- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kericuhan di Pasar Karang Tumaritis Nabire, Seorang Warga Meninggal dan Dua Tertembak


TS
mabdulkarim
Kericuhan di Pasar Karang Tumaritis Nabire, Seorang Warga Meninggal dan Dua Tertembak
Kericuhan di Pasar Karang Tumaritis Nabire, Seorang Warga Meninggal dan Dua Tertembak

Kamis, 26 Jun 2025 20:25 WIT
Tampilkan Caption
NABIRE, Seputarpapua.com | Tiga warga sipil dilaporkan menjadi korban dalam kericuhan yang terjadi di Pasar Karang Tumaritis, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (26/6/2025), sekitar pukul 10.00 WIT.
Kericuhan melibatkan aparat kepolisian dengan sejumlah warga, mengakibatkan dua orang diduga tertembak dan satu orang lainnya mengalami luka berat di bagian kepala hingga dinyatakan meninggal dunia.
Korban pertama Apedius Kayame (19) mengalami luka tembak di kaki kanan dan Feri Mote (34) tertembak di lengan kiri. Sementara korban ketiga Elikius Ikomou mengalami luka parah dibagian pelipis dan kepala, diduga dipukul benda padat hingga tak sadarkan diri. Elikius kemudian dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di RSUD Siriwini Nabire.
Dua korban yang mengalami luka tembak dilarikan ke RSUD Siriwini Nabire menggunakan kendaraan polisi untuk mendapatkan perawatan medis, sementara jenazah Elikius Ikomou dievakuasi dengan ambulans.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, membenarkan insiden tersebut. Ia menerangkan bahwa kericuhan bermula dari aksi sekelompok pemuda yang dalam keadaan mabuk melakukan pelemparan terhadap kendaraan dan mengganggu aktivitas para pedagang di pasar.
“Saat anggota mencoba mengamankan situasi, terjadi perlawanan. Ada anggota kami yang terluka akibat lemparan batu dan kini sedang menjalani perawatan,” terang Kapolres kepada wartawan.
Sementara dua orang yang dilumpuhkan dengan tembakan karena disebut melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian, serta lima orang lainnya ditahan karena merusak rumah warga serta kedapatan membawa senjata/alat tajam.
Terkait korban meninggal, Kapolres menyatakan bahwa yang bersangkutan sempat terjatuh ke drainase (selokan) dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, ia menegaskan bahwa proses investigasi internal akan dilakukan pihaknya guna memastikan apakah terdapat pelanggaran prosedur atas tindakan anggotanya di lapangan atau tidak.
“Kami masih menunggu hasil medis untuk memastikan penyebab kematian. Jika terbukti ada pelanggaran prosedur, kami tidak akan ragu melakukan penyelidikan dan tindakan tegas terhadap anggota yang terlibat,” katanya.
Sementara korban Apedius Kayame, memberikan kesaksiannya. Ia mengaku saat itu hendak menuju Pasar Karang Tumaritis dan ikut berlari mengindari kericuhan. Ketika itu tiba-tiba terdengar tembakan dari arah belakang.
“Saya ke Pasar Karang, lalu lihat ada orang mabuk dan polisi saling baku pukul, juga gas air mata. Saya balik arah, lalu saat jalan lewat di bawah, dari belakang polisi tembak saya, kena di kaki,” ungkap Apedius saat ditemui di rumah sakit.
Korban lainnya, Feri Mote, juga memberikan keterangan bahwa ia tertembak saat sedang menunggu ojek untuk pergi berbelanja sayur di pasar tersebut.
“Saya tunggu ojek mau ke Pasar Karang beli sayur, lalu tiba-tiba orang-orang lari. Saya belum tahu apa-apa, tiba-tiba peluru kena lengan tangan saya,” ujarnya.
Terkait insiden ini, pihak keluarga korban meminta agar diusut secara transparan dan bertanggung jawab. Pemerintah daerah serta pihak kepolisian diharapkan segera melakukan koordinasi lanjutan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, sekaligus memastikan penegakan hukum berjalan adil, baik kepada masyarakat maupun aparat yang bertugas.
Hingga berita ini diterbitkan, situasi di sekitar Pasar Karang Tumaritis sudah kembali kondusif.
https://seputarpapua.com/view/kericu...tertembak.html
dari orang mabuk jadi masalah orang-orang biasa ditembaki
korban tembak
https://www.nabire.net/video-ricuh-p...ban-luka-luka/

Kamis, 26 Jun 2025 20:25 WIT
Tampilkan Caption
NABIRE, Seputarpapua.com | Tiga warga sipil dilaporkan menjadi korban dalam kericuhan yang terjadi di Pasar Karang Tumaritis, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (26/6/2025), sekitar pukul 10.00 WIT.
Kericuhan melibatkan aparat kepolisian dengan sejumlah warga, mengakibatkan dua orang diduga tertembak dan satu orang lainnya mengalami luka berat di bagian kepala hingga dinyatakan meninggal dunia.
Korban pertama Apedius Kayame (19) mengalami luka tembak di kaki kanan dan Feri Mote (34) tertembak di lengan kiri. Sementara korban ketiga Elikius Ikomou mengalami luka parah dibagian pelipis dan kepala, diduga dipukul benda padat hingga tak sadarkan diri. Elikius kemudian dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di RSUD Siriwini Nabire.
Dua korban yang mengalami luka tembak dilarikan ke RSUD Siriwini Nabire menggunakan kendaraan polisi untuk mendapatkan perawatan medis, sementara jenazah Elikius Ikomou dievakuasi dengan ambulans.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, membenarkan insiden tersebut. Ia menerangkan bahwa kericuhan bermula dari aksi sekelompok pemuda yang dalam keadaan mabuk melakukan pelemparan terhadap kendaraan dan mengganggu aktivitas para pedagang di pasar.
“Saat anggota mencoba mengamankan situasi, terjadi perlawanan. Ada anggota kami yang terluka akibat lemparan batu dan kini sedang menjalani perawatan,” terang Kapolres kepada wartawan.
Sementara dua orang yang dilumpuhkan dengan tembakan karena disebut melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian, serta lima orang lainnya ditahan karena merusak rumah warga serta kedapatan membawa senjata/alat tajam.
Terkait korban meninggal, Kapolres menyatakan bahwa yang bersangkutan sempat terjatuh ke drainase (selokan) dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, ia menegaskan bahwa proses investigasi internal akan dilakukan pihaknya guna memastikan apakah terdapat pelanggaran prosedur atas tindakan anggotanya di lapangan atau tidak.
“Kami masih menunggu hasil medis untuk memastikan penyebab kematian. Jika terbukti ada pelanggaran prosedur, kami tidak akan ragu melakukan penyelidikan dan tindakan tegas terhadap anggota yang terlibat,” katanya.
Sementara korban Apedius Kayame, memberikan kesaksiannya. Ia mengaku saat itu hendak menuju Pasar Karang Tumaritis dan ikut berlari mengindari kericuhan. Ketika itu tiba-tiba terdengar tembakan dari arah belakang.
“Saya ke Pasar Karang, lalu lihat ada orang mabuk dan polisi saling baku pukul, juga gas air mata. Saya balik arah, lalu saat jalan lewat di bawah, dari belakang polisi tembak saya, kena di kaki,” ungkap Apedius saat ditemui di rumah sakit.
Korban lainnya, Feri Mote, juga memberikan keterangan bahwa ia tertembak saat sedang menunggu ojek untuk pergi berbelanja sayur di pasar tersebut.
“Saya tunggu ojek mau ke Pasar Karang beli sayur, lalu tiba-tiba orang-orang lari. Saya belum tahu apa-apa, tiba-tiba peluru kena lengan tangan saya,” ujarnya.
Terkait insiden ini, pihak keluarga korban meminta agar diusut secara transparan dan bertanggung jawab. Pemerintah daerah serta pihak kepolisian diharapkan segera melakukan koordinasi lanjutan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, sekaligus memastikan penegakan hukum berjalan adil, baik kepada masyarakat maupun aparat yang bertugas.
Hingga berita ini diterbitkan, situasi di sekitar Pasar Karang Tumaritis sudah kembali kondusif.
https://seputarpapua.com/view/kericu...tertembak.html
dari orang mabuk jadi masalah orang-orang biasa ditembaki
korban tembak

https://www.nabire.net/video-ricuh-p...ban-luka-luka/
0
319
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan