- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Ibele Minta Bupati Jayawijaya Tarik TNI yang Menempati Kantor Distrik


TS
mabdulkarim
Warga Ibele Minta Bupati Jayawijaya Tarik TNI yang Menempati Kantor Distrik

Tayang: Senin, 30 Juni 2025 09:44 WIT
Penulis: Amatus Hubby | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoWarga Ibele Minta Bupati Jayawijaya Tarik TNI yang Menempati Kantor Distrik
Tribun-Papua.com/istimewa
MILITER DI JAYAWIJAYA : Suasana kehadiran militer di Distrik Ibele ,Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan pada satu kesempatan. Kehadiran mereka di sana membuat masyarakat khwatir sebab masuk secara tiba-tiba tanpa memberitahukan pemerintah distrik.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAWIJAYA - Masyarakat Distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan menolak kehadiran lebih dari 200 personel militer organik yang saat ini menempati kantor distrik tanpa koordinasi resmi dengan pemerintah setempat. Penolakan ini disampaikan dalam forum terbuka bersama unsur masyarakat dan pihak TNI, Senin (30/6/2025) pagi.
“Kehadiran militer secara besar-besaran tanpa pemberitahuan resmi telah menciptakan rasa tidak nyaman bagi masyarakat. Rakyat Ibele bukan teroris. Kami ingin kehidupan sipil yang damai,” tegas Sekretaris GMNI Jayawijaya, Hengky Hilapok, dalam pesan rilisnya.
Ia mengatakan aparat TNI masuk ke distrik tanpa surat perintah dari Presiden maupun Bupati Jayawijaya. Bahkan, mereka telah menyebar ke berbagai kampung di sekitar Ibele sehingga menimbulkan kekhawatiran dan tekanan psikologis bagi warga yang selama ini hidup dalam suasana aman dan tertib.
Dalam audiensi bersama pihak militer dan Bupati Jayawijaya, masyarakat menilai penjelasan motif kedatangan TNI tidak sesuai fakta. Di antaranya disebut untuk pembangunan jalan dan pelayanan kesehatan, namun tidak ada program infrastruktur yang tercatat di tahun ini.
"Motif mereka tidak jelas dan tanpa dasar hukum yang sah. Ini menunjukkan bentuk pelanggaran terhadap konstitusi dan semangat demokrasi,"ujar Hilapok.
Ia menambahkan bahwa masyarakat, termasuk kepala distrik, 10 kepala kampung, Ketua LMA, serta tokoh-tokoh lokal telah sepakat agar militer organik segera ditarik dari Ibele. Bahkan Bupati Jayawijaya dalam pertemuan tersebut menyatakan akan mendukung keputusan masyarakat.
Masyarakat Ibele mengingatkan bahwa penyelesaian konflik Papua tidak bisa dilakukan dengan pendekatan kekuatan militer.
"Kami minta Presiden dan Bupati Athenius Murib segera tarik pasukan dari tanah adat kami,"tutup Hengky.(*)
https://papua.tribunnews.com/2025/06...antor-distrik.
warga sepakat agar TNI ditarik dari wilayahnya
0
146
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan