Kaskus

News

chesaerlanggaAvatar border
TS
chesaerlangga
Dedi Mulyadi Tinjau Lokasi Pembubaran dan Perusakan Tempat Ibadah, Ini Pesannya

Dedi Mulyadi Tinjau Lokasi Pembubaran dan Perusakan Tempat Ibadah, Ini Pesannya

Dedi Mulyadi Tinjau Lokasi Pembubaran dan Perusakan Tempat Ibadah

SUKABUMI - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi memberikan perhatian soal insiden pembubaran retreat pemuda Kristen yang disertai perusakan vila oleh sekelompok warga yang memprotes bangunan rumah singgah digunakan tempat ibadah. 
Dedi Mulyadi meninjau langsung ke lokasi kejadian di Kampung Tangkil RT 004 RW 001, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, bertemu langsung dengan pemilik vila juga menyerap aspirasi warga sekitar atas persoalan ini agar tidak terjadi kembali. 
Selain itu, KDM memberikan bantuan Rp100 juta untuk biaya renovasi bangunan yang dirusak oleh sekelompok warga dan juga memberikan trauma healing bagi penghuni vila dan warga lainnya yang terdampak dari insiden pembubaran dan perusakan bangunan vila milik Maria Veronica Nina tersebut. 

"Kerukunan antar umat beragama harus terus dijunjung tinggi. Kita harus hidup rukun, saling menghargai, dan menghormati perbedaan. Jangan sampai perbedaan keyakinan menjadi alasan perpecahan," ujar Dedi Mulyadi, Senin (30/6/2025). 
Ia mengatakan, terkait proses hukum atas kasus ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dan tidak akan melakukan intervensi apapun. Menurutnya, penyelesaian hukum harus dilakukan secara objektif berdasarkan fakta dan alat bukti yang ada. 
Sementara itu Kapolres Sukabumi, AKBP Samian secara terpisah mengatakan, kasusnya saat ini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian dan sejauh ini sudah ada 9 saksi yang diperiksa dan dimintai keterangan. 

"Dari pemilik bangunan atau korban, benar membuat laporan, dan laporan dengan cepat ditangani oleh pihak Polres Sukabumi dan saat ini sedang proses penyelidikan, namun komunikasi antara pihak kami juga masih berjalan," ujar Samian. 

Samian menyebut, dugaan penyebab terjadinya insiden tersebut, alasannya warga tersulut emosi karena rumah singgah tersebut kerap dijadikan tempat beribadah. Menurutnya, hal tersebut menimbulkan mispersepsi sehingga warga mempertanyakan ijin sebagai tempat ibadahnya. 

"Jadi bangunan yang ada dijadikan rumah singgah, kemudian saat kejadian itu ditemukan oleh warga sedang digunakan ibadah. Nah inilah mispersepsi yang terjadi, sehingga dari mispersepsi itu terjadi kesalah pahaman dan terjadi sedikit insiden," cetusnya.

Kegiatan ibadah di rumah tersebut saat ini dihentikan terlebih dahulu untuk kondusifitas di lingkungan masyarakat. Pihak kepolisian bersama unsur Forkopimda, MUI, dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) pun telah melakukan pertemuan untuk memastikan situasi kondisi. 
"Langkah kita selanjutnya mengkomunikasikam kembali untuk masyarakat tenang, untuk kegiatan peribadatan yang memang tidak ada izin, karena memang tempat itu bukan rumah ibadah, itu rumah singgah, untuk dihentikan sementara waktu supaya situasi kondusif," ujar Samian. 

Samian bersyukur situasi pascakejadian perusakan tersebut sangat kondusif dan kedua belah pihak sama-sama saling menyadari, ada hal yang hilaf di antara keduanya, dan saat ini sudah dilakukan rekon sosial dilakukan pertemuan baik di Forkompimcam, ataupun Forkompimda. 





0
88
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan