- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Finalis Miss Indonesia Disentil Ustad Hilmi: Papua Tertindas Seperti Gaza


TS
wolbachia
Finalis Miss Indonesia Disentil Ustad Hilmi: Papua Tertindas Seperti Gaza
JAKARTA -- Ustaz Hilmi Firdausi, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah, angkat bicara mengenai polemik finalis Miss Indonesia asal Papua yang dikeluarkan dari ajang tersebut usai kedapatan menyuarakan dukungan terhadap Israel di media sosial.
Dikatakan Hilmi, dukungan tersebut bukan hanya keliru secara moral, tetapi juga menyakitkan secara nurani.
Terlebih datang dari seorang yang berasal dari wilayah yang juga telah lama mengalami ketimpangan dan ketidakadilan.
"Pernahkah anda melihat anak-anak kecil berjalan tanpa alas kaki, melintasi lumpur demi bisa sekolah? Saya melihat itu sendiri di Papua," kata Hilmi di X @hilmi28 (1/7/2025).
Hilmi menggambarkan kondisi masyarakat Papua yang masih berjibaku dengan kemiskinan dan keterbatasan akses pendidikan meski hidup di tanah yang kaya sumber daya alam.
"Tanah yang katanya kaya, ada gunung emas, hutan lebat dan laut yang luas. Tapi rakyatnya? Masih bergulat dengan kemiskinan, buta huruf, dan ketimpangan," jelasnya.
Ia menyebut, hasil kekayaan alam Papua justru lebih banyak dinikmati oleh pihak luar ketimbang masyarakat lokal sendiri.
"Yang jadi kaya? Bukan mereka. Tapi orang-orang dari jauh. Gunung dikeruk, hutan habis, pulau jadi tambang. Tapi anak Papua tetap tak punya akses layak," ucapnya.
Karena itu, Hilmi bilang bahwa sangat ironis ketika ada warga Papua justru menyuarakan simpati terhadap Israel negara yang saat ini tengah mendapat sorotan internasional atas tindakan militernya di Gaza, Palestina.
"Maka aneh rasanya saat ada orang Papua justru mengibarkan bendera Israel. Simpati pada penjajah? Bukan pada sesama yang tertindas?," imbuhnya.
Ia kemudian membandingkan kondisi Gaza dan Tel Aviv sebagai bentuk nyata dari ketimpangan dan penindasan.
"Lihat Gaza. Ribuan warga mati hanya karena antre bantuan. Genosida berlangsung sejak lama. Namun lihat Tel Aviv, penduduknya sejahtera. Lalu anda berpihak pada siapa?," tandasnya.
Tidak berhenti di situ, Hilmi menyampaikan keprihatinan mendalam atas hilangnya kepekaan terhadap penderitaan sesama.
"Dunia sedang sakit. Tapi yang lebih menyakitkan adalah ketika korban penindasan malah berdiri bersama penindas," kuncinya.
Sebelumnya, finalis Miss Indonesia asal Papua Merince Kogoya ramai dikritik setelah unggahan lamanya yang berisi dukungan terhadap Israel beredar luas.
Pihak penyelenggara kemudian memutuskan untuk mencabut keikutsertaannya dalam ajang tersebut.
https://fajar.co.id/2025/07/01/dukun...d1NU80a3U5bA..
Doktrin muslim adalah membenci kafir yahudi israel
Dikatakan Hilmi, dukungan tersebut bukan hanya keliru secara moral, tetapi juga menyakitkan secara nurani.
Terlebih datang dari seorang yang berasal dari wilayah yang juga telah lama mengalami ketimpangan dan ketidakadilan.
"Pernahkah anda melihat anak-anak kecil berjalan tanpa alas kaki, melintasi lumpur demi bisa sekolah? Saya melihat itu sendiri di Papua," kata Hilmi di X @hilmi28 (1/7/2025).
Hilmi menggambarkan kondisi masyarakat Papua yang masih berjibaku dengan kemiskinan dan keterbatasan akses pendidikan meski hidup di tanah yang kaya sumber daya alam.
"Tanah yang katanya kaya, ada gunung emas, hutan lebat dan laut yang luas. Tapi rakyatnya? Masih bergulat dengan kemiskinan, buta huruf, dan ketimpangan," jelasnya.
Ia menyebut, hasil kekayaan alam Papua justru lebih banyak dinikmati oleh pihak luar ketimbang masyarakat lokal sendiri.
"Yang jadi kaya? Bukan mereka. Tapi orang-orang dari jauh. Gunung dikeruk, hutan habis, pulau jadi tambang. Tapi anak Papua tetap tak punya akses layak," ucapnya.
Karena itu, Hilmi bilang bahwa sangat ironis ketika ada warga Papua justru menyuarakan simpati terhadap Israel negara yang saat ini tengah mendapat sorotan internasional atas tindakan militernya di Gaza, Palestina.
"Maka aneh rasanya saat ada orang Papua justru mengibarkan bendera Israel. Simpati pada penjajah? Bukan pada sesama yang tertindas?," imbuhnya.
Ia kemudian membandingkan kondisi Gaza dan Tel Aviv sebagai bentuk nyata dari ketimpangan dan penindasan.
"Lihat Gaza. Ribuan warga mati hanya karena antre bantuan. Genosida berlangsung sejak lama. Namun lihat Tel Aviv, penduduknya sejahtera. Lalu anda berpihak pada siapa?," tandasnya.
Tidak berhenti di situ, Hilmi menyampaikan keprihatinan mendalam atas hilangnya kepekaan terhadap penderitaan sesama.
"Dunia sedang sakit. Tapi yang lebih menyakitkan adalah ketika korban penindasan malah berdiri bersama penindas," kuncinya.
Sebelumnya, finalis Miss Indonesia asal Papua Merince Kogoya ramai dikritik setelah unggahan lamanya yang berisi dukungan terhadap Israel beredar luas.
Pihak penyelenggara kemudian memutuskan untuk mencabut keikutsertaannya dalam ajang tersebut.
https://fajar.co.id/2025/07/01/dukun...d1NU80a3U5bA..
Doktrin muslim adalah membenci kafir yahudi israel






wintersldierz dan 5 lainnya memberi reputasi
4
412
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan