- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rekor! Utang Indonesia Capai 9.100 Triliun


TS
radityase09
Rekor! Utang Indonesia Capai 9.100 Triliun
Utang Indonesia mencapai 9.100 triliun, kabar yang sangat mengejutkan bukan?
Saya sampai bingung, hutang begitu besar tapi kok bisa hasilnya nol besar.
Pembangunan mangkrak, banyak anak yang menderita gizi buruk dan stunting, masyarakatnya pun jauh dari kata sejahtera. Bahkan tak jarang saya menemukan orang-orang yang bekerja di pemerintahan sebagai tenaga kontrak tapi dapat gaji jauh dari UMR yang ditetapkan di daerah. Sangat aneh!
Yang jadi pertanyaan lebih jauh, apakah kondisi ekonomi Indonesia masih di taraf yang aman dengan nilai utang sebesar itu?
Berdasarkan data terbaru, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada pada level 30,6 persen, yang secara hukum masih tergolong aman karena masih jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan undang-undang, yakni 60 persen dari PDB. Namun, secara psikologis dan persepsi publik, angka ini mulai menimbulkan kekhawatiran, terutama karena tren kenaikan utang yang terus berlanjut dari tahun ke tahun.
Yang perlu dicermati adalah bagaimana utang tersebut digunakan. Jika dialokasikan untuk proyek-proyek strategis dan produktif, tentu utang bisa menjadi alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tapi kenyataannya, banyak program besar dan ambisius yang justru menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan efisiensinya.
Contohnya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut-sebut akan menyerap dana Rp71 triliun. Program ini awalnya bertujuan mulia untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak, tetapi karena banyak penerima yang tidak tepat sasaran, sehingga anggaran membludak. Sekarang malah program ini dilanjutkan dengan memberikan camilan hingga bahan mentah kepada anak-anak, sehingga esensi dari program justru sepenuhnya hilang.
Sementara itu, di sisi lain, pemerintah harus menghadapi beban pembayaran utang jatuh tempo yang mencapai Rp178,9 triliun hanya dalam bulan Juni ini saja. Untuk mengatasi tekanan tersebut, pemerintah mengandalkan strategi seperti debt switch (menukar surat utang jatuh tempo dengan surat utang baru berjangka lebih panjang) dan juga memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang mencapai Rp459,5 triliun.
Namun, apakah ini solusi jangka panjang? Tentu tidak. Strategi tersebut hanya memberikan nafas sementara, bukan menyelesaikan akar masalah. Jika utang terus bertambah tanpa peningkatan kualitas belanja negara, maka generasi masa depanlah yang akan menanggung dampaknya.






vasilisjelek dan 4 lainnya memberi reputasi
5
549
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan