakan refleksi langsung dari sejarah Jepang, sebuah dualisme kekuasaan yang sering menjadi sumber intrik politik.

Mitos "Zero to Hero" dan Isu Darah Biru

Salah satu kritik menarik yang diangkat adalah tentang trope "darah biru" (royal blood) yang meruntuhkan mitos "dari nol menjadi pahlawan" (zero to hero). Banyak protagonis Shonen, termasuk Naruto (anak Hokage), Ichigo Kurosaki (Bleach), hingga Luffy (One Piece), pada akhirnya terungkap berasal dari garis keturunan yang luar biasa. Bahkan Zoro, kru pertama Luffy yang paling membumi, diungkap sebagai keturunan samurai legendaris.
Hal ini seolah mengirim pesan bahwa untuk menjadi "istimewa", seseorang harus terlahir istimewa—sebuah narasi yang bertentangan dengan semangat kerja keras yang sering digaungkan, namun sangat relevan dengan struktur sosial di banyak belahan dunia.

Attack on Titan: Studi Kasus Terbaik tentang Sifat Manusia dan Konflik Abadi

Attack on Titan (AOT), sebuah mahakarya yang disebut sebagai "studi tentang sejarah dan sifat manusia". AOT membuang jauh-jauh konsep hitam-putih dan menyajikan sebuah dunia dengan moralitas yang sepenuhnya abu-abu.

Di sini, tidak ada pahlawan atau penjahat yang absolut. Bangsa Marley melakukan penindasan brutal terhadap kaum Eldian karena trauma sejarah dan ketakutan akan kekuatan Titan. Sebaliknya, kaum Eldian di Pulau Paradis, yang dipimpin oleh Eren Yeager, membalas dengan genosida global sebagai satu-satunya jalan menuju kebebasan. Kedua belah pihak memiliki justifikasi yang kuat atas tindakan mereka, yang lahir dari siklus kebencian, propaganda, dan sejarah yang ditulis oleh pemenang.

AOT dengan brilian menggambarkan bagaimana:

Propaganda dapat membentuk persepsi satu generasi untuk membenci generasi lain tanpa pernah bertemu.

Kekuasaan absolut, seperti yang dimiliki Eren, tidak membebaskan, melainkan merusak dan menjadikannya "budak dari kebebasan itu sendiri".

Konflik adalah sifat dasar manusia. Bahkan setelah tragedi genosida yang menghapus 80% populasi dunia, akhir cerita mengisyaratkan bahwa perang akan selalu kembali.


Karakter seperti Reiner Braun yang mengalami krisis identitas atau Gabi Braun yang dogmanya hancur setelah bertemu langsung dengan "iblis" Paradis adalah representasi sempurna dari pergulatan batin manusia yang terjebak dalam perang yang tidak mereka mulai.


Kesimpulan
Anime dan manga telah berevolusi menjadi medium yang sangat kuat untuk eksplorasi sosial-politik. Karya-karya seperti Naruto dan terutama Attack on Titan menawarkan lebih dari sekadar hiburan; mereka adalah hal kompleks tentang kekuasaan, rasisme, perang, dan tragedi kemanusiaan. Dengan melihat lebih dalam, penonton dapat menarik pelajaran berharga tentang dunia tempat kita tinggal—sebuah dunia di mana garis antara pahlawan dan penjahat seringkali kabur, dan perdamaian adalah cita-cita yang rapuh.

This thread inspired by





jundi666Avatar border
soelojo4503Avatar border
jhon_fcAvatar border
jhon_fc dan 9 lainnya memberi reputasi
8
466
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan